Arsip Tag: Sumur Minyak

Tinjau Sumur Tua di Blora, Menteri ESDM: Masyarakat Tidak Perlu Was-Was Lakukan Pengeboran, Legal

KABARCEPU.ID – Sumur tua di Blora yang dikenal dengan produksi minyak yang melimpah kembali mendapat kunjungan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, pada Kamis (17/7/25).

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang bertujuan meninjau sumur tua di Blora tersebut, Menteri Bahlil memberikan penegasan penting kepada masyarakat terkait pelaksanaan pengeboran di lapangan.

Menteri ESDM Bahlil menegaskan bahwa masyarakat yang melakukan pengeboran sumur tua di Blora tidak perlu merasa khawatir atau was-was.

Ia menjelaskan bahwa pengeboran yang dilakukan oleh masyarakat di wilayah tersebut adalah legal dan dilindungi oleh Peraturan Menteri ESDM No. 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.

Regulasi ini membuka ruang bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) turut berperan dalam mengelola sumur-sumur marginal dengan tetap menjunjung prinsip keselamatan, keberlanjutan, dan tata kelola yang baik untuk melakukan pengeboran sumur tua.

“Yang penting adalah masyarakat bisa menjalankan aktivitasnya dengan baik, jadi tidak rasa was-was. Dan mereka legal, supaya lingkungannya kita jaga,” jelas Bahlil.

Ia menekankan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi untuk memastikan keselamatan dan kelestarian sumber daya energi serta lingkungan sekitar untuk mewujudkan swasembada energi melalui peningkatan produksi minyak dan gas bumi dari sumur tua dan sumur rakyat.

“Agar lifting (minyak) kita bisa naik, masyarakat kerja tidak dengan was-was. Tidak ada lagi oknum-oknum yang menakuti mereka, dijual ke Pertamina dengan harga yang baik, dan bisa melahirkan lapangan pekerjaan,” kata Bahlil.

Dalam peninjauannya, Menteri ESDM Bahlil menegaskan pentingnya pengelolaan sumber daya energi yang aman, bertanggung jawab, dan berkelanjutan, khususnya dalam pemanfaatan sumur tua di Blora yang masih potensial.

“Setelah saya mengecek, satu sumur masyarakat itu bisa mendapatkan tiga barel sampai dengan lima barel,” jelas Bahlil.

Ia menjelaskan bahwa satu barel setara 159 liter, sehingga tiga barel hampir mencapai 500 liter. Dengan harga ICP USD70 per barel dan asumsi porsi bagi hasil 70%, setiap barel menghasilkan sekitar USD49. Artinya, dalam sehari satu sumur bisa meraup sekitar USD147–dibulatkan menjadi USD 150–atau setara lebih dari Rp 2 juta.

Selain menyumbang produksi minyak nasional, lanjutnya dikatakan, adanya aturan sumur tua dan masyarakat juga menyerap banyak tenaga kerja. Dengan demikian, perputaran ekonomi masyarakat terkait sumur-sumur rakyat ini memberikan dampak positif yang nyata.

“Satu sumur tenaga kerjanya itu bisa 10 orang. Jadi ini menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Terus pendapatan masyarakat perputaran ekonominya ada,” tegas Bahlil.

Sebagai informasi, di wilayah kerja Lapangan Blok Cepu terdapat delapan struktur sumur produksi aktif yang dikelola melalui kerja sama antara Pertamina EP selaku KKKS dengan mitra lokal seperti Koperasi Unit Desa (KUD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Struktur tersebut antara lain Wonocolo, Dandangilo, Ngrayong, Ledok, Semanggi, Banyubang, Gegunung, dan Gabus.***

Peresmian 7 Sumur Baru Lapangan Banyuurip Blok Cepu Pacu Produksi Migas dan Harapan DBH untuk Blora

KABARCEPU.ID – Proyek strategis nasional, pengeboran 7 sumur baru Lapangan Banyuurip Blok Cepu, secara resmi dioperasikan.

Peresmian sumur baru Lapangan Banyuurip Blok Cepu oleh Exxon Mobil ini dihadiri langsung oleh Bupati Blora, Arief Rohman dan Wakil Bupati, Sri Setyorini, menandai babak baru peningkatan produksi migas dan harapan peningkatan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas bagi Kabupaten Blora.

Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan proyek sumur baru Lapangan Banyuurip Blok Cepu secara daring didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

Menteri Bahlil menyoroti capaian penting proyek ini:

  • Tambahan Produksi: 30.000 barel minyak per hari (BOPD) untuk nasional.
  • Nilai Investasi: US$ 174 Juta.
  • Pendapatan Negara: Diproyeksikan mencapai US$ 2,6 Miliar.
  • Percepatan Eksekusi: Pengerjaan hanya 8 bulan, 2 bulan lebih cepat dari target 10 bulan.
  • Kontribusi Nasional: Total produksi migas Blok Cepu kini mencapai 25% dari target lifting minyak nasional.
  • SDM Lokal: Proyek dikerjakan 99% oleh tenaga kerja anak negeri.

Dukungan Penuh Presiden untuk Swasembada Energi

Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi dan penekanan pada pentingnya swasembada energi. “Selain swasembada pangan, swasembada energi juga tidak kalah pentingnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terima kasih atas kerja keras anak negeri, Pak Menteri ESDM dan jajaran, hingga SKK Migas, Exxon Mobil, dan Pertamina sehingga target peningkatan lifting minyak di Blok Cepu bisa tercapai lebih cepat dari target. Ke depan harus bisa terus ditingkatkan,” tegas Presiden.

Harapan Pemkab Blora: Peningkatan DBH Migas Signifikan

Kehadiran Bupati Blora Arief Rohman dan Wakil Bupati Sri Setyorini dalam peresmian di Gayam, Bojonegoro, membawa agenda penting. Memperjuangkan peningkatan DBH Migas untuk pembangunan Blora.

“Dengan adanya peresmian sumur baru di Lapangan Banyuurip Blok Cepu ini, kami mewakili Pemkab Blora berharap ke depan ada peningkatan DBH Migas untuk pembangunan daerah. Apalagi ini merupakan upaya percepatan swasembada energi yang dicanangkan oleh Bapak Presiden,” harap Bupati Arief Rohman.

Eksplorasi Potensi Migas Blora yang Belum Tersentuh

Bupati Arief Rohman tak menyia-nyiakan momentum untuk berdiplomasi dengan pejabat pusat, termasuk Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, Komut PT Pertamina (Persero) Komjen Muhammad Iriawan (Iwan Bule), dan Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza PhD. Intinya, optimalisasi potensi migas di wilayah Kabupaten Blora.

Faktanya, eksplorasi Blok Cepu selama ini lebih terkonsentrasi di Kabupaten Bojonegoro. Wilayah Blok Cepu yang masuk Kabupaten Blora belum dieksplorasi.

“Kami berharap potensi migas Blok Cepu di wilayah Blora juga bisa ikut dieksplorasi agar DBH Migas bisa ikut naik signifikan, selain utamanya mendukung peningkatan lifting minyak nasional,” tegas Bupati Arief.

Catatan DBH Migas Blora Alami Tren Kenaikan

Perolehan DBH Migas Kabupaten Blora menunjukkan tren positif dalam tiga tahun terakhir, meski berfluktuasi:

  • Tahun 2022: Rp 15,3 miliar
  • Tahun 2023: Rp 161,4 miliar (Peningkatan Signifikan)
  • Tahun 2024: Rp 135,1 miliar
  • Tahun 2025 sampai dengan Juni 2025: Rp 52 miliar

Peresmian 7 sumur baru di Lapangan Banyuurip Blok Cepu ini bukan hanya menjadi kabar gembira bagi peningkatan produksi migas nasional dan pendapatan negara, tetapi juga membawa angin segar bagi harapan Kabupaten Blora akan peningkatan DBH Migas yang vital untuk pembangunan daerah.

Sumur Minyak Tua Ledok dan Semanggi di Blora Masuk Tahap Finalisasi Perpanjangan Izin Kementerian ESDM

KABARCEPU.ID – Sumur minyak tua Ledok dan Semanggi yang memiliki nilai sejarah dan potensi ekonomi signifikan di wilayah Kabupaten Blora, dilaporkan telah memasuki tahap finalisasi perpanjangan izin operasional dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Perkembangan ini menjadi angin segar bagi kelanjutan aktivitas penambangan minyak tradisional yang telah berlangsung turun temurun di wilayah tersebut.

