Arsip Tag: ungker

Ungker Jati Blora! Kuliner Blora Paling EXTREME yang Banyak Diburu Pecinta Kuliner di Saat Musim

KABARCEPU.ID – Ungker Jati Blora adalah salah satu kuliner Blora yang menawarkan rasa ekstrem dan menjadi idola para pecinta kuliner, terutama saat musim.

Industri kuliner di Indonesia selalu menyimpan ragam sajian yang unik dan menarik untuk dieksplorasi. Setiap daerah memiliki kekayaan kuliner yang mengandung nilai budaya, sejarah, dan keunikan tersendiri, salah satunya adalah Ungker Jati Blora.

Ungker Jati Blora adalah sebuah kuliner Blora atau hidangan khas dari Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang terbuat dari kepompong ulat daun jati.

Di daerah lain, mungkin kepompong ini justru dianggap sebagai hama, namun di Blora, kepompong ini justru diolah menjadi makanan yang memiliki cita rasa tinggi.

Dalam bahasa Jawa, “ungker” merujuk pada hidangan yang terbuat dari bahan-bahan yang mungkin tidak lazim diolah menjadi makanan.

Namun, di tangan para ahli kuliner, khususnya masyarakat Blora, bahan yang mungkin dianggap ekstrem tersebut justru dapat menyajikan cita rasa yang luar biasa.

Kepompong Ulat Daun Jati: Dari Hama Menjadi Hidangan Lezat
Kepompong ulat daun jati adalah larva yang berasal dari telur kupu-kupu yang berkembang di pohon jati. Mereka memiliki tekstur yang lembut dan kaya akan protein.

Di Blora, proses pengumpulan kepompong ini dilakukan dengan hati-hati oleh para pemburu ungker. Kepompong yang baik adalah kepompong yang belum larut menjadi kupu-kupu, sehingga tetap memiliki tekstur yang empuk dan rasa yang khas.

Setelah pengumpulan, ungker dibersihkan dan biasanya dimasak dengan bumbu rempah khas Indonesia atau hanya dengan irisan cabai dan bawang.

Beberapa cara yang umum dilakukan untuk mengolah kepompong ini adalah digoreng, direbus, atau dibuat sambal. Proses pengolahan ini tidak hanya menyajikan hidangan dengan rasa yang unik, tetapi juga mempertahankan nilai gizi yang terkandung di dalamnya.

Bagi orang-orang yang baru pertama kali mencobanya, rasanya mungkin akan sedikit asing, namun banyak yang terkejut betapa lezatnya Ungker Jati Blora ini setelah mereka mencicipinya.

Kehadiran Ungker Jati dalam dunia kuliner Blora tidak hanya sekadar sebagai hidangan, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal yang sejalan dengan sifat ramah lingkungan.

Mengolah bahan makanan dari sumber daya alam yang ada di sekitar membantu masyarakat untuk memaksimalkan manfaat dari alam tanpa merusak ekosistem.

Bagi masyarakat Blora, Ungker bukan hanya sekedar makanan, kuliner ini juga menjadi daya tarik wisata yang semakin dikenal, sehingga mendatangkan pengunjung baik dari dalam maupun luar daerah.

Beberapa alasan mengapa Ungker Jati Blora menjadi primadona di kalangan pecinta kuliner.

1. Rasa yang Memikat
Salah satu daya tarik utama dari Ungker Jati adalah citarasa yang luar biasa. Kombinasi bumbu yang pas, ditambah dengan cara pengolahan yang tepat, menciptakan rasa yang sangat menggugah selera.

Bagi penggemar makanan pedas, Ungker Jati juga hadir dalam varian sambal yang siap memanjakan lidah, membuat setiap suapan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

2. Pengalaman Sosial yang Seru
Ketika menikmati Ungker Jati, biasanya disajikan dalam jumlah yang banyak dan dihidangkan dalam suasana yang penuh kegembiraan.

Makan bersama teman atau keluarga sambil menikmati hidangan ini membuat suasana semakin hangat dan menyenangkan. Bagi banyak orang, momen berbagi makanan adalah hal yang sangat berharga, dan Ungker Jati menghadirkan kesempatan itu.

3. Keunikan Budaya Lokal
Mengunjungi Blora dan menikmati Ungker Jati juga berarti Anda turut merasakan kekayaan budaya lokal. Hidangan ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga cerminan tradisi dan kebudayaan masyarakat Blora.

Pengalaman berkuliner di sini akan membawa Anda lebih dekat dengan cerita dan sejarah yang melatarbelakanginya.

4. Tersedia Saat Musim Tertentu
Salah satu faktor lain yang membuat Ungker Jati Blora sangat diburu adalah ketersediaannya yang terbatas. Hidangan ini biasanya menjadi lebih banyak dicari saat musim tertentu. Hal ini menjadikan Ungker Jati sebagai kuliner musiman yang dinantikan oleh banyak orang.

