Arsip Tag: Pertanian Organik Blora

Semangat 70 Kader NU Jawab Program Pertanian Organik Blora, Didukung CSR Rp900 Juta

KABARCEPU.ID – Sebanyak 70 kader yang merupakan perwakilan dari Majelis Wakil Cabang (MWC) NU dan GP Ansor se-Kabupaten Blora mengikuti Program Pendidikan Kader Penggerak Pertanian Nahdlatul Ulama (PKPPNU) dengan penuh semangat.

Pelatihan di Ponpes Al Alif Tunjungan ini jadi langkah awal cetak praktisi pertanian organik baru di Blora.

Salah satu peserta, Ahmad S, mengungkapkan kegembiraannya bisa mendapat ilmu dan teman baru.

“Senang, jadi banyak tahu tentang pertanian organik. Apalagi pupuknya bisa dibuat sendiri dari bahan sederhana di sekitar rumah. InshaAllah saya yakin kedepan bisa melaksanakannya,” ujarnya.

Program yang dihelat selama tiga hari ini tidak hanya teori, tetapi juga menghadirkan kisah sukses dari petani organik Kabupaten Semarang yang telah mengelola lahan seluas 50 hektare. Hal ini menjadi motivasi tambahan bagi para peserta.

Bupati Blora, Arief Rohman, dalam pembukaannya mendorong para kader untuk serius. Ia menjamin pasar produk organik sangat cerah.

“Beras organik dari Kedungtuban yang kami bawa ke pameran di Tangerang ludes terjual. Jadi jangan khawatir pemasaran,” kata Gus Arief.

Program kolaborasi antara PCNU Blora, LPP PWNU Jateng, DP4, dan Bank Jateng ini, memiliki target untuk menciptakan 40 lahan percontohan pertanian organik yang tersebar di semua kecamatan.

Untuk mewujudkan target tersebut, Bank Jateng menyiapkan dana CSR sebesar Rp 900 juta.

Dukungan juga mengalir dari lokasi pelatihan. KH. Nasir, Pengasuh Ponpes Al Alif, mengaku telah rutin mengkonsumsi beras organik dan merasakan manfaat kesehatannya.

Ia berkomitmen mendukung program ini, termasuk dengan mengoptimalkan SMK Pertanian yang ada di lingkungan ponpesnya.

Melalui pelatihan PKPPNU ini, gerakan pertanian organik di Blora diharapkan tidak hanya memulihkan tanah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru yang lebih sehat dan menguntungkan bagi petani. ***

Bupati Blora Dorong 40 Lahan Percontohan dari Pelatihan Pertanian Organik PKPPNU

KABARCEPU.IDBupati Blora Arief Rohman secara resmi membuka Program Pendidikan Kader Penggerak Pertanian Nahdlatul Ulama (PKPPNU).

Program yang diikuti 70 kader dari MWC NU dan GP Ansor se-Kabupaten Blora ini bertujuan mencetak pionir pertanian organik di daerah tersebut.

Kegiatan yang digelar di Ponpes Al Alif Tunjungan, Selasa 28 Oktober 2025 ini, merupakan realisasi dari MoU antara Pemkab Blora dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Blora.

Kerjasama ini melibatkan Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PWNU Jawa Tengah, Dinas Pangan Pertanian Peternakan Perikanan (DP4), dan Bank Jateng.

Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Gus Arief ini menegaskan komitmennya untuk mengembangkan pertanian organik.

“Tujuannya untuk memulihkan kesuburan tanah dan meningkatkan kualitas gizi beras konsumsi masyarakat yang bebas kimia,” ujarnya.

Gus Arief juga mengungkap target konkret dari pelatihan ini. Dia berharap bisa menghasilkan 40 lahan percontohan sebagai pionir pertanian organik di seluruh kecamatan se-Kabupaten Blora.

“Program ini didukung CSR dari Bank Jateng senilai Rp900 juta, jadi akan kami kawal terus prosesnya,” tegasnya.

Menguatkan optimisme tersebut, Bupati menceritakan pengalamannya saat pameran di Tangerang Selatan.

“Beras organik asal Kedungtuban yang kami bawa laris dalam sekejap. Ini bukti pasar dan nilai ekonominya sangat bagus. Soal pemasaran, kami akan bantu,” tambahnya.

Dukungan juga datang dari KH. Nasir, Pengasuh Ponpes Al Alif, yang menyatakan kesiapan ponpesnya mendukung penuh program ini, termasuk melibatkan SMK dengan jurusan pertanian yang dimilikinya.

Dengan pelatihan selama tiga hari yang mencakup materi, success story, dan praktek langsung, diharapkan 70 kader ini dapat menjadi motor penggerak transisi menuju sistem pertanian organik yang berkelanjutan dan bernilai ekonomi tinggi di Blora. ***

Pertamina EP Cepu dan Petani Blora Sukses Wujudkan Pertanian Organik Berkelanjutan

KABARCEPU.IDPertamina EP Cepu Field (PEP Cepu Field), bagian dari Subholding Upstream Pertamina, kembali mengukir kisah sukses pemberdayaan masyarakat melalui Panen Raya Padi di Kabupaten Blora.

Panen Raya yang dilaksanakan pada Senin 20 Oktober 2025 ini, adalah puncak keberhasilan dari inisiatif Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) unggulan, Program PUSAKA BLORA (Pusat Sentra Pertanian Organik Blora), yang membuktikan bahwa sektor energi dan pangan dapat tumbuh harmonis dan saling menguatkan.

PUSAKA BLORA: Transformasi Pertanian Konvensional Menuju Organik

Program PUSAKA BLORA merupakan langkah nyata Pertamina dalam mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan operasi hulu migas.

Inisiatif ini fokus pada peralihan sistem pertanian dari konvensional menjadi organik. Tujuannya jelas, menciptakan sistem pertanian yang lebih sehat, ramah lingkungan, dan memiliki nilai ekonomi tinggi bagi petani.

Transformasi ini telah membawa dampak signifikan. Diantaranya, waktu panen meningkat menjadi tiga kali dalam setahun, dengan produktivitas mencapai sekitar 8 ton per hektare.

Selain itu, petani binaan mampu menghemat biaya produksi hingga Rp4 juta per musim tanam berkat kemandirian dalam memproduksi pupuk organik olahan sendiri.

Program ini juga berhasil merehabilitasi lebih dari 15 hektare lahan rusak dan memproduksi 5–6 ton pupuk organik setiap minggu.

Hingga saat ini, PUSAKA BLORA telah merangkul dan membentuk jejaring 141 petani binaan di Blora, menunjukkan dampak sosial yang luas dan berkelanjutan.

Management Goes to Community (MGTC): Memperkuat Komitmen di Lapangan

Kegiatan Panen Raya ini menjadi bagian dari rangkaian Management Goes to Community (MGTC) Pertamina Hulu Energi (PHE).

Kunjungan ini dihadiri langsung oleh Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio, dan Komersial PHE, Edi Karyanto, didampingi oleh Direktur Utama Pertamina EP Cepu (PEPC), Muhamad Arifin, General Manager Zona 11, Zulfikar Akbar, serta Bupati Blora, Arief Rohman.

Mereka meninjau langsung hasil program dan berdialog interaktif dengan kelompok tani.

“Melalui program ini, kami melihat bagaimana kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat mampu menciptakan dampak nyata, mulai dari efisiensi biaya pupuk, peningkatan produktivitas padi, hingga perbaikan kualitas lingkungan,” ujar Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio, dan Komersial PHE, Edi Karyanto.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina EP Cepu (PEPC), Muhamad Arifin, menegaskan komitmen berkelanjutan PEP Cepu Field.

“Blora menjadi salah satu contoh nyata bagaimana kolaborasi dan pendampingan jangka panjang dapat menghasilkan perubahan positif, berorientasi pada kemandirian masyarakat dan kelestarian lingkungan,” kata Arifin.

Apresiasi Pemkab Blora dan Dukungan Kemandirian

Bupati Blora, Arief Rohman, menyampaikan terima kasih dan apresiasi penuh terhadap kepedulian Pertamina.

Menurutnya, Pertamina telah menunjukkan kepedulian nyata terhadap ketahanan pangan dan lingkungan melalui pengembangan pertanian organik.

“Harapan kami, program seperti ini terus berlanjut dan meluas agar Blora benar-benar menjadi kabupaten organik yang berdaya saing dan menyejahterakan masyarakat,” ungkap Bupati.

Sebagai bentuk dukungan lanjutan terhadap kemandirian petani, manajemen PHE dan PEP Cepu Field menyerahkan bantuan simbolis berupa lima alat penunjang administrasi kelompok, dua unit hand tractor, dan satu unit chopper kompos.

Bantuan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas petani dalam mengelola pertanian organik secara mandiri.

Harmonisasi Energi dan Pangan untuk SDGs

Keberhasilan PUSAKA BLORA ini membuktikan bahwa upaya untuk ketahanan energi dan ketahanan pangan dapat berjalan beriringan.

Pertamina melalui PEP Cepu Field membuktikan bahwa sektor migas dapat tumbuh berdampingan dengan sektor pertanian melalui pemberdayaan yang berkelanjutan.

Program ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan Tanpa Kelaparan, Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta Ekosistem Daratan.

Berkat dampak positifnya, PUSAKA BLORA telah mendapatkan berbagai penghargaan, salah satunya Indonesia Social Responsibility Award, dan menjadi rujukan pengembangan program serupa di wilayah kerja Pertamina lainnya.

Kunjungan Direksi PHE di Blora menjadi wujud nyata komitmen perusahaan dalam menjalankan prinsip ESG dan TJSL yang memberi nilai tambah bagi masyarakat, lingkungan, dan keberlanjutan energi nasional. ***

Gandeng Nahdlatul Ulama, Pemkab Blora Kembangkan Pertanian Organik

KABARCEPU.ID – Pemerintah Kabupaten Blora (Pemkab Blora) secara resmi menjalin kerja sama dengan PC Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Blora untuk pengembangan pertanian organik yang ada di wilayah kabupaten setempat.

Hal itu sebagai wujud komitmen serius Pemkab Blora untuk mewujudkan pertanian organik di wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, langsung minta agar segera dibuat demplot pertanian organik di tiap kecamatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Blora.

Penandatanganan kerja sama pengembangan pertanian organik ini dilakukan pada Selasa (15/7/2025) di Gedung PWNU Jawa Tengah antara Bupati Blora Arief Rohman dengan Ketua PCNU Blora HM. Fatah, M.Ed.

Ikut menyaksikan Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah KH. Ubaidullah Shodaqoh dan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah KH. Abdul Ghofar Rozin, termasuk juga ikut hadir menyaksikan, seluruh kepala dinas dan camat, Ketua MWC NU dari seluruh kecamatan di Kabupaten Blora.

Bupati Blora Arief Rohman mengungkap, Blora memiliki potensi pertanian dan peternakan yang menjanjikan, kondisi pertanian di Blora bahwa merupakan penghasil padi terbesar ke enam di Jawa Tengah, termasuk penghasil lumbung pangan juga.

Sementara itu untuk jagung, lanjutnya dikatakan, Blora yang terbesar kedua setelah Grobogan. Selain itu Blora juga memiliki potensi peternakan yang besar salah satunya sapi. Ini merupakan potensi adanya bahan baku untuk pembuatan pupuk organik yang melimpah.

“Dengan berdasar potensi ini kami ingin mengajak NU untuk nanti bersatu, antara ulama dan umara ini bersatu, makanya kita hadirkan Camat dan MWCNU ini agar nantinya setiap kecamatan ini punya demplot percontohan pertanian organik,” ungkap Bupati Blora Arief Rohman.

Lebih lanjut, Bupati Blora Arief Rohman mengemukakan, mayoritas warga NU maupun Kabupaten Blora merupakan petani dan peternak.

Sektor tersebut mampu menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi di Blora, pada triwulan terakhir ini pertumbuhannya mencapai 6,8 persen.

Berdasar potensi itu, Bupati ingin, agar penandatanganan kerja sama tersebut segera ditindaklanjuti dengan langkah konkret, yaitu segera membuat demplot pertanian organik di wilayahnya.

“Kalau bisa segera demplot, masa tanam besok harus konkrit ini pak camat dengan MWCNU, kalau tidak bisa semua desa, minimal ada percontohannya dan mungkin nanti di awalnya dari pelatihannya dulu,” tandas Bupati Blora.

Secepatnya Bupati minta Camat bersama Forkopimcam mengundang kades-kades semua, didata kira-kira desa yang sudah siap mana saja, jadi agar MoU ini sudah bisa konkret diterapkan.

Harapannya, 295 desa/kelurahan yang ada di Blora bisa masif mengembangkan pertanian organik dan produknya bisa menjadi andalan.

“Alhamdulillah respon dari teman-teman luar biasa tinggal nantinya bagaimana kita menggandengkan antara NU dengan pemerintah dan juga kampus seperti UNWAHAS ini yang punya jurusan pertanian termasuk nanti kita siapkan SDM nya juga,” tandas Bupati.

Blora Kabupaten OrganikPemkab Blora Kembangkan Pertanian Organik

Bupati Blora yang akrab disapa Gus Arief tersebut bertekad untuk mewujudkan Kabupaten Blora sebagai kabupaten organik.

“Kita niatkan juga menyuburkan bumi ciptaan Allah SWT, semoga bermanfaat unutk Kabupaten Blora dan kita bertekad menjadi salah satu kabupaten organik yang ada di Jawa Tengah,” ucap Bupati.

Atas upaya Bupati Blora, Ketua PWNU Jawa Tengah berharap agar kedepan Kabupaten Blora bekerja sama dengan PCNU bisa menjadi pelopor dalam pengembangan pertanian organik.

Bahkan kedepan program tersebut diharapkan dapat ikut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat,mengatasi persoalan gizi, membantu pengentasan kemiskinan, dan sebagainya. Ia juga optimis, bahwa program tersebut akan bermanfaat untuk mewujudkan ketahanan pangan.

“Terima kasih PWNU mengucapkan selamat sekaligus terima kasih atas inisiatif yang sangat baik ini, penandatanganan MoU antara PCNU dengan Bapak Bupati ini inisiatif yang harus kita dorong bersama, tentu PWNU berharap besar, program ini akan berhasil di masa depan untuk ketahanan pangan kita,” jelas Ketua PWNU Jawa Tengah.

“Karena programnya sebetulnya sejatinya sudah berjalan maka kami yakin, seyakin-yakinnya proyek tindak lanjutnya juga akan komplit, nyata, sustain, dan semoga ini bisa menjadi kabar baik juga untuk pemerintah daerah lain,” sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PCNU Blora, HM Fatah mengungkapkan, siap untuk menindaklanjuti kerja sama tersebut. Ia akan terus mendorong agar segenap MWC dapat merealisasikan kerja sama ini dalam bentuk konkret.

“Kita akan berupaya semampu yang kita bisa, kita maksimalkan lembaga pengembangan pertanian PCNU Blora tentu dengan arahan juga dari LPP PWNU Jawa Tengah, dan para romo kyai,” ungkapnya. Termasuk,PCNU Blora siap untuk mendukung harapan Bupati untuk terwujudnya kabupaten organik.

“Semoga ini bersama-sama kita bisa mewujudkan di Blora, Insya Allah kita akan menapaki ini, kita akan serius untuk bersama-sama mendukung apa yang digagas oleh Pak Bupati Blora ini semoga blora benar-benar bisa menjadi kabupaten pelopor pertanian organik,” terangnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah Defransisco Dasilva Tavares, SP., M.Si, mendukung dan menyambut baik rencana pengembangan pertanian organik di Blora. Pihaknya juga optimis dengan kerja sama NU dan Pemkab Blora ini pertanian organik di Blora dapat berkembang.

“Ini sudah dilakukan oleh Blora melalui inisiatif dari pak Bupati ini kami sampaikan dan kami akan laporkan bahwa Pak Bupati sudah mengawal ini dan kita siap mendampingi teman-teman petani organik di Blora. Mudah-mudahan kita cita-cita bahwa blora menjadi kabupaten organik ini akan segera tercapai,” harapnya.

Diharapkan, Pemerintah Provinsi dapat mendukung upaya Blora dalam pengembangan pertanian organik. Hal tersebut sejalan dengan harapan Gubernur untuk mewujudkan ketahanan pangan. Termasuk dukungan dari PWNU Jawa Tengah dan lembaganya, yang telah mendampingi dan mendukung pertanian organik di Blora.***