Arsip Tag: PEPC Zona 12

PEPC Zona 12 Serah Terimakan Fasilitas Hutan Sekolah dan Program Gayatri

KABARCEPU.IDPertamina EP Cepu Zona 12 Jambaran-Tiung Biru Field melaksanakan serah terima Fasilitas Hutan Sekolah dan juga Gerakan Budidaya Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI) bertempat di SMPN 1 Ngasem, Desa Ngadiluwih, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, pada Senin, 24 November 2025.

Serah terima tersebut sebagai wujud penguatan komitmen perusahaan pelat merah tersebut dalam mengembangkan program kemasyarakatan dalam bidang lingkungan dan juga pengembangan ekonomi.

Dihadiri oleh Asisten II Pemerintah Kabupat Bojonegoro, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Forkompicam Ngasem, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Ngasem dan SMP Negeri 2 Purwosari serta Manajemen PEPC.

Berkolaborasi dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Asosiasi Untuk Demokrasi Dan Kesejahteraan Sosial (Ademos), PEPC Zona 12 merealisasikan Program Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat melalui Program Biru Langit Jambaran Tiung Biru melalui Program Pengurangan Jejak Emisi Karbon Berbasis Sekolah, di SMPN 1 Ngasem dan SMPN 2 Purwosari.

Program ini diinisiasi PEPC Zona 12 sejak tahun 2023. Warga sekolah sejak awal diajak untuk memahami dan menghitung emisi karbon.

Setelah didapatkan jumlah total emisi karbon yang dilepas ke udara selama satu tahun.

Kemudian, warga sekolah diajak untuk melakukan “gerakan imbal jasa” terhadap alam.

Dilakukan melalui upaya-upaya pengurangan emisi karbon, seperti hemat dalam pemakaian listrik, beralih pada transportasi ramah lingkungan, serta kontribusi aktif dalam usaha penyerapan emisi karbon dengan melakukan penghijauan.

Melalui program Biru Langit Jambaran-Tiung Biru pada tahun 2025 ini, tertanam tidak kurang 6.600 pohon tersebar di beberapa titik area, yaitu; Hutan sekolah SMPN 1 Ngasem, dan SMPN 2 Purwosari, serta Kawasan hutan BKPH Clangap petak 52-A1 Desa Ngasem.

Ragam jenis pohon dan vegetasi ini diproyeksikan akan memberi dampak nyata untuk terbentuknya area tutupan hijauan lahan yang mampu berkontribusi terhadap serapan karbon di masa mendatang.

Selain itu PEPC dan mitra program juga turut andil dalam membentuk karakter siswa sekolah adiwiyata ini dengan memberikan pendampingan, diantaranya, edukasi pelestarian lingkungan, pemanfaatan sampah, mengurangi emisi karbon, pelatihan pengelolaan sisa makanan hingga pembentukan Green Warrior, sebuah sebutan untuk relawan peduli lingkungan.

Pembangunan Fasilitas Hutan Sekolah ini juga merupakan salah satu terobosan dalam Program Biru Langit Jambaran Tiung Biru melalui Pengurangan Jejak Emisi Karbon Berbasis Sekolah ini.

Selain nantinya akan berfungsi sebagai mini arboretum atau taman botani yang memiliki fokus untuk taman pembelajaran lingkungan dan juga keanekaragaman hayati, Gazebo dan green house di tengahnya sebagai fasilitas penyelenggaraan pembelajaran secara langsung lingkungan dan kelestarian alam.

Kepala Sekolah SMPN 1 Ngasem, Endro Setyo Widodo, menyatakan, bahwa pembangunan fasilitas ini akan berfungsi sebagai ruang sharing atau transfer ilmu pengetahuan bagi siswa-siswi dan juga guru-guru, untuk lebih memahami tentang lingkungan beserta keanekaragaman hayati yang perlu dijaga dan dilestarikan bersama.

“Siswa dapat lebih memahami apa itu usaha pengurangan emisi karbon, upaya untuk menciptakan lingkungan sekolah adiwiyata, yang sebenarnya dengan tidak hanya mengenali tumbuhan tapi juga cara merawatnya, dan bagaimana menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari melalui hutan sekolah,” ungkap Endro.