Pengelolaan aset warisan minyak bumi di wilayah Blora yaitu sumur minyak tua Ledok dan Semanggi, memiliki peran penting dalam sejarah industri perminyakan di Indonesia.

Aktivitas penambangan di wilayah ini telah berlangsung sejak zaman kolonial Belanda, dan hingga kini masih memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat setempat.

Namun, operasional sumur-sumur ini memerlukan izin resmi dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian ESDM, yang secara berkala perlu diperpanjang.

Proses perpanjangan izin operasional ini bukan tanpa tantangan. Peraturan perundang-undangan yang ketat, standar operasional keselamatan yang tinggi, serta komitmen terhadap pelestarian lingkungan menjadi faktor krusial yang harus dipenuhi oleh pengelola.

Aktivitas penambangan minyak tradisional di wilayah ini memiliki nilai sosial dan budaya yang tinggi. Generasi demi generasi, masyarakat setempat telah menggantungkan hidup mereka pada sumur-sumur minyak ini. Keberlanjutan operasional sumur minyak tua di Ledok dan Semanggi menjadi krusial untuk menjaga keberlangsungan mata pencaharian dan kearifan lokal masyarakat.

Dengan memasuki tahap finalisasi, diharapkan proses perpanjangan izin operasional sumur minyak tua Ledok dan Semanggi dapat segera diselesaikan dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh pihak yang terlibat.

Sumur Minyak Tua Ledok dan Semanggi di Blora Masuk Tahap Finalisasi Perpanjangan Izin

 

 

Bupati Blora, H. Arief Rohman mengemukakan, proses perpanjangan izin sumur tua di wilayah Ledok dan Semanggi masih dalam tahap finalisasi di Kementerian ESDM.

Hal itu dikemukakan Bupati, di acara Ngopi Bareng Forkopimda, di Aula Mapolres Blora, Senin (5/5/2025). Dikemukakan, pihaknya bersama jajaran Forkopimda akan terus mengawal proses tersebut.

“Untuk sumur Ledok dan Semanggi ini, proses finalisasi masih berlangsung di Kementerian ESDM. Kita akan usahakan Forkopimda bisa bersama-sama sowan ke Kementerian ESDM untuk mengawal langsung,” tandas Bupati.

Diketahui, di acara itu dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Blora, mulai dari Bupati Blora Arief Rohman, Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Setiawan, Dandim 0721/Blora, Letkol Inf Agung Cahyono, Ketua DPRD, Ketua Pengadilan Negeri Blora, perwakilan Kejaksaan Negeri, serta perwakilan dari Pengadilan Agama.

Turut hadir pula Sekretaris Daerah Kabupaten Blora beserta sejumlah Kepala Perangkat Daerah. Dalam pertemuan ini, sejumlah isu strategis yang berkembang di masyarakat dibahas bersama.

Mulai dari perizinan sumur tua di Ledok dan Semanggi serta polemik penambangan Plantungan, maraknya kasus pencurian (curanmor), hingga tingginya angka kasus bunuh diri di Kabupaten Blora.

Terkait kegiatan penambangan di wilayah Plantungan yang belum memiliki legalitas, Ketua Pengadilan Negeri Blora, Nunung Kristiyani menyebut aktivitas tersebut illegal dan berpotensi memberikan dampak lingkungan yang serius.

“Ini sudah sangat jelas ilegal karena tidak ada legalitasnya. Dampak lingkungannya sangat besar, bahkan menurut ahli lingkungan bisa lebih besar daripada dampak tindak pidana korupsi. Yang merasakan dampaknya nanti adalah anak cucu kita,” tegasnya.***

Sumur Minyak Tua di Kedinding Blora Sudah 3 Kali Keluarkan Semburan

KABARCEPU.ID – Semburan minyak, gas bercampur air dan lumpur di sumur minyak tua di Kedinding Blora yang dikelola KSO Kvell Blora Energi terjadi bukan hanya kali ini saja.

Sebelumnya peristiwa semburan di sumur minyak tua di lapangan Kedinding 10, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, juga pernah terjadi pada tahun 2014 silam.

