KABARCEPU.ID – Pertamina EP Cepu (PEPC) kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih penghargaan tertinggi keselamatan migas, Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha IV.
Penghargaan ini diterima dalam Forum Komunikasi Keselamatan Migas Tahun 2025, sebagai apresiasi atas komitmen dan konsistensi perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja bebas kecelakaan, sekaligus meneguhkan standar emas di industri hulu minyak dan gas bumi Indonesia.
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas selaku Kepala Inspeksi Migas, Noor Arifin Muhammad, dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, secara langsung menyerahkan penghargaan tersebut.
Acara awarding berlangsung di Gedung Forum Teknologi, Balai Besar Pengujian Migas LEMIGAS, Jakarta, pada Kamis, 13 November 2025.
Kategori Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha IV merupakan tingkat tertinggi yang hanya diberikan kepada entitas dengan kinerja sempurna, tanpa kehilangan satu jam kerja pun akibat kecelakaan.
General Manager PEPC, Mefredi, menyampaikan kebanggaan dan apresiasi atas dedikasi seluruh insan PEPC.
Pencapaian ini, kata dia, membuktikan bahwa komitmen terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah menjadi budaya di setiap lini operasi kami.
“Ini bukanlah garis finis, melainkan motivasi untuk terus berbenah dan meningkatkan standar keselamatan ke level yang lebih tinggi,” tegasnya.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi pengakuan formal, tetapi juga berkontribusi langsung pada ketahanan energi nasional.
Dengan operasi yang aman, andal, dan bebas gangguan akibat insiden, pasokan energi dari wilayah operasi Jambaran Tiung Biru dapat terus mengalir untuk memenuhi kebutuhan negara.
“Setiap jam operasi yang aman adalah kontribusi nyata bagi Republik Indonesia,” tambah Mefredi.
Forum penghargaan ini juga mengapresiasi berbagai kategori lainnya, seperti Patra Nirbhaya Karya untuk pencapaian tanpa kehilangan jam kerja, Patra Karya Raksa untuk pembinaan keselamatan kerja, serta Patra Prakarsa bagi perusahaan penunjang dan individu yang berjasa dalam peningkatan kinerja keselamatan migas.
Keikutsertaan puluhan perusahaan dan individu dalam forum ini menandai partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan lingkungan kerja zero incident.
Pencapaian PEPC menjadi sorotan utama dalam forum yang dihadiri puluhan perusahaan migas dan penunjang.
Kesuksesan ini tidak hanya meneguhkan posisi PEPC sebagai operator kelas dunia, tetapi juga menjadi tolok ukur bagi industri dalam penerapan budaya K3.
Kehadiran para Kepala Teknik dalam forum ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan industri migas Indonesia yang lebih aman dan berkelanjutan. ***
KABARCEPU.ID — PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, operator Lapangan Gas Jambaran–Tiung Biru (JTB), berkolaborasi dengan SKK Migas untuk menyelenggarakan kuliah umum strategis bertajuk “Peran Generasi Z dalam Industri Hulu Migas”.
Kegiatan ini adalah wujud industri hulu migas dalam memperkuat wawasan energi dan menumbuhkan semangat generasi muda menghadapi tantangan sektor energi global.
Digelar di Bojonegoro, Jawa Timur, ini dihadiri oleh sekitar 180 mahasiswa dari tujuh perguruan tinggi setempat, antara lain STIE Permata Bojonegoro, IKIP PGRI Bojonegoro, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI), STIE Cendekia, STIKes Muhammadiyah, STIKes Insan Cendekia Husada, dan STIKes Rajekwesi.
Membangun SDM Tangguh di Era Transisi Energi
Deputi Manager JTB Field PEPC Zona 12, Andy Suhendro, menjelaskan pentingnya kesiapan generasi muda dalam menghadapi dinamika industri energi yang semakin kompleks.
“Industri hulu migas memiliki peran dominan dalam pemenuhan energi nasional. Generasi Z harus mempersiapkan diri dengan kompetensi dan wawasan yang kuat untuk melanjutkan peran strategis ini,” ujarnya.
Kuliah umum ini membahas lanskap industri migas, kontribusinya terhadap ketahanan energi nasional, hingga peluang karier lintas sektor.
Peserta juga diajak mengenal pemanfaatan teknologi digital dan sistem komputerisasi di Lapangan JTB, sebagai fondasi peningkatan efisiensi dan keberlanjutan operasional.
Dukungan Pemerintah Daerah
Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro, Edi Susanto, yang membuka acara secara resmi, menyampaikan apresiasi atas inisiatif PEPC dan SKK Migas.
“Program ini berkontribusi nyata pada peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia di bidang energi. Kami berharap mahasiswa dapat melahirkan gagasan inovatif untuk kemajuan Bojonegoro dan mendukung transisi energi pasca-ekstraktif,” tutur Edi.
Paparan Industri dan Pembekalan Karier
Materi kuliah disampaikan oleh Gunawan Setiaji Nugroho (Senior Manager Production PEPC), Dimas Ario R.P. (Koordinator Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Jabanusa), dan M. L. Hangga Umbara (Field Operations JTB).
Mereka memaparkan secara mendalam terkait perkembangan industri migas, praktik di lapangan, serta peluang dan tantangan dalam era transformasi energi.
Selain sesi dialog interaktif, peserta juga mendapatkan pembekalan dunia kerja dan keterampilan public speaking dari tim Human Capital PEPC, sebagai bekal menghadapi dunia profesional.
Dorong Generasi Z Jadi Agen Perubahan Energi
Melalui kegiatan ini, PEPC dan SKK Migas berkomitmen mendorong Generasi Z Bojonegoro menjadi agen perubahan dalam kemandirian energi nasional.
Kolaborasi industri hulu migas dan dunia pendidikan diharapkan mampu melahirkan talenta muda yang kompeten, visioner, serta berwawasan global—menuju Indonesia Maju yang Berkelanjutan. ***
KABARCEPU.ID – Guna memastikan program kemasyarakatannya tepat sasaran dan berkelanjutan, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 bersama SKK Migas menyelenggarakan Lokakarya Sinergi Perencanaan Program Pelibatan & Pengembangan Masyarakat (PPM).
Kegiatan dua hari (18-19 Oktober 2025) di Semarang ini dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mitra pelaksana.
Lokakarya ini menjadi platform strategis untuk menyelaraskan perencanaan program PPM dengan prioritas pembangunan daerah dan kebutuhan riil masyarakat, sekaligus mendukung operasi yang lancar di Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB).
Kolaborasi Multipihak untuk Dampak Nyata
Weanny Hikmat, Head CommRel & CID PEPC Zona 12, menekankan pentingnya kolaborasi dalam sambutannya.
“Melalui lokakarya ini, kami berharap pelaksanaan program PPM dapat benar-benar tersinergi, memberikan manfaat yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat, yang pada ujungnya juga mendukung kelancaran operasi di JTB,” ujarnya.
Weanny menambahkan, sinergi ini bertujuan untuk menghindari tumpang tindih program dengan Pemerintah Daerah dan menciptakan komunikasi yang lebih erat antar seluruh pemangku kepentingan.
“Dari situlah, semangat kolaborasi dan inovasi baru dalam menjalankan program ke depan akan lahir,” tambahnya.
PPM sebagai Elemen Integral Operasi Hulu Migas
Senada disampaikan oleh perwakilan SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Cinthya Koeshardini.
Cindy menegaskan bahwa program PPM telah menjadi elemen integral yang tidak terpisahkan dalam operasi hulu migas.
“Program PPM dirancang untuk mendukung tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi. Sinergi yang diinisiasi oleh PEPC Zona 12 ini merupakan langkah yang sangat strategis dan penting,” jelas Cindy.
Ia berharap program ini memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan operasi hulu migas dapat terus andal berkontribusi untuk ketahanan energi nasional.
Bapeda Bojonegoro Apresiasi dan Dorong Sinergi Berkelanjutan
Sementara itu, Kepala Bapeda Kabupaten Bojonegoro, Achmad Gunawan Ferdiansyah, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif PEPC Zona 12 dan SKK Migas.
“Forum seperti ini sangat penting untuk rutin digelar karena secara signifikan membantu menajamkan arah pelaksanaan program agar tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan dan RPJMD Kabupaten Bojonegoro. Hal semacam ini seharusnya menjadi contoh bagi perusahaan lain,” ungkap Achmad.
Ia berharap kolaborasi ini dapat ditingkatkan ke depannya untuk manfaat yang lebih luas bagi kesejahteraan masyarakat Bojonegoro.
Lokakarya ditutup dengan perumusan rencana aksi bersama yang diharapkan dapat menjadi peta jalan kolaboratif untuk pelaksanaan program PPM yang lebih terintegrasi, efektif, dan berdampak positif jangka panjang bagi masyarakat dan pembangunan daerah di sekitar wilayah operasi JTB. ***
KABARCEPU.ID – PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, melalui program Biru Langit Jambaran-Tiung Biru melalui Agrosilvopastura yang merupakan salah satu Program Pelibatan & Pengembangan Masyarakat (PPM), menggelar Panen Raya Pertanian Hortikultura di Kawasan Petak 52-A1, BKPH Celangap, Bojonegoro, Jawa Timur pada hari Jumat, 22 Agustus 2025.
Kegiatan yang merupakan bagian dari implementasi metode pertanian Agrosilvopastura yang menggabungkan tiga komponen utama: pertanian (agro), kehutanan (silvo), dan peternakan (pastura) dalam satu unit pengelolaan, yang dimana melalui program ini, para petani hutan berhasil memanen sekitar lima ton semangka dengan valuasi ekonomi mencapai Rp 30 juta.
Panen Raya yang berlangsung sangat meriah ini dihadiri oleh Jajaran Manajemen Pertamina EP Cepu, KPH Perhutani, Dinas Lingkungan Hidup, Cabang Dinas Kehutanan, Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Muspika Ngasem, Pemerintah Desa dan Lembaga Masyarakat Desa Ngasem, Pengusaha Agroindustri, serta stakeholders lainnya. Keberhasilan panen ini, menjadi capaian dari kolaborasi yang baik antara Industri Hulu Migas dengan masyarakat sekitar dan para pihak dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan dan kelestarian lingkungan.
Manager CommRel & CID Pertamina EP Cepu, Rahmat Drajat dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan kepuasannya. “Keberhasilan panen raya hari ini adalah bukti nyata dari kolaborasi lengkap antara industri dan masyarakat sekitar. Program ini tidak hanya bertujuan untuk merawat dan memulihkan lingkungan melalui sistem Agrosilvopastura, tetapi yang terpenting adalah memberikan dampak langsung dengan tumbuhnya simpul-simpul ekonomi baru di tengah masyarakat,” terangnya.
Rahmat menambahkan, sinergi seperti ini menciptakan harmoni yang pada gilirannya sangat mendukung kelancaran operasi perusahaan dalam memenuhi amanat pemerintah Indonesia untuk menyediakan dan menjaga ketahan energi nasional.
Keberhasilan panen ini merupakan hasil dari perencanaan yang matang oleh tim lapangan. Masa tanam yang dimulai dua bulan sebelumnya sengaja dipersiapkan agar puncak panen jatuh pada musim kemarau, dengan memanfaatkan sistem pengairan yang ditenagai listrik tenaga surya sebagai sumber energi ramah lingkungan. Strategi ini terbukti efektif untuk menghasilkan buah semangka dengan berat rata-rata mencapai 4 hingga 5kg per buah dan tingkat kemanisan yang optimal.
Untuk memastikan keberlanjutan program, pengelola juga telah memfasilitasi para petani penggarap lahan hutan dengan pelaku agroindustri untuk menyerap hasil produksi hortikultura, sehingga hasil panen dapat terserap oleh pasar dengan harga terbaik. Hal ini memberikan kepastian dan keamanan potensi pasar bagi para petani penggarap lahan hutan.
Perwakilan dari pemerintah daerah Bojonegoro yang hadir menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas program pemberdayaan masyarakat ini. Mereka berharap inisiatif seperti ini dapat terus dikembangkan dan direplikasi di wilayah lain, karena terbukti memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan.
Ketua IDFoS, Joko Hadi Purnomo sebagai mitra pelaksana program yang mendampingi anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan dan Koperasi Ngasem Maju Sejahtera penggarap lahan menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan sejak 5 tahun terakhir hingga saat ini masyarakat memperoleh manfaat nyata dari segi ekonomi nya melalui pertanian.
“Syukur dengan program ini kita benar-benar dapat merasakan hasil dari usaha bersama ini di sekitar wilayah operasi,” ujarnya.
Program Biru Langit Jambaran Tiung Biru yang mengintegrasikan aspek sumber mata pencaharian masyarakat dengan kelestarian lingkungan hutan serta penggunaan energi ramah lingkungan ini merupakan salah satu wujud komitmen Pertamina EP Cepu dalam mendukung upaya dekarbonisasi menuju net zero emission. Harapannya masyarakat tetap dapat mengakses sumber mata pencaharian melalui pemanfaatan lahan hutan tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan.
Program Biru Langit Jambaran Tiung Biru merupakan salah satu program pelibatan dan pengembangan masyarakat (PPM) pilar lingkungan yang merupakan komitmen berkelanjutan Pertamina EP Cepu Zona 12 dalam menjalankan operasionalnya yang bertanggung jawab, berwawasan lingkungan, dan selalu bersinergi dengan masyarakat untuk menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan. Dengan berjalannya harmoni ini, dapat mendukung kelancaran operasi hulu migas dalam pemenuhan energi nasional sesuai asta cipta pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
INFORMASI UMUM
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina merupakan pengelola hulu migas yang secara geografi tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua yang terdiri dari asset offshore dan onshore. Selain itu, terdapat 1 aset downstream yaitu Donggi Senoro LNG. Wilayah kerja di bawah Regional Indonesia Timur yaitu Zona 11 (Alas Dara Kemuning, Cepu, WMO, Randugunting, Sukowati, Poleng, Tuban East Java), Zona 12 (Jambaran Tiung Biru, Banyu Urip), Zona 13 (Donggi Matindok, Senoro Toili, Makasar Strait, Melati), dan Zona 14 (Papua, Salawati, Salawati Basin, Binaiya).
KABARCEPU.ID – PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 kembali mencetak prestasi membanggakan, dengan meraih penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024 (ICSA).
Penghargaan ini diraih melalui dua program unggulan, yakni Si Imut My Darling (Integrasi Ikan Maggot Unggas dan Ternak Bersama Masyarakat Sadar Lingkungan) dan Wismandi (Wirausaha Muda Mandiri Berdikari).
Kedua program tersebut dinilai berhasil menjawab tantangan sosial dan lingkungan sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasinya.
Untuk diketahui, penghargaan diterima langsung oleh Manager Communication, Relations & CID PEPC Rahmat Drajat di Bali, Kamis 21 November 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Rahmat menyampaikan bahwa program Si Imut My Darling dan Wismandi merupakan program yang dirancang bersama pemangku kepentingan.
Dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di sekitar wilayah operasi perusahaan, khususnya sampah dan lapangan kerja untuk kelompok pemuda.
“Sebagai industri hulu migas, kehadiran kami tidak semata untuk mendukung ketersediaan energi negeri, tapi kami juga berharap dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi pemangku kepentingan melalui program yang kami rancang untuk menyelesaikan permasalahan baik sosial maupun lingkungan,” ujar Rahmat.
Ia mengatakan perusahaan memiliki komitmen untuk mewujudkan kinerja keberlanjutan melalui program yang dilaksanakan dengan kerangka Environmental, Social and Governance (ESG).
Juga berkontribusi dalam pencapaian agenda internasional Sustainable Development Goals (SDGs) utamanya tujuan 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, tujuan 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab dan tujuan 17 Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan.
Si Imut My Darling: Mengubah Sampah Rumah Tangga Menjadi Bernilai Ekonomi
Si Imut My Darling yang meraih penghargaan bronze dalam kategori Best Practice in Circular Economy, merupakan program yang bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global dan pemberdayaan ekonomi lokal dari sampah rumah.
Program yang dilaksanakan di Desa Sendangharjo, Ngasem, Kabupaten Bojonegoro tersebut berangkat dari beberapa permasalahan. Diantaranya tingginya sampah organik yang dihasilkan dari rumah tangga dan ketiadaan bank sampah.
Sampah organik yang dihasilkan tiga pasar tradisional desa di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro sebesar 1.800 Kg (data Desember 2023), dan produksi sampah domestik non-B3 di Lapangan JTB sebesar 23.800 Kg (data Desember 2023).
Dari permasalahan tersebut, dilaksanakan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat sadar lingkungan, pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan Bank Sampah, dan penerapan Biokonversi BSF (Black Soldier Fly).
Program ini berawal dari Gerakan pilah sampah yang dilakukan BSM-KH (Bank Sampah Mandiri Keluarga Harapan).
Sampah organik dikembangkan menjadi budidaya maggot dengan teknologi alami lalat black soldier flay yang menghasilkan pakan ternak dan pupuk.
Dari program tersebut, menghasilkan dampak lingkungan berupa 23 ton sampah dikelola, 17,4 ton sampah organik dimanfaatkan menjadi media budidaya maggot, dan 340 Rumah tangga melakukan pemilahan sampah secara mandiri.
Program ini juga menghasilkan dampak ekonomi Rp 4,7 juta/bulan omset penjualan magot dan olahan maggot, Rp 3,5 juta/bulan penghematan operasional kendaraan pengangkut sampah dengan memanfaatkan hasil olahan sampah plastik dengan mesin pyrolysis dan Rp 47,9 pendapatan bank sampah dalam enam bulan.
Wismandi: Mendorong Kemandirian Ekonomi Melalui Usaha Ayam Petelur
Sedangkan Program Wismandi merupakan pemberdayaan ekonomi melalui budidaya ayam petelur di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro.
Pada tahun ketiga program tersebut telah berhasil menembus omzet Rp73,78 juta per bulan atau Rp 884,2 juta per tahun. Dari jumlah tersebut rata-rata dapat menjual telur sebanyak 2.500 butir lebih atau hampir 150 kilogram telur setiap harinya.
Di awal program, PEPC memfasilitasi pelatihan budidaya ayam petelur dan bibit ayam sekitar 2000 ekor.
Di tahun kedua dilakukan pengembangan program dengan pembangunan kandang baru yang menampung ayam sebanyak sekitar 1200 ekor.
Keberhasilan ini kemudian juga menginspirasi individu di luar kelompok binaan untuk melakukan usaha ayam petelur juga.
“Kami bersyukur program ini telah memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat desa di sekitar wilayah operasi untuk menciptakan kemandirian dan mendapatkan penghargaan tertinggi yakni Gold dari dewan juri dalam kategori Best Practice in Community Development,” tambah Rahmat.
Penghargaan ini menegaskan akan pentingnya peran sektor industri dalam mendukung terwujudnya tujuan pembangunan secara berkelanjutan, terutama dalam hal keseimbangan lingkungan, ekologis, dinamika sosial, dan ekonomi.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban penghargaan ini, PEPC Zona 12 akan terus bekerja sama dengan pemangku kepentingan dan seluruh pihak untuk memperkuat agenda program yang berkelanjutan.***
KABARCEPU.ID – SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) turut ambil bagian dalam Pameran Startup and Innovation Expo (SINOX)-01 yang digelar di Surabaya, Jawa Timur.
Selama empat hari, sejak Rabu hingga Sabtu 20 sampai 23 November 2024, SKK Migas memanfaatkan ajang ini untuk memperkenalkan inovasi, teknologi terkini, dan kontribusi sektor hulu migas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menginspirasi generasi muda melalui berbagai karya inovatif.
Sebagai industri tumpuan energi, SKK Migas terpanggil mengikuti pameran Startup and Innovation Expo (SINOX) – 01 ini untuk memperluas dukungan masyarakat melalui gelaran pameran karya-karya anak negeri.
Berbagai inovasi dihadirkan pada event ini, mulai karya mahasiswa di bidang olah pangan, handicraft hingga inovasi robotik.
SKK Migas bersama seluruh Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) di wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara seperti PT Pertamina EP Cepu (PEPC), EMCL, HCML, Kangean Energi Indonesia dan lainnya menghadirkan booth khusus yang menampilkan bisnis proses industri hulu migas di Indonesia.
Kepala Departemen Formalitas & Komunikasi SKK Migas Jabanusa, Febrian Ihsan menjelaskan, partisipasi ini juga sebagai media untuk memperkenalkan inovasi, teknologi terbaru, serta perkembangan terkini di sektor migas.
Pameran ini menjadi ajang penting untuk memperkuat kolaborasi antara perusahaan migas dan pelaku industri terkait, baik di dalam negeri maupun global.
“Kami bersama KKKS sangat mendukung kegiatan ini. Selain memperluas kerjasama dengan stakeholder, kami juga memberikan edukasi hulu migas kepada para pengunjung baik dari mahasiswa maupun masyarakat umum lainnya,” jelasnya.
Melalui kegiatan seperti ini, lanjut dia, diharapkan dapat menumbuhkan semangat para mahasiswa untuk semakin memahami terhadap hulu migas dan bisa memberikan gagasan inovasi untuk masa depan.
Salah satu pengunjung booth SKK Migas mahasiswi dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Sahara liliatur al robby mengaku senang saat ditanya tentang partisipasi hulu migas dalam pameran ini.
Menurut Sahara, dirinya bisa mendapatkan pengetahuan baru tentang industri pencarian minyak dan gas bumi. Sebelumnya ia belum mengerti alur pola produksi pencarian migas.
“Ini sangat menarik ya, bagi saya yang masih duduk dibangku kuliah sebelumnya tidak mengetahui seluk beluk pencarian migas. Dengan sesi penjelasan tadi membuat saya mulai mengerti industri ini,” ujarnya.
Booth SKK Migas dan KKKS sendiri pada pameran kali ini nampak terus ramai dikunjungi oleh mahasiswa dan masyarakat umum lainya. Setidaknya 80 – 100 pengunjung tercatat mengikuti sesi penjelasan materi setiap harinya.
Di puncak acara, stand SKK Migas dinobatkan sebagai booth dengan Pengunjung Teramai.
Di booth hulu migas ini pengunjung mendapatkan pemaparan materi tentang produk dan solusi teknologi terbaru, serta berbagi wawasan tentang bagaimana sektor hulu migas dapat terus beradaptasi dengan tuntutan pasar global dan kebijakan energi masa depan yang ramah lingkungan. Industri hulu migas Indonesia, yang dikenal memiliki potensi besar.
Industri hulu migas juga memiliki komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui teknologi mutakhir, keberlanjutan, dan efisiensi operasional.***
KABARCEPU.ID – PT Pertamina EP Cepu (PEPC) menggelar simulasi kebocoran gas di Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) Bojonegoro, pada Kamis 29 Agustus 2024 dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko operasional.
Simulasi kebocoran gas yang digelar Pertamina EP Cepu ini mencakup skenario pengendalian situasi darurat seperti mustering, rescue, dan evakuasi medis.
Seluruh komponen tim lintas fungsi yang ada di Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru terlibat secara aktif melakukan respon cepat menanggulangi peristiwa ini.
Kegiatan emergency drill ini selain dilakukan oleh pekerja PEPC JTB juga turut melibatkan stakeholder yang ada di sekitar wilayah operasi.
Emergency drill dilaksanakan secara lancar dan sukses di lokasi Gas Processing Facility (GPF) dan Well Pad East di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro.
Manager Communication Relations & CID PEPC Rahmat Drajat menjelaskan, perusahaan berusaha terus meningkatkan respon tim yang tangguh dalam mengantisipasi setiap kondisi darurat yang terjadi di lapangan.
Dimana kegiatan emergency drill ini wujud dari upaya mitigasi risiko sebagai standar operasi excellent yang ada dilingkungan hulu migas.
Selain untuk melatih kesiapan anggota Site Emergency Response Team (SERT) pelatihan ini juga bertujuan melatih bagaimana alur komunikasi dalam situasi emergency ini dapat dilakukan secara berjenjang. Dengan demikian manajemen bisa memberikan arahan yang tepat dalam mengurangi berbagai risiko.
Ditambahkan, kegiatan ini dilakukan secara terjadwal sebagai bagian dari aspek keselamatan di lingkungan hulu migas. Pelatihan seperti ini, seluruh tim akan semakin paham peran dan tugasnya dalam menghadapi kondisi darurat.
“Kami bisa mengetahui alur komunikasi maupun peran dan tugas masing-masing tim dalam merespon situasi yang darurat,” kata dia.
Pihaknya sengaja melibatkan stakeholder eksternal seperti pihak desa, fasilitas kesehatan di sekitar dan petugas keamanan agar bisa terbangun pemahaman maupun kesiapsiagaan dalam merespon kondisi tertentu.
Sementara itu, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Paratazkia yang turut mengkoordinir tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) mengungkapkan, penanganan situasi kondisi kebencanaan perlu penanganan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai komponen sesuai konsep pentahelix.
Konsep tersebut telah diimplementasikan melalui pelibatan pemerintah Desa Bandungrejo, puskesmas, Koramil dan Polsek daerah sekitar operasi.
“Masyarakat dilibatkan dalam drill ini seperti Tagana yang berasal dari penduduk desa, NGO, media dan akademisi akademisi yang diperankan oleh Mahasiswa sebagai Relawan Siaga Bencana Stikes Maboro juga terlibat. Jadi ini sangat lengkap dan bagus,” terangnya.
Manager HSSE Operations PEPC Zona 12 Benny Rahadian mengatakan, pihaknya menggelar program major emergency drill ini dengan tujuan untuk mengkalibrasi seluruh komponen emergency response team yang ada dalam menghadapi kondisi darurat.
Menurutnya, secara berjenjang apa saja yang harus dilakukan bisa disimulasikan disini agar kesiapsiagaan tim bisa terjaga.
“Kami berusaha untuk menjaga kesiapan dan kesiagaan dalam merespon situasi darurat apapun dengan cepat dan tepat. Untuk itu latihan seperti ini penting untuk dilakukan. Sekaligus dengan latihan ini bisa mengetahui hambatan dan masalah apa saja yang perlu di improve dalam menangani situasi emergency,” jelasnya.
Diharapkan, emergency drill ini mampu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan tim PEPC JTB serta memberikan pengalaman melakukan respon situasi tertentu kepada pihak eksternal secara tepat.
Dengan terlatihnya personil dan respon mitigasi yang baik, maka diharapkan operasi hulu migas dari Lapangan Gas JTB dapat berjalan secara sukses dan lancar.***
KABARCEPU.ID – Pertamina Hulu Energi (PHE) Regional Indonesia Timur mengoperasikan lapangan minyak dan gas bumi di wilayah Indonesia Timur dengan prinsip ESG.
Prinsip ESG atau Environmental, Social & Governance dan mendukung capaian agenda internasional Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai upaya Pertamina Hulu Energi dalam mewujudkan kinerja berkelanjutan.
Hal ini dipaparkan oleh Senior Manager Relations PHE Regional Indonesia Timur, Fitri Erika, saat mengisi acara Media Gathering Pertamina EP Cepu di Bandung, pada Senin 3 Mei 2024.
Erika (sapaan akrabnya) mengatakan berbagai program dirancang untuk memastikan perusahaan mengelola dampak lingkungan dan sosial, juga memenuhi peraturan perundangan-undangan.
“Saat ini di tataran global semakin sadar perlunya mengelola lingkungan dan sosial untuk anak cucu kita di masa depan,” papar Erika.
“Melalui program ESG perusahaan, kami juga berupaya melakukan upaya untuk mewujudkan kinerja keberlanjutan, memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi lingkungan dan pemangku kepentingan, khususnya masyarakat di sekitar wilayah operasi,” imbuh Erika.
Lebih lanjut, Erika menguraikan bahwa salah satu program unggulan di bidang lingkungan adalah pengurangan emisi karbon dimana terdapat 25 program dengan capaian reduksi emisi karbon sebesar 76.467 C02eq.
Kontributor terbesar berasal dari optimasi Pengoperasian Hot Oil Fire Heater dengan metode AFR di CPP Matindok (13.610,8 CO2eq), pemasangan Online Adjustable Choke di Sumuran Gas Donggi Matindok Field untuk Menurunkan Gas Flaring (10.526,5 CO2eq), pengurangan flaring dengan Teknologi Steam Atomizing JOB Tomori (7300,8 CO2eq) dan efisiensi energi dari Gas Turbin di Power Plant CPA dengan Pemasangan Unit TerSADown (Filter Scrubber Anti Down) di Lapangan Sukowati (4561,7 CO2eq).
Salah satu lapangan di Regional Indonesia Timur, lanjut Erika, yakni PEP Sukowati Field di Bojonegoro, Jawa Timur, juga terpilih sebagai lapangan untuk implementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) sebagai upaya peningkatan produksi dan operasi ramah lingkungan.
Di bidang sosial, Erika mengungkapkan, dengan berbagai upaya Regional Indonesia Timur mencatat jam kerja selamat 178,9 juta sebagai bukti komitmen menjadikan keselamatan kerja menjadi prioritas utama dalam operasi migas yang tinggi risiko.
Berbagai upaya yang dilakukan adalah menegakkan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan melalui Corporate Saving Rules (CLSR), Contractor Safety Management System (CSMS), Process Safety & Asset Integrity Management System (PSAIMS), Sistem Izin Kerja Aman (SIKA) dan housekeeping di lingkungan kerja.
“Jam kerja selamat menjadi faktor penting dalam kinerja keberlanjutan karena akan meningkatkan rasa aman pekerja, mendorong produktivitas, efisiensi dan reputasi baik,” ujarnya.
Erika mengungkapkan bahwa perusahaan juga memiliki berbagai program pemberdayaan masyarakat unggulan yang telah mendapatkan penghargaan tertinggi PROPER Emas dari Kementrian Lingkungan Hidup.
Berbagai program tersebut yakni program pemberdayaan petani garam di Bangkalan, Madura SALT CENTRE TERINTEGRASI binaan PHE WMO, program akses air bersih untuk Komunitas Adat Terasing (KAT) di Banggai, Sulawesi Tengah ASIH LOINANG binaan JOB Tomori, program pemberdayaan Masyarakat Adat Togong Tanga untuk peningkatan kualitas lingkungan dan pemberdayaan ekonomi lebah madu KOKOLOMBOI LESTARI binaan PEP Donggi Matindok Field, dan pemberdayaan petani gurem di Bojonegoro, Jawa Timur PRABU KRESNA binaan PEP Sukowati Field.
“Melalui program-program ini, kami mendukung kemandirian masyarakat dengan program ekonomi berbasis keunggulan wilayah masing-masing, mendorong kohesi sosial dan meningkatkan kualitas lingkungan dimana kami juga mendukung pemerintah untuk mencapai tujuan SDGs,” ujarnya.
Erika menambahkan, Regional Indonesia Timur juga patuh dan taat terhadap peraturan untuk memastikan aspek governance, antara lain dengan mengimplementasikan ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Suap, ISO 9001:2015 tentang Quality Management System, ISO 14001:2015 Manajemen Lingkungan dan ISO 45001: 2018 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.***
KABARCEPU.ID – Batik Sambiloto merupakan karya seorang Guru TK di Bojonegoro yang memiliki kecintaan terhadap seni dan kultur Indonesia di tengah tren fashion ala Korean Style yang menggempur generasi milenial saat ini.
Dengan keahliannya dalam mengelola warna dan motif, Guru TK di Bojonegoro ini sukses menciptakan desain batik yang unik dan memikat yang diberi nama Batik Sambiloto.
Adalah Tatik, seorang Guru TK dari Desa Sambiroto, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur yang telah menciptakan kreasi kreatif Batik Sambiloto yang unik dan menarik ini.
Nama Batik Sambiloto, kreasi kreatif Tatik seorang Guru TK di Bojonegoro ini terinspirasi dari Daun Sambiloto yang kaya akan manfaat untuk kesehatan, kecantikan hingga pengobatan.
Ide ini muncul dari keinginan Tatik pada tahun 2020 untuk memperkenalkan budaya lokal kepada anak-anak usia dini, agar mereka dapat menghargai dan melestarikan warisan nenek moyang.
Hal ini dikatakan oleh Tatik pada Senin, 3 Juni 2024 di Bandung saat mengisi acara Media Gathering 2024 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina.
Ia menuturkan bahwa nama Batik Sambiloto terinsipirasi dari Daun Sambiroto dan juga plesetan dari Desa Sambiroto, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
“Saya memilih nama ini karena Daun Sambiloto lebih familiar di masyarakat Indonesia,” ungkap Tatik.
“Selain itu, motif dari kain batik ini juga dibuat sama persis seperti bentuk Daun Sambiloto agar terlihat unik dan khas,” imbuhnya.
Tatik saat wawancara dengan wartawan usai menjadi narasumber di acara Media Gathering 2024 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina (dok foto by Fahrir A/KabarCepu).
Dengan semangat kreatif dan innovative, Tatik seorang Guru TK di Bojonegoro ini berhasil menciptakan Batik Sambiloto yang unik dan menarik.
Proses pembuatan batik ini pun tidaklah mudah, mulai dari memilih kain yang berkualitas hingga teknik pewarnaan yang sesuai agar motif dan warna batik tetap terjaga.
Melalui kegiatan ini, anak-anak TK di Bojonegoro tidak hanya belajar tentang seni Batik, namun juga mengenal nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang harus dijaga.
Mereka diajarkan untuk menghargai proses dan hasil karya, serta mencintai warisan budaya yang ada di sekitar mereka.
Tidak hanya itu, Batik Sambiloto juga menjadi sarana untuk mengenalkan dan mempromosikan keunikan budaya Bojonegoro ke masyarakat luas, terutama generasi muda.
Dengan semangat kolaborasi dan kebersamaan, sang guru dan anak-anak TK berhasil menciptakan kreasi yang memukau dan menginspirasi.
Melalui kreasi-kreasi seperti Batik Sambiloto, Tatik membuktikan bahwa tradisi dan budaya lokal bisa tetap relevan dan menarik di tengah arus globalisasi yang kian tumbuh pesat dan cepat.
Tatik lantas memiliki ide untuk mengembangkan potensi Batik Sambiloto ini agar memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar selain mengenalkan warisan budaya lokal kepada peserta didiknya.
Ia menularkan ilmu dan keterampilan membatiknya kepada ibu rumah tangga di desanya agar memiliki nilai manfaat dan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat sekitar, khususnya di Desa Sambiroto, Bojonegoro.
Namun, kendala yang dihadapi Tatik dalam memproduksi dan mengolah Batik Sambiloto ini adalah terbatasnya modal untuk mengembangkan usaha batiknya.
Untungnya, Pertamina EP Cepu hadir sebagai mitra yang peduli terhadap perkembangan industri kreatif di Indonesia, khususnya di Bojonegoro dan sekitarnya.
Melalui program CSR yang dilaksanakan oleh Pertamina EP Cepu, Tatik, Guru TK ini mendapatkan bantuan modal untuk memperluas produksi Batik Sambiloto.
Selain itu, Tatik juga menerima pelatihan dan pendampingan dalam pengelolaan bisnis, pemasaran, dan manajemen produksi.
Dengan dukungan yang komprehensif dari Pertamina EP Cepu, Batik Sambiloto kini mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional.
Keberhasilan Batik Sambiloto tidak hanya berdampak positif bagi sang guru TK sebagai pengusaha, tetapi juga bagi masyarakat Bojonegoro secara keseluruhan, khususnya di Desa Sambiroto.
Dengan semakin dikenalnya Batik Sambiloto, industri batik lokal semakin berkembang dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar.
Keberhasilan kreasi Batik Sambiloto dari Tatik ini juga menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha kreatif lainnya untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait.
Proses pembuatan Batik Sambiloto oleh Tatik seorang Guru TK di Bojonegoro dan ibu-ibu rumah tangga Desa Sambiroto dengan dukungan dari Pertamina EP Cepu (dok foto by Pertamina EP Cepu).
Dengan adanya kerjasama antara pelaku usaha kreatif seperti Tatik Guru TK dari Bojonegoro dan perusahaan BUMN seperti Pertamina EP Cepu, potensi industri kreatif Indonesia semakin terbuka lebar.
Tatik, seorang Guru TK di Bojonegoro melalui contoh sukses Batik Sambiloto ini, kita semua dapat belajar betapa pentingnya kolaborasi antara sektor publik, swasta, dan masyarakat dalam memajukan industri kreatif di Indonesia.
