Arsip Tag: SKK Migas

PEPC dan SKK Migas Perkuat Wawasan Energi Generasi Z melalui Kuliah Umum di Bojonegoro

KABARCEPU.ID — PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, operator Lapangan Gas Jambaran–Tiung Biru (JTB), berkolaborasi dengan SKK Migas untuk menyelenggarakan kuliah umum strategis bertajuk “Peran Generasi Z dalam Industri Hulu Migas”.

Kegiatan ini adalah wujud industri hulu migas dalam memperkuat wawasan energi dan menumbuhkan semangat generasi muda menghadapi tantangan sektor energi global.

Digelar di Bojonegoro, Jawa Timur, ini dihadiri oleh sekitar 180 mahasiswa dari tujuh perguruan tinggi setempat, antara lain STIE Permata Bojonegoro, IKIP PGRI Bojonegoro, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI), STIE Cendekia, STIKes Muhammadiyah, STIKes Insan Cendekia Husada, dan STIKes Rajekwesi.

Membangun SDM Tangguh di Era Transisi Energi

Deputi Manager JTB Field PEPC Zona 12, Andy Suhendro, menjelaskan pentingnya kesiapan generasi muda dalam menghadapi dinamika industri energi yang semakin kompleks.

“Industri hulu migas memiliki peran dominan dalam pemenuhan energi nasional. Generasi Z harus mempersiapkan diri dengan kompetensi dan wawasan yang kuat untuk melanjutkan peran strategis ini,” ujarnya.

Kuliah umum ini membahas lanskap industri migas, kontribusinya terhadap ketahanan energi nasional, hingga peluang karier lintas sektor.

Peserta juga diajak mengenal pemanfaatan teknologi digital dan sistem komputerisasi di Lapangan JTB, sebagai fondasi peningkatan efisiensi dan keberlanjutan operasional.

Dukungan Pemerintah Daerah

Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro, Edi Susanto, yang membuka acara secara resmi, menyampaikan apresiasi atas inisiatif PEPC dan SKK Migas.

“Program ini berkontribusi nyata pada peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia di bidang energi. Kami berharap mahasiswa dapat melahirkan gagasan inovatif untuk kemajuan Bojonegoro dan mendukung transisi energi pasca-ekstraktif,” tutur Edi.

Paparan Industri dan Pembekalan Karier

Materi kuliah disampaikan oleh Gunawan Setiaji Nugroho (Senior Manager Production PEPC), Dimas Ario R.P. (Koordinator Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Jabanusa), dan M. L. Hangga Umbara (Field Operations JTB).

Mereka memaparkan secara mendalam terkait perkembangan industri migas, praktik di lapangan, serta peluang dan tantangan dalam era transformasi energi.

Selain sesi dialog interaktif, peserta juga mendapatkan pembekalan dunia kerja dan keterampilan public speaking dari tim Human Capital PEPC, sebagai bekal menghadapi dunia profesional.

Dorong Generasi Z Jadi Agen Perubahan Energi

Melalui kegiatan ini, PEPC dan SKK Migas berkomitmen mendorong Generasi Z Bojonegoro menjadi agen perubahan dalam kemandirian energi nasional.

Kolaborasi industri hulu migas dan dunia pendidikan diharapkan mampu melahirkan talenta muda yang kompeten, visioner, serta berwawasan global—menuju Indonesia Maju yang Berkelanjutan. ***

Tingkatkan Sinergi untuk Kesejahteraan Masyarakat, PEPC Zona 12 dan SKK Migas Gelar Lokakarya Perencanaan PPM

KABARCEPU.ID – Guna memastikan program kemasyarakatannya tepat sasaran dan berkelanjutan, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 bersama SKK Migas menyelenggarakan Lokakarya Sinergi Perencanaan Program Pelibatan & Pengembangan Masyarakat (PPM).

Kegiatan dua hari (18-19 Oktober 2025) di Semarang ini dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mitra pelaksana.

Lokakarya ini menjadi platform strategis untuk menyelaraskan perencanaan program PPM dengan prioritas pembangunan daerah dan kebutuhan riil masyarakat, sekaligus mendukung operasi yang lancar di Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB).

Kolaborasi Multipihak untuk Dampak Nyata

Weanny Hikmat, Head CommRel & CID PEPC Zona 12, menekankan pentingnya kolaborasi dalam sambutannya.

“Melalui lokakarya ini, kami berharap pelaksanaan program PPM dapat benar-benar tersinergi, memberikan manfaat yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat, yang pada ujungnya juga mendukung kelancaran operasi di JTB,” ujarnya.

