Arsip Tag: Pesantren

Cara Siswa MTs Darul Falah Cepu dalam Memperingati Hari Pahlawan

KABARCEPU.ID – Beragam cara memperingati Hari Pahlawan 2024 ini, seperti yang dilakukan siswa MTs Darul Falah Cepu, yang melakukan kegiatan bhakti sosial dan Khotmul Quran.

Dengan penuh semangat, mereka melakukan aksi bersih-bersih di enam mushola pada Minggu 10 November 2024 di Dukuh Jambe, Kelurahan Tambakromo.

Menurut koordinator kegiatan, Aminudin, bahwa tujuan acara ini adalah untuk menumbuhkan rasa gotong royong dan kepedulian lingkungan di kalangan santri, sekaligus sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan bangsa.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap para santri bisa memahami bahwa aksi-aksi sederhana pun merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan kepada pahlawan,” ujar Aminudin.

Aksi bersih-bersih ini disambut hangat oleh masyarakat Dukuh Jambe. Warga turut serta menunjukkan apresiasi mereka dengan menyuguhkan makanan dan minuman kepada para santri.

Salah satu warga, Nur Aisyah, menyatakan kegembiraannya atas kegiatan bhakti sosial ini.

“Sering-sering saja kegiatan seperti ini,” ujarnya sambil berharap agar MTs Darul Falah Cepu dapat terus melaksanakan kegiatan serupa di masa mendatang.

Setelah kegiatan bersih-bersih selesai, para santri melanjutkan dengan kegiatan Khotmul Quran sebagai bentuk syukur dan doa bersama bagi para pahlawan dan bangsa Indonesia.

Dalam suasana penuh khidmat, para santri dan warga berdoa agar bangsa ini senantiasa dilimpahi keberkahan.

Aminudin berharap agar kegiatan ini dapat menginspirasi para santri untuk terus berkontribusi kepada masyarakat dan menjaga nilai-nilai kepahlawanan.

“Kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama adalah inti dari semangat kepahlawanan. Kami ingin para santri belajar bahwa menjadi pahlawan bisa dimulai dari aksi kecil yang bermanfaat bagi orang lain,” tuturnya.

Melalui peringatan Hari Pahlawan yang bermakna ini, MTs Darul Falah Cepu menunjukkan komitmen untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan melalui pengabdian kepada masyarakat dan pembinaan santri menjadi generasi yang peduli dan berjiwa nasionalis.***

Santri di Kabupaten Blora Diharapkan Kuasai Keterampilan Era 5.0

KABARCEPU.ID – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora, Roziqun, memberikan pembinaan dan evaluasi kepada Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT), Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP), dan Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (Badko LPQ), Rabu, 6 November 2024 di Saung Mekarsari, Karangjati, Blora.

Dalam acara ini, Roziqun mengajak para peserta untuk mempersiapkan diri menghadapi Era 5.0 dengan berbagai keterampilan yang diperlukan agar santri dan anak didik siap menghadapi tantangan zaman.

Pria yang baru dilantik pada 17 Oktober 2024 ini menekankan pentingnya keterampilan komunikasi dan penguasaan bahasa bagi generasi muda pesantren.

“Kita harus siapkan generasi untuk berkomunikasi dengan baik. Bahasa harus kita kembangkan agar santri kita mampu bersaing,” pesannya.

Menurut pria asal Kradenan ini, di masa depan santri harus menguasai bahasa Inggris, bahasa Arab, dan bahasa China untuk membuka lebih banyak peluang.

Ia juga menyoroti pentingnya kemampuan kolaborasi dan kerja sama. “Santri jangan hidup sendiri, tetapi harus mampu bekerja sama dengan pihak lain. Kolaborasi adalah kunci kesuksesan di era mendatang. Kita ingin santri mampu bekerja sama di berbagai bidang,” jelasnya.

Roziqun menambahkan bahwa kreativitas dan inovasi merupakan keterampilan yang tak kalah penting.

Ia berharap santri terus mengembangkan inovasi sehingga memiliki daya tawar yang tinggi di masyarakat.

“Kita harapkan santri kita menjadi filter yang kuat di masyarakat, dengan tetap memegang nilai-nilai agama dan beradaptasi dengan perubahan zaman,” ujarnya.

Acara ini diisi dengan diskusi interaktif yang membahas pengembangan kurikulum agar dapat memenuhi kebutuhan keterampilan tersebut.

Roziqun berharap melalui pembinaan ini, lembaga pendidikan keagamaan di Blora dapat terus maju dan menghasilkan generasi yang siap menyongsong Era 5.0.***

Anak Pesantren Wajib Tahu! Ini Panduan Pelaksanaan Hari Santri 2023 dari Kemenag

KABARCEPU.ID – Kementerian Agama atau Kemenag terbitkan surat edaran panduan pelaksanaan Hari Santri 2023.

Dalam rangka memperingati Hari Santri 2023, Kemenag menerbitkan surat edaran sebagai pedoman pelaksanaan.

Kemenag atau Kementerian Agama menerbitkan surat edaran tersebut sebagai pedoman pelaksanaan Hari Santri 2023.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri, diperingati setiap tanggal 22 Oktober.

Untuk itu, sebagai pedoman, Kemenag menerbitkan Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE 10 Tahun 2023.

Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE 10 Tahun 2023 tersebut yakni tentang tentang Panduan Pelaksanaan Hari Santri 2023.

Surat Edaran tersebut ditetapkan pada tanggal 11 Oktober 2023 di Jakarta oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

“Edaran ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi pemangku kepantingan, pesantren, santri, dan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan Peringatan Hari Santri 2023,” demikian disebutkan dalam Surat Edaran tersebut.

Dijelaskan bahwa tema peringatan Hari Santri 2023 adalah Jihad Santri Jayakan Negeri, yakni mengangkat makna yang dalam dan relevan dalam zaman ini.

Tema ini memberi pesan bahwa peringatan Hari Santri tahun ini ingin merayakan semangat dan dedikasi para santri sebagai pahlawan pendidikan dan perjuangan kebodohan.

Di zaman yang penuh tantangan dan kompleksitas, jihad tidak lagi merujuk pada pertempuran fisik, melainkan pada perjuangan intelektual yang penuh semangat.

“Santri sebagai penjaga terdepan dalam pertempuran melawan ketidakpahaman, kebodohan, dan ketertinggalan. Santri merupakan pejuang ilmu pengetahuan yang tidak kenal Lelah mengejar pengetahuan dan kebijaksanaan sebagai senjata utama mereka,” demikian dijelaskan dalam Surat Edaran tersebut.

“Dalam tradisi Islam, jihad intelektual adalah cara untuk membela nilai-nilai keadilan, perdamaian, dan pengetahuan. Santri sebagai teladan dalam menjalani jihad ini. Dengan buku sebagai senjata dan pena sebagai tongkat kebijaksanaan, para santri memperdalam ilmu dan menyebarkan cahaya pengetahuan,” lanjut isi Surat Edaran tersebut.

Berikut ketentuan yang diatur dalam Surat Edaran Pelaksanaan Peringatan Hari Santri 2023:

1. Logo peringatan Hari Santri 2023 dapat diunduh melalui laman https://kemenag.go.id/informasi/logo-hari-santri-2023.

2. Apel Hari Santri 2023 dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2023 pukul 07.00 WIB yang terpusat di Tugu Pahlawan Kota Surabaya, Jawa Timur dengan Inspektur Apel Hari Santri oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo dan disiarkan langsung melalui kanal media sosial Kementerian Agama.

3. Peringatan Hari Santri 2023 dapat dilakukan melalui kegiatan zikir, shalawat, munajat, doa, dan kegiatan lainnya yang relevan dengan tema.

4. Sosialisasi tema, logo, dan rangkaian kegiatan peringatan Hari Santri 2023 dilaksanakan melalui website, media sosial, dan spanduk, baliho, atau standing banner.

5. Seluruh pelaksanaan kegiatan Peringatan Hari Santri 2023 disesuaikan dengan kemampuan masing-masing dan mengedepankan prinsip kesederhanaan dan kekhidmatan.

Demikianlah informasi mengenai panduan pelaksanaan Hari Santri 2023 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama.***

Pesantren untuk Menjawab Tantangan Sosial, Sekarang?

Oleh : Siti Lestari

KABARCEPU.ID – Asumsi kebanyakan masyarakat, tujuan pesantren hanyalah sebagai tempat penitipan putra putri mereka dalam mencari bekal ilmu agama.

Selain itu pesantren dianggap sebagai bengkel dalam membenahi anak yang dirasa nakal, susah di atur, dan bandel.