Dalam kegiatan ini selain dilakukan serah terima fasilitas hutan sekolah, juga dilakukan serah terima Program Gerakan Ayam Petelur Mandiri atau Gayatri yang merupakan program kolaborasi antara Pertamina EP Cepu Zona 12, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan juga mitra program, Ademos.

PEPC menyerahkan fasilitas budidadaya ayam petelur berupa115 paket kandang budidaya dan 6.210 pullet atau bibit ayam petelur beserta bantuan pakan, vaksin, dan obat-obatan kepada 115 Keluarga dengan taraf ekonomi rentan yang tersebar di 8 Desa di sekitar wilayah operasi Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru.

Melalui Sr. Manager Production & Project, Yedi Rahmat Supriyadi, menyatakan bahwa, tujuan dari dukungan terhadap program Gayatri ini adalah untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat ekonomi rentan, melalui budidaya ayam petelur skala rumah tangga.

Sehingga diharapkan dapat turut mengentaskan kemiskinan dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.

PEPC sendiri telah mengawali Program Budidaya Ayam Petelur pada tahun 2018 kepada desa-desa di sekitar wilayah operasi, dengan memfokuskan pada pelatihan usaha dan pengembangan usaha berbasis BUMDES, yang akhirnya menjadikan para pemuda desa menjadi bagian dari kegiatan pengembangan ekonomi.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyatakan dukungannya dan terimakasihnya kepada PEPC Zona 12 turut kontribusi dalam menjaga lingkungan di Kabupaten Bojonegoro melalui pemberian program di SMPN 1 Ngasem dan SMPN 2 Purwosari serta menjalankan program Gayatri.

“Kami sangat berterima kasih pada Pertamina EP Cepu Zona 12 yang sudah melaksanakan program lingkungan berbasis sekolah. Kami hanya ini dapat menular kepada sekolah-sekolah lainnya. Serta kami ucapkan syukur karena PEPC juga turut berperan serta di Program Gayatri dengan konsisten melakukan pendampingan,” ujar Asisten II Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur Prasetijo. ***

PEPC dan SKK Migas Perkuat Wawasan Energi Generasi Z melalui Kuliah Umum di Bojonegoro

KABARCEPU.ID — PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, operator Lapangan Gas Jambaran–Tiung Biru (JTB), berkolaborasi dengan SKK Migas untuk menyelenggarakan kuliah umum strategis bertajuk “Peran Generasi Z dalam Industri Hulu Migas”.

Kegiatan ini adalah wujud industri hulu migas dalam memperkuat wawasan energi dan menumbuhkan semangat generasi muda menghadapi tantangan sektor energi global.

Digelar di Bojonegoro, Jawa Timur, ini dihadiri oleh sekitar 180 mahasiswa dari tujuh perguruan tinggi setempat, antara lain STIE Permata Bojonegoro, IKIP PGRI Bojonegoro, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI), STIE Cendekia, STIKes Muhammadiyah, STIKes Insan Cendekia Husada, dan STIKes Rajekwesi.

Membangun SDM Tangguh di Era Transisi Energi

Deputi Manager JTB Field PEPC Zona 12, Andy Suhendro, menjelaskan pentingnya kesiapan generasi muda dalam menghadapi dinamika industri energi yang semakin kompleks.

“Industri hulu migas memiliki peran dominan dalam pemenuhan energi nasional. Generasi Z harus mempersiapkan diri dengan kompetensi dan wawasan yang kuat untuk melanjutkan peran strategis ini,” ujarnya.

Kuliah umum ini membahas lanskap industri migas, kontribusinya terhadap ketahanan energi nasional, hingga peluang karier lintas sektor.

Peserta juga diajak mengenal pemanfaatan teknologi digital dan sistem komputerisasi di Lapangan JTB, sebagai fondasi peningkatan efisiensi dan keberlanjutan operasional.

Dukungan Pemerintah Daerah

Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro, Edi Susanto, yang membuka acara secara resmi, menyampaikan apresiasi atas inisiatif PEPC dan SKK Migas.

“Program ini berkontribusi nyata pada peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia di bidang energi. Kami berharap mahasiswa dapat melahirkan gagasan inovatif untuk kemajuan Bojonegoro dan mendukung transisi energi pasca-ekstraktif,” tutur Edi.

Paparan Industri dan Pembekalan Karier

Materi kuliah disampaikan oleh Gunawan Setiaji Nugroho (Senior Manager Production PEPC), Dimas Ario R.P. (Koordinator Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Jabanusa), dan M. L. Hangga Umbara (Field Operations JTB).

Mereka memaparkan secara mendalam terkait perkembangan industri migas, praktik di lapangan, serta peluang dan tantangan dalam era transformasi energi.

Selain sesi dialog interaktif, peserta juga mendapatkan pembekalan dunia kerja dan keterampilan public speaking dari tim Human Capital PEPC, sebagai bekal menghadapi dunia profesional.

Dorong Generasi Z Jadi Agen Perubahan Energi

Melalui kegiatan ini, PEPC dan SKK Migas berkomitmen mendorong Generasi Z Bojonegoro menjadi agen perubahan dalam kemandirian energi nasional.

Kolaborasi industri hulu migas dan dunia pendidikan diharapkan mampu melahirkan talenta muda yang kompeten, visioner, serta berwawasan global—menuju Indonesia Maju yang Berkelanjutan. ***

Tingkatkan Sinergi untuk Kesejahteraan Masyarakat, PEPC Zona 12 dan SKK Migas Gelar Lokakarya Perencanaan PPM

KABARCEPU.ID – Guna memastikan program kemasyarakatannya tepat sasaran dan berkelanjutan, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 bersama SKK Migas menyelenggarakan Lokakarya Sinergi Perencanaan Program Pelibatan & Pengembangan Masyarakat (PPM).

Kegiatan dua hari (18-19 Oktober 2025) di Semarang ini dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mitra pelaksana.

Lokakarya ini menjadi platform strategis untuk menyelaraskan perencanaan program PPM dengan prioritas pembangunan daerah dan kebutuhan riil masyarakat, sekaligus mendukung operasi yang lancar di Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB).

Kolaborasi Multipihak untuk Dampak Nyata

Weanny Hikmat, Head CommRel & CID PEPC Zona 12, menekankan pentingnya kolaborasi dalam sambutannya.

“Melalui lokakarya ini, kami berharap pelaksanaan program PPM dapat benar-benar tersinergi, memberikan manfaat yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat, yang pada ujungnya juga mendukung kelancaran operasi di JTB,” ujarnya.

Weanny menambahkan, sinergi ini bertujuan untuk menghindari tumpang tindih program dengan Pemerintah Daerah dan menciptakan komunikasi yang lebih erat antar seluruh pemangku kepentingan.

“Dari situlah, semangat kolaborasi dan inovasi baru dalam menjalankan program ke depan akan lahir,” tambahnya.

PPM sebagai Elemen Integral Operasi Hulu Migas

Senada disampaikan oleh perwakilan SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Cinthya Koeshardini.

Cindy menegaskan bahwa program PPM telah menjadi elemen integral yang tidak terpisahkan dalam operasi hulu migas.

“Program PPM dirancang untuk mendukung tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi. Sinergi yang diinisiasi oleh PEPC Zona 12 ini merupakan langkah yang sangat strategis dan penting,” jelas Cindy.

Ia berharap program ini memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan operasi hulu migas dapat terus andal berkontribusi untuk ketahanan energi nasional.

Bapeda Bojonegoro Apresiasi dan Dorong Sinergi Berkelanjutan

Sementara itu, Kepala Bapeda Kabupaten Bojonegoro, Achmad Gunawan Ferdiansyah, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif PEPC Zona 12 dan SKK Migas.

“Forum seperti ini sangat penting untuk rutin digelar karena secara signifikan membantu menajamkan arah pelaksanaan program agar tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan dan RPJMD Kabupaten Bojonegoro. Hal semacam ini seharusnya menjadi contoh bagi perusahaan lain,” ungkap Achmad.

Ia berharap kolaborasi ini dapat ditingkatkan ke depannya untuk manfaat yang lebih luas bagi kesejahteraan masyarakat Bojonegoro.

Lokakarya ditutup dengan perumusan rencana aksi bersama yang diharapkan dapat menjadi peta jalan kolaboratif untuk pelaksanaan program PPM yang lebih terintegrasi, efektif, dan berdampak positif jangka panjang bagi masyarakat dan pembangunan daerah di sekitar wilayah operasi JTB. ***