Dari Kuli ukir, Sekarang Jadi Pengusaha

SONY DSC

“Saat ini ada 7 orang yang masih bekerja di sini. Yang lain keluar dan memutuskan untuk membuka usaha sendiri,” kata Irsyad.

Sepinya peminat kali grafi ini membuat Irsyad harus membidik peluang lain. Dia pun kemudian mengutamakan membuat rechal.

Hasilnya, selama dua minggu sekali, dirinya minimal memproduksi hingga 500 biji untuk dikirim keluar Jawa maupun ke-kota lainnya.

Banyaknya permintaan membuat Irsyad kwalahan. Ia pun harus mengambil dari tempat lain untuk memenuhi pesanan.

Sejak 2 tahun ini, Irsyad mulai meninggalkan kayu rencek dan lebih memilih pesan dari perusahaan penggergajian kayu jati.

Itu dilakukan untuk mempercepat proses produksi, karena banyaknya pesanan yang harus diselesaikan.

“Tapi kadang saya masih memanfaatkan kayu rencek untuk menutupi kekurangan bahan baku,” pungkasnya.***

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA