Arsip Tag: Penyebab Karang Gigi

7 Kebiasaan Sederhana untuk Cegah Karang Gigi

KABARCEPU.ID – Pernah merasa sudah rajin sikat gigi tapi tetap muncul karang gigi? Kondisi ini memang sering dialami banyak orang tanpa disadari. Padahal, karang gigi bisa menjadi sumber berbagai masalah, mulai dari bau mulut, gusi berdarah, hingga infeksi.

Perlu diketahui karang gigi terbentuk dari plak yang mengeras akibat tidak dibersihkan dengan benar. Begitu mengeras, karang gigi sulit dihilangkan hanya dengan sikat gigi biasa dan harus dibersihkan oleh dokter gigi. Karena itu, langkah pencegahan jadi hal utama untuk menjaga kebersihan mulut Anda.

Nah, agar terhindar dari karang gigi yang membandel dan bau, berikut beberapa cara efektif yang bisa Anda lakukan setiap hari. Yuk, simak selengkapnya!

1. Bersihkan Karang Gigi Secara Rutin
Langkah pertama untuk mencegah penumpukan karang gigi adalah melakukan pembersihan rutin ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali. Tindakan ini penting karena karang gigi yang sudah mengeras tidak bisa dihilangkan hanya dengan sikat gigi biasa. Pemeriksaan rutin juga membantu mendeteksi masalah mulut sejak dini.

2. Menyikat Gigi dengan Benar
Cara ini memang terdengar sepele, tapi sering diabaikan. Sikatlah gigi dua kali sehari selama dua menit, terutama setelah makan dan sebelum tidur. Gunakan sikat gigi berbulu lembut dengan kepala kecil agar bisa menjangkau seluruh bagian mulut, termasuk sela-sela gigi dan area belakang.

3. Menggunakan Benang Gigi
Meski sudah menyikat gigi, sisa makanan sering kali masih terselip di antara gigi. Karena itu, gunakan benang gigi (dental floss) setidaknya sekali sehari untuk membersihkan area yang tidak bisa dijangkau sikat. Cara ini efektif mencegah plak menumpuk dan berubah menjadi karang.

4. Minum Air Putih yang Cukup
Air putih bukan hanya penting untuk tubuh, tapi juga untuk menjaga kesehatan mulut. Dengan minum minimal dua liter air per hari, produksi air liur akan tetap optimal. Air liur berperan penting membersihkan sisa makanan dan menjaga keseimbangan bakteri di rongga mulut.

5. Batasi Konsumsi Gula
Terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman manis bisa mempercepat pembentukan plak. Bakteri di mulut memanfaatkan gula untuk berkembang biak, yang akhirnya membentuk lapisan keras pada gigi. Jadi, kurangi asupan gula untuk mencegah karang gigi sekaligus menekan risiko obesitas dan diabetes.

6. Berhenti Merokok dan Kurangi Alkohol
Rokok dan alkohol tak hanya berdampak pada organ tubuh, tapi juga bisa memicu berbagai masalah mulut. Kandungan nikotin dan alkohol membuat mulut kering serta menurunkan produksi air liur. Akibatnya, plak lebih mudah menempel dan membentuk karang gigi. Jadi, hindari kebiasaan ini demi kesehatan gigi dan napas yang segar.

7. Perhatikan Pola Makan dan Kebersihan Mulut
Selain faktor di atas, pola makan juga berperan penting. Cobalah untuk lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur segar yang membantu membersihkan gigi secara alami. Hindari camilan lengket yang mudah menempel di gigi. Setelah makan, kumur dengan air bersih agar sisa makanan tidak menumpuk.

Itulah beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mencegah karang gigi agar nafas tak bau lagi. Semoga bermanfaat!

7 Hal Sepele yang Bisa Jadi Pemicu Karang Gigi

KABARCEPU.ID – Pernah merasa napas Anda tidak sedap meski sudah rajin menyikat gigi? Jika iya, bisa jadi penyebabnya adalah karang gigi. Kondisi ini sering kali disepelekan, padahal bisa menjadi sumber bau mulut hingga masalah kesehatan mulut yang lebih serius.

Karang gigi terbentuk dari plak yang mengeras akibat tidak dibersihkan dengan baik. Plak sendiri merupakan lapisan tipis berisi sisa makanan dan bakteri yang menempel di permukaan gigi. Jika dibiarkan, plak akan mengeras dan sulit dibersihkan hanya dengan sikat gigi biasa.

Agar hal ini tidak terjadi pada Anda, penting untuk mengenali penyebab terbentuknya karang gigi. Berikut 7 penyebab karang gigi yang sering tidak disadari:

1. Cara Menyikat Gigi yang Kurang Tepat
Menyikat gigi asal-asalan bisa membuat plak tetap menempel di gigi. Banyak orang tidak sadar bahwa menyikat terlalu cepat, terlalu keras, atau tidak menjangkau seluruh bagian mulut justru membuat karang gigi lebih mudah terbentuk. Pastikan Anda menyikat gigi dua kali sehari dengan teknik yang benar dan menggunakan sikat gigi yang sesuai.

2. Jarang Menyikat Gigi Secara Rutin
Kebiasaan malas menyikat gigi adalah penyebab utama karang gigi. Jika plak tidak dibersihkan setiap hari, bakteri akan berkembang biak dan membentuk lapisan keras di permukaan gigi. Idealnya, Anda menyikat gigi setidaknya dua kali sehari setelah sarapan dan sebelum tidur.

3. Penumpukan Sisa Makanan
Sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi menjadi sumber utama pembentukan plak. Makanan dan minuman tinggi gula memperburuk kondisi ini karena mengandung sukrosa yang menjadi makanan bagi bakteri di mulut. Bila dibiarkan, bakteri akan menumpuk dan mengeras menjadi karang gigi.

4. Produksi Air Liur yang Menurun
Air liur berfungsi membersihkan sisa makanan dan menjaga keseimbangan pH mulut. Jika produksinya menurun, sisa makanan lebih mudah menempel di gigi. Penurunan produksi air liur bisa disebabkan oleh merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dehidrasi, penggunaan obat-obatan tertentu, hingga kondisi medis seperti sindrom Sjogren.

5. Kebiasaan Mengunyah di Satu Sisi
Apakah Anda sering mengunyah hanya di satu sisi mulut? Kebiasaan ini membuat sisi yang jarang digunakan menjadi lebih kotor karena tidak terbilas secara alami oleh air liur. Akibatnya, plak lebih mudah menumpuk dan membentuk karang gigi. Cobalah untuk mengunyah makanan secara bergantian di kedua sisi rahang.

6. Penggunaan Sikat Gigi yang Tidak Tepat
Sikat gigi yang sudah aus atau tidak sesuai dengan bentuk mulut bisa membuat proses pembersihan gigi tidak maksimal. Pilih sikat gigi dengan bulu lembut dan ukuran kepala yang sesuai agar dapat menjangkau seluruh permukaan gigi, termasuk bagian belakang.

7. Efek Samping Pengobatan atau Obat-Obatan Tertentu
Beberapa jenis pengobatan, seperti radioterapi atau kemoterapi di area kepala dan leher, bisa mengurangi produksi air liur dan meningkatkan risiko karang gigi. Begitu pula dengan obat-obatan seperti antihistamin dan dekongestan yang membuat mulut kering dan memicu penumpukan plak.

Itulah tujuh penyebab karang gigi yang perlu Anda perhatikan. Menjaga kebersihan mulut bukan hanya soal penampilan, tapi juga kesehatan. Semoga bermanfaat!

Penyebab Karang Gigi, Risiko, Gejala, Cara Pengobatan, Hingga Pencegahan, Simak Ulasan dari Dokter Rumah Sakit Pusat Pertamina

KABARCEPU.ID – Sebagian orang bisa megalami karang pada gigi. Kondisi ini tidak bisa diabaikan. Karang Gigi bisa mendakan kondisi didalam mulut.

Ada beberapa faktor penyebab Karang Gigi, dan bisa berisiko masalah yang lebih serius di dalam mulut jika tidak segera ditangani.

Berikut ini adalah ulasana terkait Karang Gigi yang disampaikan oleh drg. Vina Carolina, dikutip dari situs Rumah Sakit Pusat Pertamina.

Dalam tulisannya, Via menjelaskan, Karang Gigi adalah lapisan seperti kotoran yang mengeras, sulit dihilangkan meski telah dibersihkan atau disikat berulang kali. Oleh sebab itu, penanganannya hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi.

Karang gigi umumnya tidak menyebabkan gejala dan keluhan yang mengganggu kesehatan atau fungsi gigi itu sendiri.

Akan tetapi, karang gigi yang tidak ditangani dapat menimbulkan masalah pada gigi dan gusi, seperti gingivitis atau radang gusi.

 

Penyebab Karang Gigi

Karang gigi disebabkan oleh adanya plak pada gigi yang tidak dihilangkan. Plak gigi itu sendiri merupakan lapisan licin dan tipis yang terbentuk dari sisa-sisa makanan yang tertinggal di gigi.

Plak gigi yang tidak ditangani dapat mengeras dan membentuk karang gigi yang sulit dihilangkan hanya dengan menyikat gigi.

 

Faktor risiko :

Meski dapat terjadi pada siapa saja, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami karang gigi, yaitu:

1. Merokok

2. Jarang membersihkan gigi

3. Tidak membersihkan mulut dengan obat kumur antibakteri

4. Mengonsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula yang tinggi, seperti permen, kue, atau minuma bersoda

5. Mengonsumsi obat-obatan yang dapat memengaruhi kesehatan gigi, seperti antihistamin atau dekongestan

6. Memiliki kondisi mulut kering, yang biasanya disebabkan oleh efek samping obat, atau kondisi kesehatan tertentu, seperti sindrom sjorgen

7. Menjalani terapi kanker berupa radiasi pada kepala atau leher

 

Gejala :

Karang gigi dapat menimbulkan sejumlah keluhan berikut ini:

1. Terbentuknya lapisan kotoran yang mengeras berwarna kuning atau kecoklatan di garis gusi

2. Rasa kasar di permukaan gigi

3. Bau Mulut

4. Pembengkakan serta kemerahan di gusi

 

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter gigi jika mengalami gejala di atas. Pemeriksaan sejak dini diperlukan agar karang gigi tidak makin menumpuk dan tidak menimbulkan komplikasi.

Selain itu, segera periksakan ke dokter jika mengalami gejala gingivitis atau radang gusi, seperti:

1. Gusi Bengkak

2. Gusi berwarna merah kehitaman

3. Gusi terasa nyeri saat disentuh

4. Gusi mudah berdarah saat menyikat gigi atau menggunakan benang gigi (dental floss)

5. Anda juga perlu segera menjalani pemeriksaan ke dokter gigi bila mengalami gejala berupa bau mulut yang berlangsung lama (kronis).

 

Diagnosis :

Dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala yang dialami pasien dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan pada mulut, gigi, dan gusi pasien.

Jika diperlukan, dokter dapat melakukan prosedur foto rontgen gigi, untuk melihat kondisi gigi dan gusi.

Selain untuk melihat karang yang terdapat di gusi dan gigi, foto Rontgen juga dapat mendeteksi kerusakan yang mungkin terjadi akibat karang gigi.

 

Pengobatan :

Plak di gigi yang sudah mengeras dan menjadi karang tidak bisa dihilangkan hanya dengan menggosoknya. Untuk mengatasi kondisi tersebut, dokter akan menganjurkan scalling gigi.

Scaling gigi adalah tindakan medis nonbedah (tanpa sayatan) yang menggunakan scaler, yaitu alat khusus untuk mengikis karang-karang di gigi. Scaler tersedia dalam jenis manual dan ultrasonik.

Sebelum menjalani scaling gigi, beri tahu dokter jika anda tengah mengonsumsi obat-obatan pengencer darah, seperti heparin atau warfarin.

Dokter juga dapat memberikan obat bius lokal guna mengurangi rasa sakit yang mungkin muncul akibat prosedur ini. Informasikan pula pada dokter bila Anda memiliki reaksi alergi terhadap obat bius.

 

Komplikasi : 

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat adanya karang gigi adalah :

1. Gigi Berlubang

2. Periodontitis

3. Gingivitis

4. Gigi copot atau tanggal

5. Abses gigi

 

Pencegahan :

Karang gigi dapat dicegah dengan melakukan perawatan secara rutin di rumah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:

1. Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride

2. Membersihkan gigi dengan benang gigi setidaknya satu kali sehari

3. Menggunakan obat kumur

4. Melakukan pemeriksaan dan perawatan gigi di dokter gigi tiap 6 bulan sekali

5. Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang

6. Tidak merokok

 

Selain untuk mencegah karang gigi, pemeriksaan dan perawatan setiap 6 bulan sekali dapat mendeteksi masalah sejak dini.

Dengan begitu, penanganan pun dapat dilakukan lebih cepat dan risiko komplikasi pun bisa dihindari. ***