Warga Bantaran Kali Balun Tolak Penggusuran

Cepu – Sempat terjadi ketegangan antara warga dengan petugas dari Pemerintah Kecamatan Cepu, yang hendak membantu warga dalam melakukan pembongkaran rumah yang ada di bantaran kali Balun Kecamatan Cepu.

Kedatangan para petugas dari Satpol PP, TNI, Polri, serta relawan Tagana, disambut dengan histeris oleh warga. Terikan penolakan dari warga yang akan digusur serta beragam poster penolakan penggusuran menempel di jalan pintu masuk serta dinding rumah, turut menyambut kedatangan petugas.

Adu mulut antara kedua belah sempat memanas hingga menggagalkan rencana perobohan rumah. Beberapa warga sempat jatuh pingsan karena terjadinya peristiwa tersebut. Warga Rt 01 dan 03 RW 13 Keluarahan Balun dengan tegas menyatakan penolakaannya dengan melakukan lakukan aksi menolak penggusuran.

Sebabagaimana diketahui, Pemkab Blora berencana melalukan normalisasi kali tersebut. Bahkan sebelumnya, pada tanggal (19/7/201)7 telah dilakukan sosialisasi rencana tersebut, yang kemudian disepakati oleh warga setempat dan akan dibantu dari aparat pemerintah di Cepu.

“Kami menolak penggusuran, dan kami menginginkan tetap tinggal disini,” kata Agus Kriswanto, koordinator aksi tersebut. Meski dilakukan normalisasi, pihaknya tetap ingin menempati lokasi tersebut.

Menurutnya, 31 warga di lokasi tersebut, sebagian telah bertempat tinggal lebih dari 20 tahun bahkan sampai 30 tahun. Pihaknya mengaku, warga juga membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Rekening listrik dan memiliki kartu keluarga. Meskipun tanah itu diketahui adalah asset pemerintah, berupa Bengkok Kelurahan Balun. “Selama ini tidak terjadi apa-apa. Baru kali ini ada rencana penggusuran. Jelas kami menolak,” kata dia.

Dirinya mengaku, sangat menyayangkan sikap pemerintah yang akan melakukan penggusuran. “Terlebih, penggusuran itu terkesan terburu-buru tanpa terlebih dahulu melakukan kajian yang baik atas dampak sosial dari penggusuran tersebut. Kami hanya rakyat kecil yang memiliki keterbatasan ekonomi,” jelasya.

Sementara Camat Cepu, Djoko Sulistiyono, mengetahui situasai tidak kondusif, langsung mengajak warga untuk melakukan diskusi di Pendopo Kantor Kecamatan Cepu. (*)

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA