Filosofi Kilometer Nol (0) Cepu Pertamina

Sejarah perminyakan Cepu - kilometer 0

Ke-lima, Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu). “Apalah artinya benda dan harta material kita?. Dalam sekejap semua milik kita bisa musnah dan hilang ”ditelan” bencana alam seperti tsunami, gempa bumi tektonik, kebakaran, dan masih banyak lagi,” ujarnya. Memiliki benda itu perlu, lanjut dia, namun tidak perlu menumpuk. Benda atau harta, kata dia, harus diperlakukan sebagai ”sarana” dan bukan “tujuan” hidup.

Yang Ke-enam, Aja Gumunan; Aja Getunan; Aja Kagetan, Aja Aleman  (Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut;  Jangan mudah kolokan atau manja). Menurutnya, banyak orang mengalami ”gegar budaya” (culture shock) manakala menjadi kaya secara tiba-tiba. “Entah itu melalui jalan benar atau tidak benar semisal korupsi. Harta berlimpah mampu mengubah perilaku manusia,” tegasnya.

Ke-tujuh, Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman  (Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi). Dia menerangkan, harta, kekuasaan, dan kenikmatan adalah tiga hal yang sering kali membawa manusia pada   jurang dosa alias gampang digoda melakukan pelanggaran norma-norma social, hokum, susila, agama dan moral. “Sekali gelap mata, maka gelap pula jalan yang akan kita tempuh  lantaran manusia mudah menjadi gila harta, gila kekuasaan, dan gila kenikmatan,” ujar Agus.

Ke-delapan, Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat curang agar tidak  celaka). Menurutnya, Pintar dan cerdas sangat membuka peluang bagi kita menjadi sombong dan arogan. Dia berpesan, kalau kita merasa pintar sendiri, maka orang lain akan selalu kita pandang sebelah mata. “Kalau  sudah begitu, maka kita meletakkan diri terlalu tinggi dan memandang orang lain terlalu rendah. Akibatnya, kita bisa ”kesandung” atau malah terjungkal oleh arogansi kita sendiri,” kata dia.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA