KABARCEPU.ID – Bulan Desember selalu identik dengan suasana hangat dan penuh kebersamaan. Lampu-lampu hias mulai menyala, lagu-lagu terdengar di berbagai tempat, dan banyak orang bersiap menyambut momen spesial bersama keluarga. Salah satu perayaan besar yang paling dinanti tentu saja Natal.
Seperti diketahui, Natal diperingati setiap tanggal 25 Desember oleh umat Kristen di seluruh dunia. Namun, di balik perayaannya yang meriah, Natal memiliki sejarah panjang dan menarik. Mulai dari asal-usul namanya, penetapan tanggal perayaan, hingga tradisi-tradisi yang kini lekat dengan Natal. Yuk simak ulasannya:
Asal Usul Kata dan Makna Natal
Kata “Natal” berasal dari bahasa Latin Dies Natalis yang berarti “hari kelahiran”. Sementara itu, istilah Christmas dalam bahasa Inggris berasal dari ungkapan Christes Maesse, yang artinya “Misa Kristus”.
Bagi umat Kristen, Natal adalah peringatan kelahiran Yesus Kristus di Betlehem. Yesus diyakini sebagai Juru Selamat dan tanda kasih Allah kepada manusia. Meski peristiwa kelahiran Yesus tercatat dalam Alkitab, tidak ada tanggal pasti yang menyebutkan kapan Ia dilahirkan.
Mengapa Natal Diperingati 25 Desember?
Penetapan tanggal 25 Desember sebagai Hari Natal baru muncul pada abad ke-4 Masehi. Sebelumnya, gereja-gereja awal memiliki perkiraan tanggal yang berbeda-beda, seperti 20 Mei, 19 April, hingga 5 atau 6 Januari.
Pada masa Paus Julius I, tanggal 25 Desember akhirnya ditetapkan sebagai hari kelahiran Yesus. Keputusan ini diyakini berkaitan dengan upaya gereja untuk menyesuaikan perayaan Kristen dengan tradisi yang sudah ada di Kekaisaran Romawi.
Pada masa itu, 25 Desember dikenal sebagai hari perayaan Sol Invictus, yakni festival untuk menghormati dewa matahari dan menandai titik balik musim dingin.
Gereja kemudian memaknai Yesus sebagai “terang sejati” yang datang ke dunia, menggantikan simbol matahari dalam kepercayaan pagan.
Perkembangan Tradisi Natal
Seiring waktu, Natal tidak hanya dirayakan secara keagamaan, tetapi juga berkembang dengan berbagai tradisi yang kini familiar.
Salah satunya adalah pohon Natal.
Tradisi ini banyak dikaitkan dengan budaya Eropa Utara, khususnya Jerman. Pohon cemara yang selalu hijau melambangkan kehidupan dan harapan. Tradisi menghias pohon ini kemudian menyebar ke berbagai negara dan menjadi simbol Natal hingga kini.
Tokoh Santa Claus atau Sinterklas juga tak lepas dari sejarah Natal. Sosok ini terinspirasi dari Santo Nikolas, seorang uskup abad ke-4 yang dikenal dermawan dan suka memberi hadiah kepada orang-orang yang membutuhkan. Cerita tentangnya berkembang dari Eropa hingga Amerika Serikat dan melahirkan figur Santa Claus yang dikenal sekarang.
Selain itu, kebiasaan bertukar kado dan menghias rumah juga berasal dari tradisi lama di Eropa dan Romawi Kuno. Berbagai dekorasi seperti daun holly, mistletoe, dan karangan bunga Natal kemudian diberi makna baru dan menjadi bagian dari perayaan modern.
Itulah sekilas sejarah Natal yang kini dikenal sebagai momen penuh makna, kebersamaan, dan harapan bagi umat Kristen. Selamat merayakan hari Natal!