Ungker Jati merupakan salah satu kuliner ekstrem yang patut dicoba saat berkunjung ke Blora. Tidak hanya menyajikan rasa yang menggugah selera, tetapi juga mengajak kita untuk merasakan nuansa sosial yang hangat dan keunikan budaya lokal.***

Ayo!! Coba Resep Memasak Ungker agar Lebih Lezat, Kuliner Khas Blora

KABARCEPU.ID – Kabupaten Blora, dengan hutan jati yang lebat, setiap tahun menyaksikan warga di sekitarnya aktif melakukan panen ungker saat musim peralihan dari kemarau ke penghujan.

Ungker merupakan kepompong dari ulat daun pohon jati, fenomena yang juga terjadi di beberapa daerah lain di Jawa Tengah.

Selain memiliki harga yang cukup mahal, ternyata ulat ini juga memiliki kandungan gizi yang signifikan.

Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) di Bandung menunjukkan bahwa ungker mengandung protein, mineral, vitamin, lemak, dan karbohidrat.

Namun, konsumsinya perlu dibatasi karena dapat menimbulkan alergi, seperti gatal-gatal pada lidah dan rongga mulut, serta reaksi lainnya. Oleh karena itu, perlu hati-hati saat memasaknya.

Yuk, kita simak cara memasak tumis ungker khas Blora yang benar dan tetap menjaga cita rasa.

Bahan-Bahan:

1/4 kg kepompong ulat Jati

5 siung bawang merah

2 siung bawang putih

7 buah cabe rawit

1/2 sendok teh ketumbar

Garam secukupnya

Minyak goreng

Cara Membuat:

1. Cuci bersih kepompong, rebus sebentar, dan tumis semua bumbu dalam minyak panas hingga harum.

2. Masukkan daun salam, lengkuas, dan ungker, lalu aduk hingga merata.

3. Tambahkan gula, garam, dan daun kedondong, lalu sedikitkan air. Biarkan selama lima menit hingga bumbu meresap dan air berkurang.

4. Sajikan dengan nasi hangat.

Rasakan kenikmatan oseng ulat jati ini dengan nasi hangat yang membangkitkan selera. Coba yuk, dan nikmati pengalaman kuliner yang unik dari daerah Blora!***

Ungker di Hutan Blora, Ulat Daun Jati Kuliner Khas Masyarakat Lokal

KABARCEPU.ID – Masyarakat di Blora dan sekitarnya menyaksikan perubahan musim dari kemarau ke penghujan, ditandai dengan daun pohon jati yang awalnya kering bersemi kembali.

Kawasan hutan Blora, Jawa Tengah, menjadi tempat baru bagi ulat pohon jati yang berubah menjadi kepompong atau yang dikenal sebagai “Ungker” oleh masyarakat setempat, sementara di Jawa Timur disebut “Entung daun jati”.

Proses perubahan ulat daun jati menjadi individu baru, yaitu kaper semacam kupu-kupu kecil, melibatkan fase Ungker atau Entung yang berwarna kehitaman.

Sebelum mencapai tahap kaper, masyarakat Blora sudah mulai memanen dengan cara mencari dan membuka daun jati yang telah berguguran satu per satu.

Di dalam gulungan daun jati yang kering, terdapat ulat yang sudah berubah menjadi kepompong.

Warga di sekitar hutan jati Blora, terutama di pinggiran hutan, kembali berburu ungker untuk dijual atau dimasak.

Namun, karena penangkapan tidak serentak dan masih sulit ditemukan, harga kepompong ulat daun jati tersebut saat ini melonjak tinggi.

Meskipun demikian, ungker di Kabupaten Blora dan sekitarnya sering dijadikan hidangan lezat dan kaya gizi.

Para pemburu ungker harus teliti dan hati-hati saat mencari di bawah pohon jati dan semak daun jati yang kering.

Biasanya, mereka menemukan sejumlah ungker yang dikumpulkan untuk dijual atau dimasak.

Meskipun hasil saat ini belum melimpah karena belum mencapai puncak musim, warga sudah aktif mencari dan mengumpulkan ungker untuk meningkatkan pendapatan atau keperluan konsumsi sendiri.

Saat dijual, masyarakat biasanya menggunakan takaran gelas dan membungkusnya dengan daun jati segar.

Produk ini dijajakan di pinggir jalan sepanjang hutan. Seiring dengan musim ungker, hampir seluruh daun di hutan Blora dimakan oleh ulat jati yang kemudian berubah menjadi ungker.

Di jalur hutan seperti Blora-Cepu dan Blora-Randublatung, banyak warga yang berburu ungker selama musim ini.

Musim ungker biasanya berlangsung beberapa pekan saja. Tidak heran jika para penggemar masakan ungker bersiap-siap untuk berburu ketika musim tiba.

Perlu diingat bahwa mengonsumsi ungker tidak disarankan bagi yang memiliki alergi.

Makanan ini dapat menyebabkan rasa gatal pada mereka yang rentan terhadap alergi tertentu. Oleh karena itu, bijaklah dalam memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi.***