“Setahu saya, peristiwa tersebut sudah 3 kali. Bahkan saat Aceh tsumami 2004, sumur ini juga kontak,” ujar Yanto warga Dukuh Kedinding, Desa Ngraho, Jumat (14/2/2025).

Yanto yang berusia 36 tahun tersebut menceritakan, sebelumnya sumur yang mengeluarkan semburan pada Kamis (13/2/2025) pukul 22.15 wib tersebut, pernah dibor oleh warga untuk mencari sumber air. Dan ternyata yang keluar malah minyak.

” Dulu dibor untuk mencari air. Ternyata yang keluar malah minyak dan kemudian ditutup,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, semburan gas bercampur lumpur dan air setinggi 1 meter terjadi di sumur Kedinding 10 Wilayah Kerja Pertambangan Pertamina EP-KSO K-Vell Blora Energi.

Material semburan pun mengalir deras ke Sungai Kedinding yang menuju ke Kali Sogo yang berada di jalur provinsi Cepu-Randublatung. Peristiwa tersebut diketahui warga sekitar lokasi, pada Kamis (13/2/2025) sekitar pukul 07.30 WIB.

Pada Kamis (13/2/2025) sekitar pukul 22.15 WIB, sumur lain yang terletak sekitar 50 meter dari semburan awal, mengeluarkan semburan minyak mentah atau lanthung. Material semburan pun mengalir ke sungai dan merusak tanaman jagung milik warga.

Pihak Pertamina EP Field Cepu Zona 11, Satpol PP, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup Blora dan Polsek Kedungtuban yang mengecek lokasi semburan pun segera memasang garis polisi.

Saat ini petugas dari Kvell Blora Energi sedang melakukan pencegahan dengan sistem sifon untuk memisahkan air dan minyak yang mengalir ke sungai.***

Sumur Minyak Tua di Blora Semburkan Lumpur Bercampur Minyak

KABARCEPU.ID – Lumpur bercampur air dan gas, menyembur dari sumur minyak tua di lapangan Kedinding Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Blora, Kamis pagi, 13 Februari 2025.

Dari sejumlah video yang diterima waratawan, semburan tersebut mampu membuat rongga cukup besar dan membuat tanah di sekitar sumur longsor. Tampak, dua semburan saling berdekatan.

Menurut warga Dukuh Kedinding RT 6 RW 4 Desa Ngraho, Sukirno, yang mengaku sebagai perekam kejadian tersebut mengaku tidak tahu persis waktu terjadi. “Tahunya saya, tadi jam setengah delapan (7.30 WIB). Ada informasi dari warga, langsung saya menuju lokasi semburan,” kata dia.

Bau lantung (minyak mentah), kata dia, tercium hingga SMP Negeri 1 Kedungtuban, yang berada di desa setempat. Air bercampur lumpur dan minyak itu mengalir sepanjang Kali Kedinding hingga Kali Sogo, yang tidak jauh dari lokasi.

Informasi dihimpun, semburan tersebut berada di titik sumur 10. Berada di kawasan hutan KPH Cepu. Merupakan sumur minyak tua yang berada di Lapangan Kedinding. Saat ini, adalah Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) KSO Pertamina EP – Kvell Blora Energi.

Sumur Minyak Tua di Blora Semburkan Lumpur

Pantauan di lapangan, lumpur bercampur air dan minyak berwarna pekat mengalir hingga menggenangi lahan pertanian hutan yang digarap warga. Hingga sore menjelang petang, belum ada upaya dari penanggaung jawab lapangan untuk melokalisir aliran.

Garis polisi dipasang berjarak kurang lebih 100 meter dari lokasi semburan. Aroma menyengat khas minyak mentah dan gas tercium.

Sementara itu Waka Administratur Perhutani KPH Cepu Lukman saat ditemui di lokasi semburan menjelaskan, pihaknya dapat informasi dari masyarakat bahwa di petak 68L RPH Ngasahan BKPH Kendilan KPH Cepu, terjadi semburan lumpur bercampur minyak dan gas.

Pihaknya mengaku, baru mendapay informasi pada pukul 13.00 WIB. Koordinasi telah dilakukan dengan tim Pertamina dan Polres Blora.

“Setelah di cek ternyata memang berada di lokasi Pertamina, yang dulu pernah di bor sekarang menjadi bocor dan akan ditangani oleh Pertamina,” katanya.***