Weanny menambahkan, sinergi ini bertujuan untuk menghindari tumpang tindih program dengan Pemerintah Daerah dan menciptakan komunikasi yang lebih erat antar seluruh pemangku kepentingan.

“Dari situlah, semangat kolaborasi dan inovasi baru dalam menjalankan program ke depan akan lahir,” tambahnya.

PPM sebagai Elemen Integral Operasi Hulu Migas

Senada disampaikan oleh perwakilan SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Cinthya Koeshardini.

Cindy menegaskan bahwa program PPM telah menjadi elemen integral yang tidak terpisahkan dalam operasi hulu migas.

“Program PPM dirancang untuk mendukung tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi. Sinergi yang diinisiasi oleh PEPC Zona 12 ini merupakan langkah yang sangat strategis dan penting,” jelas Cindy.

Ia berharap program ini memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan operasi hulu migas dapat terus andal berkontribusi untuk ketahanan energi nasional.

Bapeda Bojonegoro Apresiasi dan Dorong Sinergi Berkelanjutan

Sementara itu, Kepala Bapeda Kabupaten Bojonegoro, Achmad Gunawan Ferdiansyah, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif PEPC Zona 12 dan SKK Migas.

“Forum seperti ini sangat penting untuk rutin digelar karena secara signifikan membantu menajamkan arah pelaksanaan program agar tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan dan RPJMD Kabupaten Bojonegoro. Hal semacam ini seharusnya menjadi contoh bagi perusahaan lain,” ungkap Achmad.

Ia berharap kolaborasi ini dapat ditingkatkan ke depannya untuk manfaat yang lebih luas bagi kesejahteraan masyarakat Bojonegoro.

Lokakarya ditutup dengan perumusan rencana aksi bersama yang diharapkan dapat menjadi peta jalan kolaboratif untuk pelaksanaan program PPM yang lebih terintegrasi, efektif, dan berdampak positif jangka panjang bagi masyarakat dan pembangunan daerah di sekitar wilayah operasi JTB. ***

Perkenalkan Inovasi Hulu Migas, SKK Migas dan KKKS Ramaikan Pameran SINOX-01

KABARCEPU.ID – SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) turut ambil bagian dalam Pameran Startup and Innovation Expo (SINOX)-01 yang digelar di Surabaya, Jawa Timur.

Selama empat hari, sejak Rabu hingga Sabtu 20 sampai 23 November 2024, SKK Migas memanfaatkan ajang ini untuk memperkenalkan inovasi, teknologi terkini, dan kontribusi sektor hulu migas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menginspirasi generasi muda melalui berbagai karya inovatif.

Sebagai industri tumpuan energi, SKK Migas terpanggil mengikuti pameran Startup and Innovation Expo (SINOX) – 01 ini untuk memperluas dukungan masyarakat melalui gelaran pameran karya-karya anak negeri.

Berbagai inovasi dihadirkan pada event ini, mulai karya mahasiswa di bidang olah pangan, handicraft hingga inovasi robotik.

SKK Migas bersama seluruh Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) di wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara seperti PT Pertamina EP Cepu (PEPC), EMCL, HCML, Kangean Energi Indonesia dan lainnya menghadirkan booth khusus yang menampilkan bisnis proses industri hulu migas di Indonesia.

Kepala Departemen Formalitas & Komunikasi SKK Migas Jabanusa, Febrian Ihsan menjelaskan, partisipasi ini juga sebagai media untuk memperkenalkan inovasi, teknologi terbaru, serta perkembangan terkini di sektor migas.

Pameran ini menjadi ajang penting untuk memperkuat kolaborasi antara perusahaan migas dan pelaku industri terkait, baik di dalam negeri maupun global.

“Kami bersama KKKS sangat mendukung kegiatan ini. Selain memperluas kerjasama dengan stakeholder, kami juga memberikan edukasi hulu migas kepada para pengunjung baik dari mahasiswa maupun masyarakat umum lainnya,” jelasnya.

Melalui kegiatan seperti ini, lanjut dia, diharapkan dapat menumbuhkan semangat para mahasiswa untuk semakin memahami terhadap hulu migas dan bisa memberikan gagasan inovasi untuk masa depan.

Salah satu pengunjung booth SKK Migas mahasiswi dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Sahara liliatur al robby mengaku senang saat ditanya tentang partisipasi hulu migas dalam pameran ini.

Menurut Sahara, dirinya bisa mendapatkan pengetahuan baru tentang industri pencarian minyak dan gas bumi. Sebelumnya ia belum mengerti alur pola produksi pencarian migas.

“Ini sangat menarik ya, bagi saya yang masih duduk dibangku kuliah sebelumnya tidak mengetahui seluk beluk pencarian migas. Dengan sesi penjelasan tadi membuat saya mulai mengerti industri ini,” ujarnya.

Booth SKK Migas dan KKKS sendiri pada pameran kali ini nampak terus ramai dikunjungi oleh mahasiswa dan masyarakat umum lainya. Setidaknya 80 – 100 pengunjung tercatat mengikuti sesi penjelasan materi setiap harinya.

Di puncak acara, stand SKK Migas dinobatkan sebagai booth dengan Pengunjung Teramai.

Di booth hulu migas ini pengunjung mendapatkan pemaparan materi tentang produk dan solusi teknologi terbaru, serta berbagi wawasan tentang bagaimana sektor hulu migas dapat terus beradaptasi dengan tuntutan pasar global dan kebijakan energi masa depan yang ramah lingkungan. Industri hulu migas Indonesia, yang dikenal memiliki potensi besar.

Industri hulu migas juga memiliki komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui teknologi mutakhir, keberlanjutan, dan efisiensi operasional.***

Banggai Sulawesi Tengah Bersinar! 30.000 Rumah Teraliri Listrik Berkat Duet Maut Stasiun Pengukuran Gas PLN dan PLTMG Luwuk 40 MW!

KABARCEPU.ID – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) – JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina dan Bupati Kabupaten Banggai meresmikan beroperasinya Stasiun Pengukuran Gas PLN di Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Peresmian ini dilakukan bersamaan dengan peresmian PLTMG Luwuk 40 MW milik PLN.

Pasokan gas dari JOB Tomori sebesar 5 BBTUD diperkirakan mampu mengalirkan listrik untuk 30.000 rumah di Kabupaten Banggai.

Meningkatkan Pasokan Listrik dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

“Dengan beroperasinya Stasiun Pengukuran Gas dan PLTMG Luwuk, diharapkan dapat meningkatkan pasokan listrik di wilayah Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Banggai. Kami juga berharap proyek ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah sekitar,” kata Kepala Departemen Operasi SKK Migas Perwakilan Kalsul Dedy Hidayat.

PLTMG Luwuk merupakan proyek strategis nasional yang diharapkan dapat mendukung pembangunan infrastruktur di Sulawesi Tengah.

Pembangkit ini juga diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi nasional.

Dukungan Pemerintah Daerah dan Komitmen Pertamina

Bupati Banggai, H. Amirudin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas peresmian Stasiun Pengukuran Gas dan beroperasinya PLTMG milik PLN.

Dia juga menegaskan bahwa Pemda Banggai akan terus mendukung PLN dalam menghadapi setiap permasalahan di lapangan demi kemajuan Kabupaten Banggai.

Direktur Pertamina Hulu Energi Tomori Sulawesi Muhamad Arifin mengatakan bahwa Pertamina memberikan manfaat kepada seluruh pemangku kepentingan sebagai bentuk komitmen untuk mendukung ketersediaan energi nasional.

Perusahaan juga mendukung pengembangan energi bersih di Indonesia.

Langkah Strategis untuk Memperkuat Operasi dan Mengembangkan Energi Bersih

Direktur & Chief Operational Officer MedcoEnergi Ronald Gunawan mengatakan, mulai beroperasinya Stasiun Pengukuran Gas PLN di Kabupaten Banggai ini menjadi salah satu langkah strategis untuk memperkuat operasi perusahaan dan sebagai upaya berkelanjutan untuk mengembangkan penggunaan energi bersih di Indonesia.

Benny Sidik, Senior Vice President Upstream Business Development & Commercial Pertamina Hulu Energi, mengatakan bahwa JOB Tomori siap memasok gas ke PLN sejak tanggal 18 Oktober 2019 lalu.

Dia menambahkan bahwa JOB Tomori bangga dapat mensuplai kebutuhan listrik untuk masyarakat Kabupaten Banggai dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Informasi Umum

Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina merupakan pengelola hulu migas yang secara geografi tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua yang terdiri dari asset offshore dan onshore.

Pertamina EP Cepu dan SKK Migas Tindaklanjuti Hasil Pemeriksaan BPK di Proyek Jambaran Tiung Biru

KABARCEPU.ID – PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina sebagai operator lapangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB) terus mengupayakan agar produksi gas bisa optimal sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Untuk itu, PEPC terus melakukan koordinasi erat dengan SKK Migas selaku regulator di industri hulu migas, termasuk mengenai hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dimana hasil pekerjaan proyek Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC) Gas Processing Facility (GPF) yang dilaksanakan oleh kontraktor belum sepenuhnya sesuai dengan lingkup pekerjaan pada kontrak dan perubahannya.

PEPC bersama SKK Migas, akan menindaklanjuti hasil pemeriksaan tersebut dengan melaksanakan rekomendasi yang disampaikan oleh BPK.

“Proyek JTB merupakan salah satu dari sekian banyak proyek migas di Indonesia yang merupakan bagian dari upaya pemerintah mewujudkan target 1 juta BOPD dan 12 juta BSCFD pada tahun 2030. Kami tentu mendukung upaya ini dengan berusaha keras agar JTB bisa segera onstream dengan produksi sebesar 192 MMSCFD. Untuk itu perlu dukungan banyak pihak agar upaya ini bisa terwujud,” jelas Senior Manager Relations PEPC, Fitri Erika.

Tentang Pertamina EP Cepu

PEPC merupakan partner aktif di Blok Cepu bersama Exxon Mobil Cepu Ltd (ECML), Ampolez Pte Ltd dan Badan Usaha Milik Daerah, dalam melakukan percepatan produksi migas melalui pendekatan Early Production Facility (EPF) di lapangan Banyu Urip pada tahun 2009.

Pada tahun 2012 PEPC ditunjuk sebagai Operator Lapangan Unitisasi Jambaran dan Tiung Biru atas kesepakatan Kontraktor Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja (KKKS WK) Blok PT Pertamina EP (PEP) dan KKKS WK Blok Cepu dengan penandatanganan Penandatanganan Unitization Agreement (UA) / Unitization Operation Agreement (UOA) Proyek Gas Lapangan Unitisasi Jambaran–Tiung Biru (JTB). ***

Masih Tertatih Mengejar Target Produksi Minyak Bumi, Apa yang Dilakukan SKK Migas ?

KABARCEPU.ID – Dalam menghadapi tugas berat merealisasikan target lifting minyak bumi 2023 sebesar 660 ribu barel per hari (BPOD), Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) tengah menghadapi berbagai kendala.

Meski target pengeboran sumur pengembangan sebanyak 991 buah telah ditetapkan, outlook SKK Migas 2023 menunjukkan hanya 864 sumur yang dapat direalisasikan.

Penyelenggaraan lifting minyak, yang merupakan tingkat produksi minyak mentah yang siap digunakan, memang menjadi fokus SKK Migas setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan minyak bumi yang terus meningkat.

Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa mencapai target-produksi tahun ini akan menjadi tugas yang tidak mudah.

Dari data terkini, lifting minyak bumi hingga semester I-2023 mencapai 615,5 ribu barel per hari, sedikit di bawah target yang ditetapkan sebesar 618,7 ribu.

SKK Migas dihadapkan pada tantangan pencapaian target karena beberapa proyek mengalami keterlambatan, hasil pengeboran tidak sesuai target, dan adanya penghentian operasional tanpa rencana.

Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, menyatakan bahwa meskipun produksi minyak saat ini masih di bawah 600 ribu bph, SKK Migas tetap optimis untuk mencapai target 2024 sebesar 635 ribu bph.

Sulitnya mencapai target 2023 disebabkan oleh beberapa proyek yang mengalami keterlambatan dan kendala dalam pengeboran.

Menyikapi kendala ini, SKK Migas bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di hulu migas telah mengambil langkah-langkah strategis.

Pembangunan proyek migas, seperti lapangan gas Jambaran Tiung Biru, menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan produksi minyak.

Selain itu, upaya optimalisasi lapangan migas yang menghasilkan tambahan kondensat menjadi bagian dari strategi SKK Migas untuk mencapai target.

Meskipun upaya SKK Migas belum mampu mengejar target lifting minyak pada 2023, langkah-langkah ini diharapkan dapat menjadi titik awal untuk mencapai target 2024.

SKK Migas terus melakukan pengeboran di berbagai lokasi, termasuk di Andaman, sebagai bagian dari rencana untuk mendapatkan cadangan yang akan diproduksikan di tahun-tahun mendatang.

Melihat ke depan, SKK Migas berharap bahwa upaya-upaya keras mereka saat ini akan memberikan dampak positif pada produksi minyak bumi, dengan target lifting yang lebih terjangkau di tahun-tahun mendatang.

Meski tantangan besar dihadapi, SKK Migas tetap berkomitmen untuk menjaga ketahanan energi negara dan meningkatkan produksi minyak bumi. ***

SKK Migas Jabanusa Sambangi Universitas Negeri Semarang, Sosialisasikan Industri Hulu Migas

KABARCEPU.ID – Universitas Negeri Semarang (Unnes) menjadi tuan rumah kuliah umum yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dengan tema “Kontribusi Industri Hulu Migas terhadap Ketahanan Energi Nasional”.

