Jamu Instan Buah Tangan PKK Desa Kapuan

Pembuatan Jamu Instan

Dari usahanya itu, ada beberapa produk yang berhasil dia pruduksi. Diantaranya, jamu kunyit asem instan, beras kencur instan, minuman jehe instan, serta temu lawak instan. “Semua telah mendapat rekomendasi dari petugas kesehatan dan dinyatakan aman dikonsumsi,” ujarnya.

Pasalnya, dalam proses produksinya didampingi pula dari petugas kesehatan Puskesmas setempat. Seteleh diamati, ternyata jamu tersebut tidak ada endapan ampas dan aman dikonsumsi secara terus menerus. “Karena ampas sendiri sebenarnya tidak baik untuk ginjal karena bersifat lengket,” ujarnya.

Selain tanpa ampas, lanjut dia, dibandingkan dengan jamu perasan lainnya adalah tidak memiliki bau menyengat. “Baunya lebih ringan dan lebih aman, jamu instan ini juga memiliki  keunggulan lebih cepat diserap oleh tubuh. Serbuknya lebih tahan lama hingga satu tahun jika disimpan dalam wadah dan ditutup rapat,” jelasnya saat ditemui di kediamannnya, beberapa waktu lalu.

Dirinya mengaku, dalam satu bulan bisa melakukan pengiriman sebanyak tiga kali ke Surabaya yang kemas dalam wadah plastik yang tertutup rapat ukuran 1 kg. “Untuk sementara memang baru memasarkan di Surabaya dan sebagian kecil di Malang. Karena memang dalam penjualan melalui saudara- saudara di sana,” ungkapnya.

Tidak disangka jika di Surabaya, banyak peminat jamu instan hasil olahannya, termasuk mantan penjual minuman keras. “Dulunya orang itu sempat menjual miras. Karena tertarik dengan minuman jahe buatan saya, akhirnya perlahan dia mulai meninggalkan penjualan miras. Bahkan, semula pelanggannya yang sukan minum miras, sekarang beralih ke minuman jahe. Katanya sih, kalau dicampur dengan kopi jadi lebih nikmat,” ujar wanita alumnus IAIN jurusan IPA ini.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA