Arsip Tag: Semburan Lumpur

Terkait Semburan di Lapangan Migas Kedinding, KSO Pertamina EP – KVell Blora Energi Harus Bertanggung Jawab Penuh

KABARCEPU.ID – Lapangan Kedinding, bersama tiga lapangan lainnya—Lusi, Petak, dan Metes—telah diserahterimakan dari Pertamina ke KSO Pertamina EP – KVell Blora Energi (KBE). Oleh karena itu, seluruh aspek teknis, lingkungan, dan sosial akibat insiden ini menjadi kewajiban PT KBE .

Komisaris BUMD Blora PT BPE, Lilik Sugiyanto, menyampaikan, PT KBE seharusnya bertanggung jawab penuh atas pengelolaan dan penanganan dampak dari peristiwa semburan tersebut.

Menurutnya, ada tiga fokus penanganan yang harus dilakukan PT KBE. “Diantaranya, penanganan teknis, penanganan dampak lingkungan dan penanganan dampak sosial masyarakat,” kata Lilik.

Sekadar diketahui, PT KBE merupakan perusahaan hasil kerja sama antara anak perusahaan PT Blora Patra Energi, yaitu PT PT. Blora Sarana Sejahtera (BSS) dengan Kvell Energy.

Untuk diketahui, semburan Minyak bercampur air yang terjadi pada Jumat 14 Februari 2025 kemarin, di Lapangan Migas Kedinding Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) KSO Pertamina EP – KVell Blora Energi, ternyata berdampak pada petani hutan setempat.

Tanaman jagung yang baru berumur 1 bulan, harus mati tekena material semburan. Sementara, lahan hutan yang digarap petani terancam tak bisa ditanami kembali, lantaran tercemar.

Seperti yang dialami Rusdi, seorang petani hutan yang memiliki lahan garapan seluas 2.500 meter persegi di area KPH Cepu. Dia mengaku, tanaman jagung yang baru berusia satu bulan terancam mati.

“Kerugian kurang lebih Rp1,5 juta. Bibit saja habis 5 kg, biaya tanam, tenaga kerja, pupuk—semuanya rugi. Kalau ada ganti rugi ya saya terima, kalau tidak ya bagaimana lagi,” ungkap Rusdi pasrah.

Rusdi mengaku hanya orang kecil dan tidak bisa berbuat banyak. Meskipun akan mengolah lahan garapan yang telah tercemar.

Sebenarnya, bukan hanya dirinya saja yang mengalami kerugian. Ada sejumlah petani yang merasakan hal sama. “Ada yang lebih parah lagi,” kata dia.

Lahan mereka tertutup lumpur, bercampur material ikutan lain. “Sulit kalau ditanami lagi,” ungkap Rusdi.

Terpisah, Kepala Desa Ngraho, Sri Lestari Indajani, menyampaikan, terkait kerugian yang dialami petani tentunya harus diganti oleh KSO Pertamina EP – KVell Blora Energi.

Dia mengaku telah melakukan koordinasi terkait hal itu. Namun, saat ini masih fokus penangananan semburan. “Kalau masalah itu (red, ganti rugi), sudah kami bicarakan. Tapi itu nanti,” kata dia.

Sebelumnya, dalam keterangan resmi yang diterima wartawan dari PT KBE, menyatakan, untuk keselamatan bersama, KSO Pertamina EP – KSO KVELL Blora Energi juga sudah melakukan pengukuran gas pada area kejadian dan hasilnya tidak terdapat gas H2S atau 0 ppm, serta melakukan penanggulangan dengan pembuatan jalur manual menuju penampungan untuk mencegah aliran fluida masuk ke sungai.

“Kami melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk penanganan aliran ini, baik pemerintah desa, kecamatan, TNI, Polri serta Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan Kabupaten Blora. Semua berfokus pada penanganan bersama,” jelas Dedi Rinaldi, General Manager KSO Pertamina EP – KSO KVELL Blora Energi.

***

Begini Cara KSO Pertamina EP – KVELL Blora Energi Tangani Aliran Fluida di Lapangan Migas Kedinding

KABARCEPU.ID – KSO Pertamina EP – KVELL Blora Energi mulai bergerak menangani aliran fluida yang muncul di Lapangan Migas Kedinding, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jumat 14 Februari 2025.

Aliran ini muncul pada Kamis 13 Februari 2025, di dekat sumur Caluk – 01, yang berjarak kurang lebih 20 meter dapat diatasi. Sumur Caluk – 01 telah ditutup tahun 2017 dan masuk kedalam area pengelolaan oleh KSO Pertamina EP – KVELL Blora Energi melalui mekanisme Kerja Sama Operasi sejak tahun 2023.

Sementara aliran pada sumur Kedinding-02 saat ini sedang dalam tahap penanganan dan kondisi aliran dalam intensitas kecil.

Untuk keselamatan bersama, KSO Pertamina EP – KSO KVELL Blora Energi juga sudah melakukan pengukuran gas pada area kejadian dan hasilnya tidak terdapat gas H2S atau 0 ppm, serta melakukan penanggulangan dengan pembuatan jalur manual menuju penampungan untuk mencegah aliran fluida masuk ke sungai.

“Kami melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk penanganan aliran ini, baik pemerintah desa, kecamatan, TNI, Polri serta Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan Kabupaten Blora. Semua berfokus pada penanganan bersama,” jelas Dedi Rinaldi, General Manager KSO Pertamina EP – KSO KVELL Blora Energi.

Warga Bojonegoro Dibuat Geger Adanya Semburan Lumpur Beraroma Belerang di Halaman Rumah

KABARCEPU.ID – Warga desa di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kembali digegerkan adanya semburan lumpur yang keluar dari sumur bor berbau belerang.

Semburan lumpur sumur bor berbau belerang itu tepatnya berada di Dusun Sanggar, RT.022 RW.007 Desa Sidomulyo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro.

Sebelumnya, pada tanggal 26 Desember 2023 silam sumur bor di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro itu juga pernah menyemburkan lumpur berbau belerang.

Kini sumur bor itu kembali menyemburkan lumpur berbau belerang pada Minggu, 25 Februari 2024 sekira pukul 10.00 WIB di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro.

Samiren (69), menjelaskan, suara gemuruh ia dengar dari dalam rumah, kemudian bergegas keluar untuk melihat semburan lumpur di sekitar halaman rumahnya tersebut.

Ia bercerita, pihak Pemerintah Desa bekerja sama dengan Pertamina sudah melakukan pengecoran di area sumur bor yang berada di halaman rumahnya.

“Padahal sudah di cor lapis tiga oleh Pertamina, tapi masih keluar semburan lagi disampingnya,” tuturnya.

Menurutnya, pengecoran yang sudah dilakukan oleh pertamina termasuk sudah kuat, untuk lebarnya sendiri 3 meter persegi dan ketebalan 40 Cm.

“Sudah dikerjakan selama 26 hari, minggu ini libur para pekerjanya, kok nyembur lagi,” keluhnya.

Sementara itu, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 08/Kedungadem Kodim 0813 Bojonegoro, Serka Yuda Triwidiyantoro, yang mendapat laporan dari Perangkat Desa Sidomulyo, langsung menuju ke tempat kejadian.

Dilokasi, Dia menenangkan Samiren beserta istri untuk kuat dan tabah menghadapi musibah yang mereka hadapi, dan menghimbau kepada warga agar tidak terlalu mendekat kelokasi semburan.

“Saya berharap Pemerintah Kabupaten segera menindaklanjuti agar tidak merembet dan menggerus tanah karena dikhawatirkan terjadi kelongsoran,” katanya.

Saat ini, pihak Polsek Kedungadem sudah memasang Police Line di area semburan sumur bor tersebut.

Sementara itu pihak BPBD Kabupaten Bojonegoro juga sudah mengambil sampel air semburan lumpur berbau belerang dan di teruskan ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro untuk di uji lebih lanjut.***