Kegiatan ini bertempat di Aula Kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unnes, pada Selasa, 24 Oktober 2023. Pada kesempatan itu, juga dilakukan sosialisasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP)

Menurut Koordinator Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Jabanusa, Wahyu Dono, Kuliah umum ini dimaksudkan sebagai sarana saling bersilaturahmi, berdiskusi sekaligus bertukar informasi terkait perkembangan di industri hulu migas.

“Lembaga pendidikan merupakan salah satu mitra yang sangat strategis dalam membantu menyampaikan informasi – informasi yang berimbang terkait perkembangan industri hulu migas kepada public,” ungkap Wahyu Dono.

Disampaikan, SKK Migas memiliki tugas memberikan pemahaman atau pengenalan mengenai kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi kepada masyarakat termasuk kepada akademisi dan insan dunia pendidikan.

Oleh karena itu, SKK Migas Jabanusa memberikan Kuliah Umum kepada kurang lebih 200 orang peserta yang hadir terdiri dari Dosen serta Mahasiswa dari seluruh jurusan yang ada di Universitas Negeri Semarang.

Rektor Universitas Negeri Semarang, S. Martono, menyambut baik kegiatan kuliah umum dan berharap perusahan-perusahaan migas bisa berkontribusi untuk mahasiswa MBKM (Merdeka Belajar – Kampus Merdeka) dan menjadi tenaga ahli di Universitas Negeri Semarang.

Dalam kegiatan ini para mahasiswa juga dapat mengetahui bagaimana operasi migas dilakukan dengan teknologi canggih yang kompleks serta risikonya sehingga untuk dapat memasuki lingkungan kerja di industri tersebut, diperlukan profesionalisme yang tinggi serta memiliki kompetensi yang baik dalam bidangnya masing-masing.

Kuliah umum yang diadakan oleh SKK Migas Jabanusa tersebut memaparkan 5 materi yang dibagi ke dalam 5 sesi. Materi disampaikan oleh : Wahyu Dono – Koordinator Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Jabanusa ; Heru Setyadi – Kepala Kelompok Kerja Asuransi dan Risiko Finansial SKK Migas; Asep Syaifullah Adnand – Kepala Departemen Perpajakan SKK Migas; Tri Wiyono – Sr. Manager Subsurface Development & Planning KKKS Pertamina EP Zona 11; Erry Prihandri – Senior Manager Stakeholder Relations KKKS PGN Saka; Rexy Mawardijaya – Government Relations Supervisor & Spokesperson KKKS ExxonMobil Cepu Ltd.***

Pertamina Raih 13 Penghargaan di 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas 2023

KABARCEPU.ID  PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, meraih prestasi gemilang dengan memenangkan 13 penghargaan bergengsi dalam acara 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas (ICIUOG) 2023 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada tanggal 20-22 September 2023.

Penghargaan ini diberikan kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang terafiliasi dengan PHE.

Dalam sambutannya, Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PHE, Oto Gurnita, mengucapkan terima kasih kepada SKK Migas atas penghargaan yang diberikan kepada Pertamina Grup.

Ia juga mengapresiasi tim dan para pemangku kepentingan yang telah mendukung kinerja perusahaan sehingga prestasi ini dapat diraih.

PHE memiliki tantangan besar di depannya, yaitu mencapai target produksi nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari (BOPD) minyak dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) gas.

Namun, dengan dukungan dari mitra strategis dan pihak ketiga, PHE optimis mampu memenuhi target tersebut.

Penghargaan ini menjadi motivasi tambahan bagi mereka untuk terus berkontribusi pada produksi energi nasional Indonesia.

PHE mengelola empat regional domestik yang tersebar di seluruh Indonesia, serta satu regional internasional.

Perusahaan ini juga memiliki anak usaha di berbagai bidang layanan.

Semua lini bisnis PHE bertujuan untuk menjaga keberlanjutan industri hulu minyak dan gas serta menjaga ketahanan energi nasional.

Berikut adalah daftar penghargaan yang diraih oleh Pertamina Grup:

1. The Best Career Development Performance (P1 Category) : PT Pertamina Hulu Mahakam
2. The Most Optimum Collaboration in the Disputes Settlement : PT Pertamina Hulu Energi
3. Integrity Compliance and Ethics (ICE) : JOB Pertamina – Medco E&P Tomori Sulawesi
4. The Best Replacement Reserve Ratio from Contingent Resource : PT Pertamina Hulu Energi ONWJ
5. The Key Investment for Unlocking New Resources : PT Pertamina Hulu Rokan
6. The Best Exploitation and Operation Excellence Cluster Production Above 10 MBOEPD : PT Pertamina Hulu Sanga Sanga
7. The Best Exploitation and Operation Excellence Cluster Production Below 10 MBOEPD : PT Pertamina Hulu Energi TEJ
8. The Best Cost Optimization and Positive Collaboration : PT Pertamina Hulu Mahakam
9. The Best Asset Management : PT Pertamina Hulu Mahakam
10. The Best Inventory Management : PT Pertamina Hulu Mahakam
11. The Best Cost Initiatives : JOB Pertamina – Medco E&P Tomori Sulawesi
12. The Best Booth : PT Pertamina Hulu Energi
13. The Best PSC of The Year : PT Pertamina Hulu Mahakam

Dalam kesempatan tersebut, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengungkapkan apresiasi atas partisipasi semua peserta ICIUOG yang berjumlah lebih dari 3.000 peserta dari 17 negara.

Ia juga mengumumkan secara langsung penerima penghargaan The Best PSC of The Year kepada Pertamina Hulu Mahakam.

SKK Migas berkomitmen untuk terus mendukung KKKS dalam mencapai target produksi yang telah ditetapkan.

Prestasi yang diraih oleh PHE menjadi motivasi bagi mereka dalam menghadapi tantangan jangka panjang dalam menjaga keberlanjutan industri hulu migas.

Perusahaan ini menjalankan strategi “sustain” dengan mengelola aset wilayah kerja eksisting, mencari potensi eksplorasi baru dalam strategi “growth,” dan memberikan nilai tambah melalui kolaborasi dalam strategi “partnership.”

PHE juga berkomitmen untuk berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas dengan mematuhi prinsip-prinsip ESG (Environment, Social, Governance) demi mendukung target pemerintah mencapai produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 BSCFD pada tahun 2030.

PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sejak Juni 2022 dan berkomitmen untuk menerapkan sepuluh prinsip universal dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya.

Mereka bertekad untuk menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan memiliki tata kelola yang baik.***

PHE Menunjukkan Kinerja Unggul dalam Mendukung Ketahanan Energi Nasional

KABARCEPU.ID – Pada acara The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas 2023 (ICIUOG 2023) di Nusa Dua-Bali 20-22 September 2023, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) membuktikan perannya yang penting dalam mendukung ketahanan energi nasional.

Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, menyampaikan, penemuan sumber daya migas merupakan hal fundamental untuk menjaga keberlanjutan bisnis hulu migas.

PHE berhasil mencatat temuan sumber daya 2C sebesar 118 MMBOE (Juta Barel Minyak Ekuivalen/Setara Minyak) pada bulan Juli 2023.

Hal ini didukung dari penyelesaian pengeboran sumur eksplorasi sebanyak delapan sumur dan sepuluh sumur yang sedang berjalan.

Kedelapan sumur yang sudah completed adalah XLLL-1st, SEM-001, HLX D-1X, Adiwarna-1X, Kembo-001, Mong Merah, Dermawan-1 & Hikmat-1.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, dan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengunjungi langsung Booth PHE dalam sesi khusus.

Sebagai bukti nyata kontribusi, PHE berhasil mencatat kinerja positif peningkatan produksi signifikan pada tahun 2022 mencapai 7,89% dibanding tahun 2021.

Hingga Juli 2023, PHE mencatat realisasi produksi sebesar 1.047 MBOEPD (Ribu Barel Minyak Ekuivalen/Setara Minyak per Hari).

Pencapaian ini didukung dengan penyelesaian pengeboran sebanyak 431 sumur pengembangan, 8 sumur eksplorasi, 442 workover (kerja ulang pindah lapisan), dan 18. 514 well services (reparasi sumur).

Selain itu, PHE juga mencatat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 57.33 %.

Muharram menegaskan bahwa PHE mempunyai spirit menjadi bagian dari ketahanan energi nasional dengan strategi yang telah diterapkan sejak dari fase eksplorasi hingga fase pengembangan lapangan.

Dia bersukur, PHE hadir kembali di ICIUOG 2023 dan bertekad untuk tetap mengambil peran penting dalam upaya mencapai target produksi minyak nasional dengan berbagai strategi yang diterapkan.

“Salah satunya strategi growth melalui pengambilan blok-blok eksplorasi baru di area yang lebih emerging dan frontier namun berpeluang memberikan temuan migas besar,” jelas Muharram.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, mengatakan, investasi besar-besaran dibutuhkan agar target produksi migas nasional tahun 2030 yaitu 1 juta barel minyak per hari (BOPD) serta 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD) bisa tercapai.

“Target 2030 bisa dicapai dengan syarat kita melakukan aktivitas yang agresif dan investasi yang masif. Kita perlu mengebor lebih dari 1.000 sumur per tahun setelah 2025. Kita juga perlu menarik investasi lebih dari USD 20 miliar per tahun,” ujar Dwi.

Senada dengan hal tersebut, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengajak agar momentum tren peningkatan investasi dipertahankan karena akan berdampak langsung terhadap realisasi produksi migas di masa mendatang.

Dia mengapresiasi KKKS yang berkomitmen untuk terus melakukan eksplorasi dan kegiatan produksi.

Lebih dari enam tahun Indonesia sukses mencapai Reserve Replacement Ratio (RRR) 100%.

“Capaian tersebut bisa memberikan kepercayaan untuk merealisasikan peningkatan produksi di masa mendatang dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN,” ungkap Arifin.

Pemerintah sangat berkepentingan menjaga tren positif investasi lantaran adanya proyeksi peningkatan konsumsi energi.

Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) permintaan minyak diestimasikan akan meningkat 139% dan gas 298% pada tahun 2050.***

Mahasiswa di Bojonegoro Ikuti Kuliah Umum Industri Hulu Migas

KABARCEPU.ID – Mahasiswa di Bojonegoro dari 7 kampus mengikuti Kuliah Umum Industri Hulu Migas yang digelar oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 dan SKK Migas Perwakilan Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa).

Kuliah Umum ini menghadirkan para pembicara dari berbagai bidang dan berlangsung pada Selasa, 19 September 2023, di Ballroom Eastern Hotel, Bojonegoro.

Kuliah umum tersebut bertujuan untuk memberikan informasi dan wawasan yang lebih mendalam tentang industri hulu migas kepada publik, terutama di lingkungan kampus.

Head of Communications Relation & CID Zona 12, Muliawaty Weanny Hikmat, menyatakan bahwa perusahaan menganggap penting untuk membagikan wawasan terkait industri hulu migas kepada generasi muda di Bojonegoro.

“Kami menganggap penting, wawasan terkait kegiatan industri hulu migas ini dapat diinformasikan secara luas sehingga para generasi muda di Bojonegoro ini semakin memiliki kepedulian terkait peran industri migas dalam mewujudkan kedaulatan energi nasional,” ujarnya.

Tema dari kuliah umum ini adalah “Peran Industri Hulu Migas Bagi Ketahanan Energi Nasional dan Pembangunan Daerah.” PEPC berharap acara ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dan mahasiswa akan keberadaan PEPC di wilayah mereka.

Superintendent Operations Field Zona 12, Andy Suhendro, memberikan penjelasan mendalam tentang proses bisnis di PEPC Zona 12, terutama di Lapangan Jambaran-Tiung Biru (JTB). Andy menjelaskan bagaimana gas diambil dari sumur dan kemudian diproses di dalam pabrik hingga dikirim ke end user untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

Selain itu, Sekretaris Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Bojonegoro, Dilli Tri Wibowo, juga memberikan materi tentang Dana Bagi Hasil (DBH) Migas di Kabupaten Bojonegoro. DBH Migas telah memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan di wilayah tersebut.

Para peserta juga mendapatkan pemahaman tentang peta jalan industri hulu migas dari Analis Senior Departemen Formalitas & Komunikasi SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Erwin Andriyanto Redi.

Para mahasiswa yang antusias mengikuti kuliah umum ini merasa puas dengan kesempatan untuk memperluas pengetahuan mereka tentang industri hulu migas.

Melisa Icha Febriana dari Universitas Bojonegoro menyatakan bahwa acara ini membantu mereka memahami bagaimana industri migas beroperasi dan memberikan wawasan yang sebelumnya tidak mereka ketahui.

“Sangat bagus ya acara dan materinya, kami menjadi tahu cara dan seperti apa alur industri migas itu berperan bagi negara,” ujarnya.

Para peserta juga aktif mengajukan pertanyaan dan menggali informasi lebih lanjut tentang industri hulu migas serta dampaknya bagi Bojonegoro.

Mereka juga mengetahui bahwa industri migas menggunakan teknologi canggih yang kompleks dan memiliki risiko tinggi, sehingga profesionalisme dan kompetensi yang baik dalam bidang ini sangat diperlukan.

Selama kuliah umum ini, juga diungkapkan kegiatan-kegiatan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang telah dilaksanakan oleh PEPC Zona 12. PEPC sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) berkomitmen untuk turut mengelola lingkungan sekitar wilayah operasinya.***

PETRONAS Tuntaskan Pengalihan Hak PI Wilayah Kerja Ketapang

KABARCEPU.ID – PC Ketapang II Ltd. (PCK2L) anak perusahaan dari PETRONAS, telah menyelesaikan pengalihan Partisipating Interest (PI) kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT. Petrogas Jatim Sampang Energi (PT. PJSE).

