Arsip Tag: Gas Deso

Blora Keren Lurr! Gas Deso Kabupaten Tercatat dalam Rekor MURI

KABARCEPU.ID – Semarak peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Kabupaten Blora tahun 2023 menjadi sebuah kisah tak terlupakan yang akan diabadikan dalam lembaran sejarah.

Dengan sentuhan spektakuler dan semangat kebersamaan yang membara, acara Tasyakuran yang mengusung tema Gas Deso Kabupaten dan Sego Berkat Buntel Daun Jati berhasil mencuri perhatian seluruh masyarakat.

Menyajikan pemandangan luar biasa, sepanjang jalan Pemuda, Blora Kota, berjejerlah 9.640 bungkus Sego Berkat Buntel Daun Jati, membentuk panorama yang memesona.

Tidak hanya itu, yang membuat acara ini semakin istimewa adalah partisipasi 5.731 peserta yang hadir dengan pakaian adat Samin.

Para peserta berpakaian serba hitam lengkap dengan ikat kepala, menciptakan suasana yang sarat makna dan kesatuan.

Konsep baru yang dihadirkan dalam Tasyakuran HUT Kemerdekaan RI ini mengundang decak kagum dari berbagai penjuru.

Museum Rekor Indonesia (MURI) pun tak ragu mencatat acara tersebut sebagai rekor dunia, memberikan pengakuan atas keunikan dan makna yang terkandung dalam perhelatan ini.

Salah satu momen yang memikat hati adalah prosesi pengumpulan air dan tanah dari 295 desa/kelurahan se-Kabupaten Blora.

Simbol persatuan, kesatuan, dan semangat Sesarengan mBangun Blora terpancar dengan indah dari setiap tetes air dan butir tanah yang dikumpulkan.

Bupati Blora, Arief Rohman, menjelaskan bahwa konsep Gas Deso Kabupaten ini menghadirkan semangat kebersamaan dan kerukunan.

“Tasyakuran kali ini kita laksanakan dengan konsep baru. Masyarakat sangat antusias sekali acara ini, dengan 5.731 peserta mengenakan pakaian adat Samin dan membawa 9.640 nasi berkat yang dibungkus dengan daun jati,” ujar Bupati Blora, Rabu 16 Agustus 2023 sore.

Dalam prosesi unik yang menghanyutkan, tampah-tampah berisi 20-30 bungkus sego berkat menjadi penanda partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat Blora.

Dari instansi vertikal, BUMN, BUMD, Ormas, sekolah, hingga koperasi, semuanya berkontribusi dalam penyediaan sego berkat godong jati.

Dijelaskan pula bahwa Gas Deso yang selama ini menjadi warisan tak benda di pedesaan, melambangkan nilai-nilai kebersamaan dan saling memberi dengan ikhlas dan sukacita.

Makna mendalam ini dihadirkan dengan begitu megah dalam Tasyakuran HUT Kemerdekaan di Blora.

Tercatat sekitar 9.640 bungkus sego berkat disajikan dalam acara Gas Deso Kabupaten Blora, dengan partisipasi dari 369 dinas, instansi, lembaga, kecamatan, pemerintah desa, dan kelurahan.

Keberadaan seluruh unsur pemerintahan, swasta, tokoh masyarakat, dan warga umum, yang turut berpakaian adat samin, semakin menguatkan semangat persatuan dalam peringatan HUT Kemerdekaan kali ini.

Bupati menyampaikan rasa terima kasih kepada tim Museum Rekor Indonesia yang telah mendokumentasikan acara ini.

Harapannya, Tasyakuran ini akan menjadi catatan berharga dan bahkan mampu memecahkan rekor.

Tak lupa, dia juga mengapresiasi masyarakat Kabupaten Blora atas dukungan dalam mewujudkan pemerintahan yang semakin baik dan berkualitas.

Dalam semangat gas Deso yang memberi kehidupan, terpancarlah spirit sukses dan optimisme untuk masa depan yang lebih gemilang.

Tasyakuran HUT Kemerdekaan di Blora telah menorehkan sejarah baru, sebuah perayaan yang mengajarkan arti dari persatuan dan semangat gotong royong yang begitu mendalam.

Tradisi Unik di Blora, Budaya Gas Deso yang Masih Dipertahankan

KABARCEPU.ID – Indonesia memang negara dengan kulture atau budaya yang beraneka ragam salah satunya di budaya gas deso atau sedekah bumi.

Di wilayah Kabupaten Blora, musim gas deso ini dilaksanakan setelah masa musim panen yang biasanya jatuh di bulan Selo -bulan hitungan Jawa.

Setelah panen, sebagai bentuk rasa syukur kepada alam yang telah memberikan rizkinya pada para petani sehingga warga bisa hidup berkecukupan. Budaya, gas deso menjadi perwujudan rasa syukur kepada sang pencipta.

Perayaan gas deso ini tidak serentak dilakukan, tapi setiap desa memiliki hari sendiri untuk merayakan, contohnya desa Tutup Kecamatan Tunjungan, musim gas deso-nya jatuh di hari Sabtu Pahing.

Budaya Gas Deso Ajang Silaturrahmi

Terdapat bermacam-macam ambeng -nasi untuk di sedekahkan atau dibagi-. Mereka membuat ambeng lengkap dengan bumbunya.

Tak ketinggalan jajan pasar seperti dumbeg, iwel-iwel, nogosari, gemblong, tape ketan dan masih banyak lagi.

Setelah terkumpul, baru mereka mengundang warga desa lain atau dukuh lain untuk sekadar makan bareng atau bisa dibawa pulang.

Momen gas deso di Blora, masing-masing desa mempunyau cara perayaan sendiri. Ada yang nanggap -atau hiburan- dangdut, kethoprak, barongan, wayang, karnaval atau arak-arakan keliling kampung dan masih banyak lagi. Tergantung kesepakatan warga dan pihak desa-nya.

Uniknya lagi, di momen gas deso dipakai sebagai ajang silaturahmi antar warga desa. Kesempatan gas deso, setiap keluarga akan memasak menu spesial, tidak seperti hari biasa.

Karena dia tahu, di hari itu akan ada banyak tamu yang berkunjung ke rumah. Terlebih bagi keluarga yang memiliki anak sekolah SMP atau SMA. Pasti akan dikunjungi teman-teman dari sekolahnya masing-masing.

Tradisi masih terawat dan lestari, semoga tidak muda luntur karena perkembangan zaman. Apalagi tradisi seperti ini penting demi menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat serta menanamkan jiwa gotong royong. ***