KABARCEPU.ID – Dalam era modern yang terus berkembang ini, sektor pertanian menghadapi berbagai tantangan yang kompleks, mulai dari perubahan iklim, hama, hingga kendala distribusi, tak terkecuali di Kabupaten Blora.
Atas hal ini, Dinas Pertanian Perkebunan dan Perikanan Kabupaten Blora (DP4 Blora) membumikan Budaya Kerja C3, sebuah inisiatif inovatif untuk membantu para petani Blora dalam mengatasi berbagai permasalahan pertanian.
Budaya Kerja C3 DP4 Blora ini mengusung prinsip Cepat Tanggap, Cepat Tindak, dan Cepat Lapor yang terbukti memberikan dampak positif dalam mendukung kemajuan pertanian di Blora.
Prinsip Cepat Tanggap
Budaya Kerja C3 diawali dengan prinsip cepat tanggap. DP4 Blora menempatkan diri sebagai mitra yang selalu siap mendengar dan memahami segala keluhan dan kebutuhan petani secara real-time.
Dengan pendekatan ini, petani tidak lagi harus merasa sendirian ketika menghadapi masalah, mulai dari serangan hama, penyakit tanaman, hingga kekurangan sarana dan prasarana pertanian.
Petani yang mengalami serangan hama wereng pada padi dapat segera menghubungi petugas dinas melalui berbagai kanal komunikasi yang telah disediakan, seperti melalui telepon, pesan singkat, dan aplikasi digital, mempercepat proses identifikasi masalah untuk penanganan yang tepat.
Prinsip Cepat Tindak
Setelah menanggapinya dengan cepat, langkah selanjutnya adalah cepat tindak. Pendekatan proaktif menjadi kunci utama DP4 Blora dalam Budaya Kerja C3 ini.
Setelah mendapatkan laporan dari petani, tim teknis langsung melakukan survei lapangan dan menganalisis masalah yang terjadi.
Ketika terjadi serangan hama yang merugikan, DP4 Blora tidak hanya memberikan rekomendasi pestisida yang sesuai tetapi juga mengirimkan tenaga ahli ke lokasi terdampak untuk memberikan pelatihan dan pendampingan langsung kepada petani.
Dengan tindakan yang segera dan tepat sasaran, kerugian yang mungkin dialami petani dapat diminimalisir dan hasil panen tetap optimal.
Prinsip Cepat Lapor
Kecepatan pelaporan menjadi aspek vital dalam Budaya Kerja C3. Laporan yang cepat, akurat, dan terstruktur memungkinkan seluruh pemangku kepentingan untuk mengambil langkah strategis yang lebih besar.
DP4 Blora menerapkan sistem pelaporan digital yang mengintegrasikan data dari lapangan ke tingkat kabupaten dan provinsi secara real-time.
Sistem ini memudahkan pemantauan situasi pertanian, identifikasi pola permasalahan yang muncul, dan penentuan kebijakan yang berbasis data.
Mekanisme pelaporan yang transparan dan mudah menguatkan komunikasi dua arah antara petani dan pemerintah, sehingga proses pemberdayaan petani semakin efektif.
Penerapan Budaya Kerja C3 oleh DP4 Blora telah membawa perubahan positif yang signifikan di lapangan. Hal itu telah diwujudkan secara nyata dalam menyikapi ketika ada laporan dari salah satu anggota kelompok tani Makarti Mulyo Dukuh Boto, Desa Sendangwungu, Kecamatan Banjarejo yang menginformasikan adanya pertumbuhan tanaman yang tidak normal yang disebabkan oleh tingkat keasaman tanah sangat rendah mencapai PH:3,5.
Informasi itu langsung ditindaklanjuti DP4 Blora dengan melakukan upaya koordinasi dan sinkronisasi keberbagai pihak terkait, sehingga pada Selasa 15 Juli 2025 telah dilaksanakan ceking ke lokasi untuk mendiagnosa keadaan sesungguhnya penyebab pertumbuhan tanaman tidak normal tersebut. Kemudian langsung dilakukan gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
Karena berdasarkan pengamatan oleh para petugas dari Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit (LPHP) dari Kabupaten Pati ditemukan faktor utama penyebab pertumbuhan tanaman tidak normal adanya serangan jenis OPT penggerek batang padi dan wereng batang coklat dengan kategori serangan ringan-sedang. Populasi penggerek batang padi 0,4 KT/m2 dan wereng batang coklat 0,43 ekor/rumpun.
Adapun jenis bahan pengendali yang digunakan adalah Spontan 400 SL (bahan aktif dimehipo) dan Abuki 50 SL (bahan aktif imidaklopkit). Luas pengendalian OPT 4 Ha. Sedangkan peserta pengendalian dikoordinir oleh koordinator BPP Kecamatan Banjarejo dan diikuti para PPL, POPT, Ketua dan para anggota kelompok tani Makarti Mulyo.
Ketua kelompok tani Makarti Mulyo, Dedy Budiarto, menuturkan, gerakan pengendalian dilaksanakan secara bersama-sama dan mendapat dukungan bantuan obat sepenuhnya baik dari LPHP Pati maupun dari DP4 Kabupaten Blora.
“Kami mengucapkan terima kasih atas respon cepat dari dinas terkait, semoga langkah tersebut bisa memberi dampak positif terhadap pengendalian OPT,” kata Dedy. Sedangkan untuk mengatasi rendahnya ph tanah, ia juga sangat berharap adanya upaya solusi untuk meningkatkan ph tanah.
Sementara dalam upaya untuk mengatasi ph rendah, ada seorang produsen pupuk organik nasional teknologi nano yakni Joko Riyadi yang saat ini berdomisili di Bali.
Pihaknya pun siap untuk melakukan kerja sama saling menguntungkan atau kerja sama mutualistik dengan para ketua/anggota kelompok tani, karena produk pupuknya telah berhasil diujicobakan untuk mengatasi keasaman tanah di berbagai wilayah seluruh Indonesia. Bahkan mampu meningkat produksi pangan karena pupuk organik yang dibuat mengandung unsur pengurai residu kimia tanah, unsur hara makro dan mikro, humus dan mikrobia premium.
Kepala Dinas DP4 Kabupaten Blora, Ngaliman, mengemukakan, Budaya Kerja C3 telah dijadikan motivasi dan paradigma baru bagi para petugas di lingkup dinas setempat dalam mengemban amanah untuk memberi pelayanan prima dan melaksanakan pembangunan di bidang pertanian secara luas.
“Budaya Kerja C3 (Cepat Tanggap, Cepat Tindak, dan Cepat Lapor) merupakan protap dan harga mati bagi suksesnya petugas dalam setiap menjalankan tugas,” tegas Kepala Dinas DP4 Kabupaten Blora Ngaliman, Rabu (16/7/2025).
Dengan prinsip responsif, proaktif, dan akuntabel, DP4 Blora membantu petani mengatasi berbagai permasalahan dan meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan, menjadi tonggak penting dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan berkelanjutan di Kabupaten Blora.***