Pengalihan hak PI tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 37 Tahun 2016 dan berlaku mulai 1 Desember 2022.

Setelah pengalihan tersebut, PC Ketapang II Ltd kini memegang 77,6 persen PI dari sebelumnya 80 persen, dan akan terus berperan sebagai operator Wilayah Kerja Ketapang.

Sementara mitra kontraktor PCK2L di Wilayah Kerja Ketapang, PT. Saka Ketapang Perdana dan PT. PJSE, kini masing-masing memiliki 19,4 persen PI dan 3 persen.

“Pengalihan ke PT. PJSE merupakan bukti dukungan PC2KL terhadap inisiatif Pemerintah untuk meningkatkan partisipasi daerah dalam pengelolaan bisnis hulu minyak dan gas,” terang Presiden Direktur PCK2L, Yuzaini Md Yusof.

Pihaknya, berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri hulu minyak dan gas secara berkelanjutan. “Guna memenuhi kebutuhan energi di negara ini,” kata dia.

Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Nurwahidi, menyatakan, sebagai perwakilan dari Pemerintah Indonesia, SKK Migas menghargai penuntasan pengalihan PI tersebut.

Dalam prosesnya, pihaknya berkolaborasi secara erat untuk menemukan penyelesaian terbaik.

“Kami juga berharap bahwa dengan pengalihan partisipasi interes ini, PETRONAS Indonesia dapat terus menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan energi yang andal, khususnya di Jawa Timur,” ujarnya.

Saat ini, PETRONAS merupakan operator dari Kontrak Kerja Sama Ketapang, North Madura II, dan North Ketapang yang terletak di lepas pantai Jawa Timur.

Juga merupakan mitra dari enam Kontrak Kerja Sama lainnya yang terletak di daratan dan lepas pantai Sumatra, Laut Natuna, Jawa Timur, dan Indonesia Timur.***

Komitmen Jaga Keberlanjutan Lingkungan, SKK Migas Targetkan Tanam 2 juta Pohon

KABARCEPU.ID – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meluncurkan program One Two Trees, sebagai bagian dari upaya merealisasikan pilar ketiga Indonesia Oil & Gas 4.0, yaitu Ensuring Environmental Sustainability.

Program penanaman pohon ini bertujuan untuk menurunkan emisi karbon demi memastikan keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.

Dalam upaya ini, SKK Migas bekerja sama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menanam 10.000 pohon di Taman Mangrove Jakarta, Pantai Indah Kapuk.

Ini juga sebagai bagian dari peringatan Hari Mangrove Sedunia yang berlangsung pada 26 Juli lalu.

Hadir dalam kegiatan ini, sejumlah pejabat tinggi, termasuk Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Energi Sumber Daya Mineral dan Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menjelaskan bahwa komitmen kuat telah diambil untuk mengurangi emisi karbon secara berkelanjutan.

Melalui program One Two Trees, seluruh perusahaan hulu migas diwajibkan menanam pohon sebagai tanggung jawab atas kegiatan eksplorasi dan produksi migas di Indonesia.

Dengan jumlah pekerja di industri hulu migas mencapai 42 ribu orang, diharapkan dapat menanam lebih dari 84 ribu pohon.

Dwi juga menyampaikan target pemerintah untuk mengurangi emisi karbon pada 2030 sebesar 29 persen dan mencapai nol emisi karbon pada 2060. SKK Migas optimistis bahwa melalui program One Two Trees, dapat membantu mencapai misi besar tersebut.

Program ini juga diharapkan dapat menjadi gerakan berkelanjutan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk individu di masyarakat.

SKK Migas menargetkan penanaman 2 juta pohon pada tahun 2023, meningkat dari realisasi tahun sebelumnya. Pada 2022 sebanyak 1,7 juta pohon dan 2021 sebanyak 1,2 juta pohon.

Hingga Semester I/2023, industri hulu migas telah menanam 446 ribu pohon atau sekitar 22 persen dari target, dengan potensi penyerapan emisi karbon sebanyak 887 ribu ton CO2 per tahun.

Para pejabat dari Kementerian ESDM dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan apresiasi atas langkah nyata SKK Migas dalam mendukung pengurangan emisi karbon melalui program One Two Trees.

Mereka menekankan pentingnya kolaborasi dan semangat gotong royong untuk mencapai kesuksesan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Selain program penanaman pohon, SKK Migas juga telah melakukan sejumlah upaya untuk menekan emisi karbon melalui teknologi dan kebijakan tertentu.

Semua upaya ini diarahkan untuk mendukung ketahanan energi dan pertumbuhan ekonomi nasional dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan.***