KABARCEPU.ID – Di Blora, siswa siswi SD Negeri Jipang Kecamatan Cepu diajari membuat Cajon guna meningkatkan kemampuan berkreativitas.
Cajon atau Kajon, alat musik pukul berbentuk kotak ini sudah bisa diproduksi oleh anak didik di SD Negeri Jipang Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.
Tak tanggung-tanggung, selain memproduksi, siswa-siswi SD Negeri Jipang Kecamatan Cepu Blora ini pun bisa memainkan alat musik Cajon tersebut.
Tak pelak, hal ini membuat anak-anak di wilayah Desa Jipang Kecamatan Cepu Kabupaten Blora belakangan sangat familier dengan alat musik Cajon itu.
Menurut Kepala SD Negeri Jipang Eko Setyo Budi, anak didiknya belajar banyak hal semenjak memiliki kemampuan membuat Cajon.
“Yang belum kenal kajon menjadi kenal. Bahkan mereka bisa memainkannya. Kajon bukan lagi menjadi barang aneh. Tampil bermusik dengan kajon sudah biasa,” terangnya.
Alat musik yang berasal dari negara Peru tersebut kini semakin populer di Indonesia.
Apalagi, di beberapa even musik kajon menjadi salah satu instrumen musik yang tidak ditinggalkan.
“Di Cepu juga banyak Accoustic Live Music yang menjadikan kajon sebagai instrumen penting,” ujar pendidik yang biasa disapa Pak Eko ini.
Eko menuturkan, kajon mudah dimainkan anak-anak SD, sehingga membuat dan memainkan Cajon adalah pilihan tepat.
“Cara memainkannya cukup mudah, hanya memukul permukaan depan atau belakang dengan tangan atau jari. Itulah sebabnya anak-anak cepat menangkap ketika diajari,” ucap pria asal Rengel Tuban tersebut.
Proses pembuatannya, lanjut Eko, relatif mudah dikerjakan. Bahan baku juga mudah didapatkan.
“Multiplek dan kayu solid, yaitu papan berbahan mahoni atau trembesi. Papan bekaspun bisa kami manfaatkan untuk bahan baku, yang penting ketebalannya memenuhi,” jelas pria yang mengenal musik sejak kecil ini.
Mendapatkan pengalaman baru, anak didik semakin bersemangat dalam berkreativitas membuat Cajon.
“Sebenarnya ini pekerjaan orang dewasa, tetapi anak-anak mampu dan sangat menikmati selama proses pembuatannya,” katanya.
“Sayapun semakin bersemangat untuk menularkan ilmu saya,” tambah Eko.
Kajon dibuat dari multiplek atau lembaran kayu yang memiliki ketebalan kisaran 13-19 milimeter.
Bagian depan Cajon biasanya disebut sebagai tapa. Bagian belakang biasanya diberi lubang yang fungsinya adalah menghasilkan suara.
Kajon atau Cajon modern memiliki kaki-kaki karet dan memiliki beberapa sekrup di bagian atas untuk menyesuaikan timbre perkusi.
“Bagi kami yang penting anak-anak mengasah kemampuan membuat alat musik ini. Jika nantinya punya nilai jual, itu bonus saja,” ucap pendidik yang pernah bertugas di SD Negeri 3 Bangkleyan Jati tersebut.
“Alhamdulillah, hasil karya anak-anak sudah terjual. Kedepannya kami ingin memamerkan hasil karya mereka,” pungkas pria 39 tahun ini.***