Di masa depan, diharapkan semakin banyak pelaku usaha kreatif lokal yang mendapatkan dukungan seperti yang diterima oleh Tatik, seorang Guru TK di Bojonegoro ini dengan produk Batik Sambiloto-nya.
Dengan adanya bantuan modal, pelatihan, dan pendampingan, industri kreatif Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik.
Dukungan dari perusahaan-perusahaan baik swasta maupun BUMN seperti melalui program CSR yang dilakukan oleh Pertamina EP Cepu adalah kunci keberhasilan dalam memajukan industri kreatif di tanah air.***
KABARCEPU.ID – Operator Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) Pertamina PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, terus memperkuat aspek keselamatan kerja di lingkungan perusahaan untuk memastikan keandalan operasi. Terlebih, setelah dimulainya fase operasi.
Upaya ini merupakan bentuk komitmen dan konsistensi Operator Lapangan Gas JTB untuk mewujudkan kinerja keberlanjutan mengingat aspek keselamatan kerja merupakan salah satu indikator Environmental, Social & Governance (ESG).
Untuk itu, PEPC Zona 12 menggelar HSSE Contractor Forum & Join MWT yang diikuti para Pimpinan Tertinggi kontraktor yang berada di lingkungan lapangan gas berkategori risiko menengah tinggi dan dilaksanakan di fasilitas produksi Lapangan Gas JTB, Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur, belum lama ini.
Kegiatan HSSE Contractor Forum & Joint MWT ini juga menjadi wadah pembinaan yang dilakukan PEPC kepada para kontraktornya agar terus memperkuat komitmennya dalam aspek HSSE.
Sebanyak 36 perusahaan dari tingkat lokal maupun nasional mengikuti forum ini. Mereka semua telah berkontrak dengan PEPC untuk melaksanakan bidang kerja masing-masing di Lapangan Gas JTB.
Seluruh perusahaan juga mematuhi pakta integritas terkait keselamatan yang terus dikedepankan oleh manajemen PEPC maupun industri hulu migas.
Dalam kesempatan ini, Direktur Utama PEPC Muhamad Arifin mengapresiasi para peserta yang menunjukan komitmennya untuk bersama-sama terus menjaga kerja selamat di lingkungan PEPC.
Pada saat tanya jawab interaktif antara manajemen PEPC dan perwakilan perusahaan vendor, Arifin berpesan supaya seluruh perusahaan kontraktor agar dapat memberikan kenyamanan kepada seluruh pekerjanya dalam menunjang keselamatan kerja.
“Terima kasih selama ini aspek HSSE telah berjalan dengan baik. Saya mohon kita semua di sini dapat terus menjaganya serta meningkatkan kesadaran terhadap aspek ini. Semua capaian ini terwujud berkat kesadaran seluruh tim yang terlibat,” ujarnya.
General Manager PEPC Zona 12 Mefredi menjelaskan jumlah kontraktor pada saat fase operasi bertambah signifikan dibandingkan dengan fase project, sehingga pengawasan terkait keselamatan kerja semakin meningkat.
Dia menambahkan fase operasi ini setiap pihak perlu saling peduli dan mengingatkan untuk sama-sama menjaga performance HSSE Excellence. Mefredi juga mengapresiasi feedback dari vendor selama melaksanakan MWT.
“Semua yang kita temukan selama MWT harus disampaikan secara terbuka untuk perbaikan. Itulah subtansi dari MWT, komunikasi dua arah dalam menyempurnakan HSSE di fase operasi ini,” ujarnya.
Komisaris Utama PT Daya Patra Muhammad Fauzan yang hadir dan mengikuti seluruh rangkaian HSSE Contractor Forum & Joint MWT menilai kegiatan yang berupakan best practice dalam perusahaan migas ini sangatlah bagus.
Selain untuk meningkatkan kesadaran keselamatan dalam bekerja, melalui forum ini dapat mempererat kebersamaan antar mitra bisnis.
“Kegiatan seperti ini penting dan sangat berharga bagi perusahaan yang bermitra dengan PEPC JTB, karena dengan demikian dapat meningkatkan komitmen perusahaan mitra PEPC dalam melaksanakan tugas keseharian mendukung operasi migas dengan aman,” katanya.
Hal senada juga disampaikan perwakilan manajemen PT Elco Prima Prabu Erna Listyawati yang mengaku puas dapat mengikuti forum ini.
Sebagai perusahaan lokal dari Bojonegoro yang tengah melaksanakan kegiatan di lingkungan PEPC Zona 12, kontraktor semakin paham bagaimana standar sebuah keselamatan diterapkan dalam setiap tahap operasinya.
Dengan mengikuti rangkaian kegiatan ini manajemen menjadi paham situasi lapangan yang dihadapi tim nya selama melaksanakan pekerjaan setiap hari, sehingga manajemen lebih memiliki kepedulian untuk meningkatkan aspek safety.
“Dengan MWT sangat membantu manajemen mengetahui berbagai detail lapangan. Di Pertamina ini penerapan HSSE sudah bagus, semoga kegiatan ini semakin dapat meningkatkan komitmen kami,” ungkapnya.
Hingga kini, Lapangan Gas JTB telah berhasil mencapai lebih dari 66 juta jam kerja aman.
Dengan excellent performance ini manajemen berpesan kepada semua pihak agar tidak lengah dan tetap terus mengedepankan safety dalam bekerja.
Sejak awal tahun ini Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dioperatori oleh PEPC Zona 12 secara resmi telah masuk dalam fase operasi penuh.
Sebagai tambahan informasi gas dari Lapangan JTB saat ini sudah mengalir melalui pipa transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap I dan mendukung kebutuhan gas untuk Kawasan Indonesia Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. ***
KABARCEPU.ID – Tahun ini Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dioperatori oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina telah berhasil memasuki fase operasi.
Dalam momentum yang baik, sekaligus menyambut tahun baru 2024, PEPC JTB mengadakan tasyakuran doa bersama dan santunan anak yatim dari 4 desa di sekitar wilayah operasi.
Kegiatan tasyakuran dan santunan anak yatim ini untuk menyongsong semangat baru memasuki fase operasi ini dilangsungkan di lingkungan perkantoran PEPC JTB, Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa 6 Februari 2024.
Hadir dalam tasyakuran ini antara lain Komisaris Utama PEPC Taufan Hunneman, perwakilan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream, serta perwakilan manajemen Regional Indonesia Timur dan Zona 12.
Sementara, dari dalam jaringan (daring) Direktur Utama PEPC Muhammad Arifin hadir dan mengikuti hingga acara usai bersama General Manager PEPC Zona 12 Mefredi.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PEPC Muhammad Arifin menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan Lapangan Gas JTB memasuki fase operasi.
Menurutnya, keberhasilan ini berkat dukungan semua pihak terutama pemerintah dan warga masyarakat sekitar.
“Semoga dengan kegiatan ini kita semua dapat keberkahan, diberi kesuksesan dan kemudahan dalam memperjuangkan masa depan yang lebih gemilang,” jelasnya.
Sementara Komisaris Utama PEPC Taufan Hunneman memberikan semangat kepada para pekerja yang berada di lingkungan PEPC JTB dalam menghadapi tantangan ke depan.
Disampaikan bahwa waktu telah membuktikan, di mana semangat para perwira PEPC inilah perusahaan mampu mengemban amanat negara dalam merampungkan Proyek Strategis Nasional (PSN) JTB dari mulai fase proyek hingga produksi.
Dirinya bangga atas kegigihan para pekerja serta mengapresiasi dukungan seluruh pihak hingga JTB dapat masuk ke fase operasi.
“Pada hari ini kita semua mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya-lah JTB berhasil masuk ke dalam fase operasi,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Sekretaris Desa Pelem Irnani Hayati yang hadir bersama perwakilan desa sekitar menyambut positif kegiatan PEPC memberikan perhatian kepada warga masyarakat sekitar.
Menurut Irnani, selama ini PEPC sudah banyak memberikan program yang bermanfaat bagi warga masyarakat sekitar sehingga sinergi dengan warga selalu terjaga.
Dirinya mengaku cukup bangga di daerahnya memiliki tetangga seperti PEPC JTB.
“Saya mewakili pemerintah Desa Pelem menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan selama ini. Semoga ke depan PEPC dapat semakin maju,” ungkapnya.
Baik Taufan maupun Arifin keduanya berpesan kepada seluruh pekerja untuk senantiasa dapat meningkatkan kesadaran dalam aspek keselamatan kerja atau HSSE.
Diharapkan dengan adanya kegiatan seperti ini dapat memupuk semangat para pekerja yang ada di PEPC JTB untuk meraih hasil terbaik pada tahun 2024 ini.
Selain itu juga, komunikasi, silaturahmi antara perusahaan dengan warga sekitar dapat terus terjaga baik.
Sehingga situasi yang kondusif bisa tercipta untuk berkontribusi nyata dalam kegiatan operasi dan produksi migas dari Lapangan Gas JTB demi ketahanan energi nasional.
KABARCEPU.ID– Regional Indonesia Timur mencatatkan kinerja 171,7 juta jam kerja selamat periode Agustus 2017-Desember 2023.
Prestasi ini merupakan bentuk komitmen dan konsistensi Regional Indonesia Timur terhadap aspek keselamatan kerja dan implementasi aspek ESG (Environmental, Social & Governance), khususnya terkait kesehatan dan keselamatan kerja.
Upaya ini juga mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, yakni melindungi hak-hak tenaga kerja dan mempromosikan lingkungan kerja yang aman dan terjamin.
Direktur Regional Indonesia Timur Endro Hartanto mengatakan perusahaan berkomitmen mewujudkan zero accident dan menjadikan keselamatan kerja sebagai prioritas utama dalam operasi migas yang berisiko tinggi.
Berbagai upaya yang dilakukan adalah menegakkan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan melalui Corporate Saving Rules (CLSR), Contractor Safety Management System (CSMS), Process Safety & Asset Integrity Management System (PSAIMS), Sistem Izin Kerja Aman (SIKA), dan housekeeping di lingkungan kerja.
“Pencapaian ini merupakan bukti bahwa seluruh perwira menempatkan keselamatan sebagai yang utama. Saya sangat bangga atas capaian ini dan berharap ini menjadi penyemangat pekerja untuk semakin peduli terhadap keselamatan diri sendiri dan pekerja lain, aset perusahaan, dan lingkungan di sekitarnya. Tidak ada yang terkecuali, setiap pekerja dan mitra kerja yang berada di wilayah Regional Indonesia Timur wajib menjunjung tinggi HSSE Golden Rules Pertamina: Patuh – Intervensi – Peduli,” tutur Endro.
Endro menambahkan, jam kerja selamat menjadi faktor penting dalam kinerja keberlanjutan karena akan meningkatkan rasa aman pekerja, mendorong produktivitas, efisiensi, dan reputasi baik.
“Saya minta hal baik ini terus dipertahankan dan catatan perbaikan segera dilakukan agar terjadi continuous improvement untuk perbaikan kinerja ke depan,” tegasnya.
Jam kerja selamat ini diperoleh dari seluruh wilayah kerja di Regional Indonesia Timur dari Zona 11, Zona 12, Zona 13, dan Zona 14. Komitmen atas upaya menjaga keselamatan kerja di lingkungan Regional Indonesia Timur ini juga mendapatkan apresiasi dari eksternal perusahaan, di antaranya lima penghargaan dalam ajang Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas Tahun 2023 dengan Kategori Tanpa Kehilangan Jam Kerja Sebagai Akibat Kecelakaan dan Kategori Pembinaan Keselamatan Migas.
Tanda Penghargaan Keselamatan Minyak dan Gas Bumi tahun 2023 ini diberikan untuk dua kategori, yaitu Kategori Tanpa Kehilangan Jam Kerja Sebagai Akibat Kecelakaan, yaitu PATRA NIRBHAYA, dan Kategori Pembinaan Keselamatan Migas, yaitu PATRA KARYA.
Lima penghargaan ini dicapai oleh Zona 12 PT Pertamina EP Cepu (Patra Karya Raksa Madya dan Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha II), bagian dari Zona 13 JOB Pertamina – Medco E&P Tomori Sulawesi (Patra Nirbhaya Utama) dan Pertamina EP Donggi Matindok Field (Patra Nirbhaya Madya), dan bagian Zona 11 PT Pertamina Hulu Energi Randugunting (Patra Nirbhaya Pratama).