Sehingga orang tua akhirnya menitipkan anaknya di pondok pesantren. Dengan harapan, pasca keluar dari pondok, si anak bisa berubah lebih baik dan menjadi putra putri yang sholeh dan sholehah.

Perlu diketahui, sesungguhnya pesantren pada hakekatnya sebagai respon dari realitas sosial yang ada.

Artinya disini jawaban dari segala persoalan di masyarakat bisa dipelajari dan di praktikkan langsung di pondok pesantren.

Realitas sosial tersebut merupakan kehidupan nyata yang terjadi di masyarakat. Sehingga bisa disimpulkan antar pondok tempat nyantri memiliki perbedaan karena budaya yang berbeda-beda.

Selain itu, tempat nyantri ini dipakai sebagai media penggemblengan mental bocah supaya patuh terhadap aturan pondok.

Disitu para kiai memberikan contoh yang baik dalam berperilaku setiap hari. Kebiasaan yang baik tersebut yang kemudian dipraktekkan langsung setiap hari. Selama di pondok dan tentu akan terbawa sampai kelak anak keluar pondok.

Kebanyakan pondok yang dibangun sekarang ini tidak lagi berangkat dari ide kemandirian pesantren.

Para pendiri pondok menggunakan dana bantuan pemerintah ataupun swasta untuk pembangunan. Sehingga ghiroh ngaji dalam semua bidang ilmu menjadi hilang.

Lantaran para kiai pondok beserta pengurusnya, secara profesional mendapatkan gaji yang dikelola yayasan pesantren.

Kalau kita merujuk kalimat di awal, bahwasannya keberadaan tempat nyantri tersebut sebagai respon dari realitas sosial yang ada, harusnya pondok tidak usah mengacu pada bantuan pemerintah.

Namun, karena saat ini jauh berbeda dengan pondok dahulu, membuat para santri tidak bisa menjawab realitas sosial masyarakat.

Di asrama mereka hanya ditugaskan untuk belajar, hafalan Qur’an, mendalami ilmu hadist, serta ilmu-ilmu Islam lainnya.

Pesantren tidak mengenal kurikulum

Pelajaran bersifat praktik/bil khal /life style.

Keberadaan kurikulum sebenarnya tidak masuk dalam design dunia pondok para santri. Ini dimaksudkan supaya bocah lulusan pondok bisa lebih matang untuk menghadapi kehidupan di masyarakat.

Untuk sekolah formal, masih banyak pondok yang masih memberikan kebebasan para santrinya untuk sekolah formal diluar pondok.

Di tengah bobroknya mentalitas bocah saat ini, tidak ada salahnya apabila pondok menjadi rujukan untuk merubah mentalitas anak menjadi lebih baik. ***

Ajak Santri Berpola Hidup Sehat, YASSIN Terjun Langsung ke Pondok Pesantren

KABARCEPU.ID – Yayasan Santri Sehat Indonesia (YASSIN) berharap semua santri di pondok pesantren yang ada di Indonesia berpola hidup sehat. Gerakan YASSIN ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan santri di Indonesia yang sering mengalami masalah kesehatan.

Ketua YASSIN Joko Suprianto berharap kelak di Indonesia tidak ada lagi santri yang terjangkit penyakit kulit. “Setidaknya dalam sehari, santri minimal mandi dua kali,” ungkap Ketua YASSIN, Joko Suprianto.

Harapan Joko Suprianto ini disampaikan ketika menjadi nara sumber pada acara penyuluhan kesehatan di Pondok Pesantren Al Ma’ali Bojonegoro, Jumat (5/5/2023). “Jika santri sehat, maka Indonesia akan kuat,” ujar dokter muda ini bersemangat.

Yayasan Santri Sehat Indonesia (YASSIN)

Pondok Pesantren Al Ma’ali yang berada di Dukuh Slembi Desa Mayangrejo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro inipun menjadi salah satu contoh tempat santri berpola hidup sehat. “Mengapa santri harus sehat? Karena santri adalah harapan utama Bangsa Indonesia,” katanya.

Sosialisasi tentang penyakit gudik (scabies) di pondok pesantren menjadi tema menarik bagi santri. “Penyakit gudik itu penularannya tidak harus menempel pada anak yang sudah terkena sebelumnya. Tetapi bisa melalui media yang lain,” terang Dokter Joko.

Sementara itu Pengasuh Pondok PesantrenPondok Pesantren Al Ma’ali Bojonegoro KH Mashlahan Masyhad mengatakan, santri dan masyarakat memang harus menjalani pola hidup sehat. “Jagalah sehatmu sebelum sakitmu,” pesannya.

YASSIN saat ini sudah berkembang di 38 propinsi di Indonesia. “Selanjutnya kami akan mengembangkan di semua kabupaten dan kotamadya di seluruh Indonesia,” ungkap Suko Cahyono, SH MBA selaku Ketua Satgas Nasional YASSIN yang bertugas untuk membentuk Koordinator YASSIN se-Indonesia.***

3 Rekomendasi Wisata Religi di Blora, Nomor 3 Keturunan Kasultanan Demak

KABARCEPU.ID – Blora memang menjadi salah satu kota atau kabupaten terkecil di Jawa Tengah, tapi di wilayah ini terdapat potensi wisata religi di Blora yang wajib dikunjungi.

Letaknya yang berada di ujung timur Jawa Tengah dan berbatasan langsung dengan Jawa Timur,  wisata religi di Blora tidak bisa dianggap remeh.

Banyak wisatawan dari luar kota yang melakukan wisata religi di Blora, pada waktu-waktu tertentu. Mereka berziarah ke makam-makam pendahulu, dalam perjalanannya melakukan wisata religi di Blora.

Diantara makam yang tersebar di wilayah Blora ini dan menjadi jujugan para peziarah, ada diantara mereka yang dimakamkan, merupakan keturunan dari kasultanan Demak.

3 rekomendasi wisata religi di Blora yang wajib dikunjungi untuk berziarah berikut ini, satu diantaranya merupakan keturunan kasultanan Demak.

1. Makam  Bupati Tempo Dulu
Makam Bupati Blora tempo dulu, terletak di Desa Ngadipurwo Kecamatan Blora + 7 Km, ke arah Utara kota Blora.

Dilokasi ini terdapat 8 makam Bupati tempo dulu yang pernah menjabat di Kabupaten Blora dari Tahun 1762-1925.

Untuk mengenang jasa-jasanya, setiap tahun diadakan upacara ziarah yang berkaitan dengan Peringatan Hari Jadi Kabupaten Blora pada tanggal 11 Desamber.

Adapun Bupati yang dimakamkan di Makam Ngadipurwo adalah, R.T. JAYENG TIRTONOTO  yaitu Bupati Blora Timur yang memerintah Tahun 1762-1782.

Pada masa Bupati kembar yaitu R. WILOTIKTO di Blora Barat, tetapi kemudian R.T. WILOTIKTO menyerahkan kekuasaannya kepada R.T. JAYENG TIRTONOTO karena R. WILOTIKTO dipindahkan oleh ayahandanya di Kabupaten Pati. Dengan demikian sejak saat itu R.T. JAYENG TIRTONOTO memerintah sepenuhnya di Kabupaten Blora.

R.T. PRAWIROYUDO yaitu Bupati Blora yang memerintah pada Tahun 1821-1823 R.T. WIRTONEGORO III Bupati Blora yang memerintah pada Tahun 1823-1842.

JOYONEGORO putra Bupati Bojonegoro R.M.T.A. COKRONEGORO I Bupati Blora yang memerintah pada Tahun 1842, hanya 7 Bulan.

R.M.T.A. COKRONEGORO Bupati Blora yang memerintah pada Tahun 1857-1885.

R.M.T.A. COKRONEGORO III, Bupati Blora yang memerintah pada Tahun 1886-1908.

R.M. SAID ABDUL KODIR, Bupati Blora yang memerintah pada Tahun 1908-1925.

2. Makam Sunan Pojok
Makam Sunan Pojok terletak di jantung Kota Blora, tempatnya di sebelah Selatan alon-alon Kota Blora.

Dari data yang diperoleh bahwa makam Sunan Pojok adalah makam SUROBAHU ABDUL ROHIM. Ia adalah seorang Perwira di Mataram yang telah berhasil memadamkan kerusuhan di pesisir utara atau Tuban.

Sekembalinya dari Tuban, jatuh sakit dan meninggal dunia di Desa Pojok. Pangeran SUROBAHU ABDUL ROHIM dikenal pula dengan sebutan Pangeran Pojok.

Makam tersebut sampai sekarang masih dipelihara dan dihormati oleh masyarakat. Kemudian karena jasanya , maka puteranya yang bernama JAYA DIPA diangkat menjadi Bupati Blora yang pertama ( dinasti Surobahu Abdul Rohim ).

Setelah wafat digantikan putranya JAYA WIRYA, kemudian JAYA KUSUMA yang keduanya setelah wafat dimakamkan di lokasi makam Pangeran Pojok Kauman.

Makam ini sering dikunjungi oleh masyarakat dalam dan luar kota terutama malam Jumat Pon, dan pada Bulan Suro diadakan Khol yang dihadiri peziarah dari berbagai wilayah di Blora.

3. Makam KH Abdul Kohar
Makam KH Abdul Kohar terletak di Desa Ngampel Kecamatan Blora + 10 Km kearah Utara Kota Blora. Dia adalah keturunan dari Kasultanan Demak, yaitu Raden Trenggono.

Semasa hidupnya KH Abdul Kohar selalu mengembara untuk memperdalam ilmu agama Islam. Akan tetapi, setelah bertemu dengan Kyai Noor Feqieh disarankan supaya menetap disuatu tempat, yang akhirnya menetap di Desa Ngampel.

Dia mulai dengan  babat hutan, mendirikan Masjid, Pondok Pesantren dan lain-lain. K.H. Abdul Kohar akhirnya meninggal dan dimakamkan di Desa Ngampel dan sampai sekarang selalu diperingati setiap tanggal 15 Suro Tahun Jawa.

Demikian 3 rekomendasi wisata religi di Blora yang wajib dikunjungi untuk berziarah, semoga bermanfaat.***

Alhamdulillah! Insentif GURU Madin dan TPQ Naik Menjadi Rp1 juta

KABARCEPU.ID – Kabar gembira tahun 2023 ini, insentif guru Sekolah Keagamaan di Kabupaten Blora dipastikan naik.

 

Semula insentif guru di Kabupaten Blora tersebut hanya Rp600 ribu setiap tahunnya, untuk tahun 2023 ini naik menjadi Rp1 juta per tahun.

 

Itu sebagai komitmen Pemkab Blora untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, melalui insentif guru Sekolah Keagamaan.

 

Pemkab Blora juga berupaya untuk terus meningkatkan kesejahteraan tersebut, baik untuk guru Madin, TPQ dan guru Sekolah Minggu.

 

“InsyaAllah tahun ini bisa mencapai satu juta,” ucap Bupati Blora Arief Rohman di sela-sela meresmikan gedung Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Nurul Furqon di Kelurahan Wulung, Kecamatan Randublatung, Senin 3 April 2023.

 

Pada kesempatan itu, Bupati Blora, melakukan penandatanganan prasasti, dengan disaksikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Furqon, Kabag Kesra, Camat dan Forkopimcam Randublatung, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

 

Kenaikan insentif guru tersebut, disampaikan Bupati Blora, saat menjawab  aspirasi dari perwakilan guru Madin dan TPQ yang berharap agar insentif mereka pada tahun 2023 ini bisa meningkat.

 

Dikatakan Bupati Blora,  saat ini ada sekitar 9 ribu guru TPQ, Madin dan Sekolah Minggu di Kabupaten Blora yang sedang diverifikasi.

 

Karena kemampuan anggaran terbatas, kata Bupati Blora, mungkin bentuk perhatian pemerintah belum bisa secara maksimal.

 

Meski demikian, menurut dia, pihaknya akan terus berupaya semoga kedepan bisa terus tingkatkan.

 

“Kita selesaikan pembangunan jalannya dulu nggih, nanti kalau sudah selesai pastinya porsi untuk kesejahteraan guru-guru keagamaan bisa kita upayakan naik lagi. Sementara ini satu juta dulu,” tambah Bupati Blora.

 

Terpisah, Kepala Bagian Kesra Setda Blora, M. Toha Mustofa, menyampaikan bahwa saat ini sedang disiapkan tahapan pencairan insentif kesejahteraan guru keagamaan tahun 2023.

 

Dijelaskan, datanya ada 9.034 yang masuk dan sedang dilengkapi datanya. Sebab, ada yang kurang alamat rumah, dan lainnya. Namanya Bantuan Kesejahteraan Guru (BKG) untuk Guru Madin, TPQ, dan sekolah Minggu.

 

Ditandaskan M. Toha Mustofa,  jika tahun lalu besarannya Rp600 ribu setahun dicairkan satu kali. Sekarang besarannya naik menjadi Rp1 juta dengan pencairan dua kali masing-masing Rp500 ribu.

 

“Pencairan pertama kami upayakan sebelum lebaran ini. Proses pencairan secara non tunai melalui transfer Bank Jateng,” jelasnya. ***

Merdeka Belajar, MTs PSM Randublatung Perkuat Literasi Digital bersama UIN Walisongo Semarang

KABARCEPU.ID – MTs PSM Randublatung mengadakan pelatihan literasi digital yang diikuti oleh 200 siswa. Kegiatan ini merupakan bagian dari Merdeka Belajar di MTs Pesantren Sabilil Muttaqien Randublatung dan Pengabdian Masyarakat UIN Walisongo Semarang.

Pemateri dalam pelatihan ini adalah Alifa Nur Fitri Dosen Public Relations di UIN Walisongo Semarang menyampaikan tentang “pentingnya moderasi beragama di era digital”.

“Moderasi beragama penting dalam kehidupan keberagamaan di Indonesia. Moderasi beragama menurut Kementerian Agama adalah cara pandang, sikap dan praktik beragama dalam kehidupan bersama,” ungkap Alifa.

Menurutnya, moderasi beragama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum. “Berlandaskan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa,” katanya.

Untuk lebih memahami moderasi beragama, Alifa Nur Fitri mengajak peserta untuk menonton Film “ULEM” karya Mahasiswa UIN Walisongo yang telah memenangkan Juara 3 Lomba PESONA PTKN 2022.

Sementara itu Kepala Sekolah MTs PSM Randublatung, Rohmadi, menyampaikan pentingnya pelatihan literasi media. “Karena perkembangan teknologi yang pesat dan menjadi kebutuhan primer. Selain itu proses dan kegiatan bisa lebih cepat, mudah dan efisien,” katanya.

Rohmadi menambahkan, kegiatan ini bagian dari Merdeka Belajar agar pembelajaran tidak hanya terbatas dikelas namun mendatangkan praktisi dari luar. “Literasi digital yang sudah diterapkan adalah pemanfaatan media sosial dan website untuk proses belajar mengajar,” tuturnya.

Saat ini MTs PSM Randublatung sudah dikelola dengan baik oleh tim media yang terdiri atas guru dan siswa. Berguna untuk sarana komunikasi capaian prestasi MTs PSM Randublatung, seperti siswa berprestasi di Pekan Olah Raga Pelajar di Tingkat Kabubaten Blora.***

Ganjar: Pesantren Bisa Sejajar dengan Pendidikan Formal

KABARCEPU.ID – Surat nomor : 180/0021552 tentang hasil fasilitasi rancangan peraturan daerah Kabupaten Blora tertanggal 23 Desember 2022, disetujui Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap prosesnya bisa lebih cepat dan lancar, sehingga Pemprov Jateng dapat segera turut andil dalam fasilitasi pesantren.

“Perda ini akan membawa pesantren bisa makin sejajar dengan pendidikan formal lainnya,” ucap Ganjar Pranowo setelah mengikuti rapat terkait Raperda Fasilitasi dan sinergitas penyelenggaraan pesantren di Jateng.

Menurut Ganjar, nilai-nilai yang diajarkan betul-betul bisa masuk ke dalam satu sistem pendidikan yang lebih baik, lebih bermutu dan lebih berkualitas tetapi punya kekhasan.

Ganjar menambahkan, keberadaan pesantren tidak bisa dikesampingkan. “Pesantren saat ini membutuhkan perhatian lebih banyak, sehingga tak hanya mengajarkan soal agama tapi santrinya kelak juga punya life skill serta ilmu yang lebih baik,” terangnya.

“Pemerintah akan bisa memantau, bisa fasilitasi dan usulan dari pondok juga bisa masuk ke kita, sehingga kebijakan publiknya bisa kita ambil dan Insya Allah kalau model seperti ini nantinya justru konteks dalam moderasi beragama akan bisa jalan,” tegas Ganjar Pranowo.

Sebagai informasi, draf raperda pesantren ini mulai diusulkan ke DPRD Jateng sejak akhir tahun 2021.

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren menjadi latar belakang usulan perda ini. Perda pesantren sebagai payung hukum sehingga pemerintah daerah dapat ikut memfasilitasi.***