Wisata  

Di Balik Kayangan Api Bojonegoro, Kisah Empu Supa dan Pusaka Keris Jangkung Luk Telu Blong Pok Gonjo

Kisah Empu Supa dan Pusaka Keris Jangkung Luk Telu Blong Pok Gonjo, di Balik Kayangan Api Bojonegoro
dinbudpar.bojonegorokab

Fenomena geologi berupa gas alam yang keluar dari dalam tanah melalui zona lemah (rekahan) ini menjadi daya tarik utama.

Api yang tak kunjung padam, selama 24 jam terus menyala, menjadikannya sebuah keajaiban alam yang tak terlupakan.

Di dekat titik semburan gas, terdapat mata air yang menghasilkan bau menyengat karena mengandung belerang.

Fenomena geologi ini menyebabkan api tak pernah padam meski dalam kondisi hujan deras sekalipun.

Bagi masyarakat sekitar, Kayangan Api masih dianggap sebagai tempat keramat.

Api hanya boleh diambil saat ada upacara penting, seperti upacara Jumenengan Ngarsodalem Hamengku Buwono X.

Pengambilan api pun tak bisa sembarangan, harus disertai selamatan dan tayuban dengan menggunakan gending eling-eling, wani-wani dan gunungsari yang merupakan gending kesukaan Mbah Kriyo Kusumo.

Lokasi Kayangan Api berjarak sekitar 20 km dari pusat kota Bojonegoro, atau 30 menit perjalanan.

Objek wisata ini sudah memiliki banyak fasilitas yang memadai dan sangat layak untuk dikunjungi.

Berbagai upacara penting masih dilakukan di tempat ini, seperti prosesi pengambilan api semangat saat perayaan hari jadi Bojonegoro.

Kayangan Api juga pernah digunakan sebagai tempat pengambilan api Pekan Olah Raga Nasional (PON) Jawa Timur ke-XV pada tahun 2000 silam.

Pengunjung dapat mencapai Kayangan Api dengan berbagai cara.

Cara termudah adalah dengan bergabung dengan tur, atau menyewa mobil di hotel penginapan.

Anda juga bisa menyewa jasa ojek untuk mengunjungi lokasi wisata ini.

Salah satu daya tarik Kayangan Api adalah api abadi yang lebih indah dinikmati pada saat petang hari.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA