Arsip Tag: Bulu Kucing

Mitos atau Fakta? Kucing Penyebab Toksoplasma pada Ibu Hamil

KABARCEPU.IDKucing adalah binatang lucu yang menggemaskan, menjadi sahabat manusia setelah anjing.

Memelihara seekor kucing merupakan hiburan tersendiri bagi pencintanya. Selain bisa diajak bermain, kucing pun memiliki sifat yang sangat manja.

Namun, sebagian orang beranggapan bahwa kucing dapat membuat wanita mandul karena parasit toksoplasma yang terdapat pada bulu kucing.

Berdasarkan studi, didapatkan bahwa bulu kucing tidak menyebabkan terjadinya kemandulan pada wanita.

Parasit toksoplasma sendiri disebarkan melalui kotoran kucing, bukan pada bulu kucing.

Namun, mitos atau fakta bahwa kucing menjadi penyebab toksoplasma? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Hewan yang dipelihara bebas, keluar masuk rumah, dan berinteraksi dengan lingkungan luar seperti pekarangan rumah, tanah, atau rumput lebih berisiko terkena toksoplasmosis akibat menelan oosista yang ada di lingkungan atau memakan hewan lain yang mengandung sista Toxoplasma di dalam jaringannya.

Hal yang sama juga terjadi pada kucing yang dibebaskan di dalam rumah; mereka dapat bebas memburu dan memakan tikus.

Apabila seekor tikus memiliki sista dalam jaringan tubuhnya, maka kucing yang memakan tikus tersebut dapat menderita toksoplasmosis.

Kotoran kucing dapat mengandung parasit penyebab infeksi yang disebut toksoplasma.

Jika terjangkit toksoplasma, gejalanya mirip seperti flu biasa. Individu yang terinfeksi toksoplasma mungkin mengalami demam ringan, flu, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan, gangguan pada kulit, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar leher.

Bagi ibu hamil, parasit ini dapat menyebabkan cacat lahir serius seperti kerusakan mata dan otak pada janin.

Sekitar setengah dari bayi yang terinfeksi toksoplasma lahir prematur.

Kerusakan lainnya dapat timbul berminggu-minggu, bulanan, atau tahunan setelah kelahiran, termasuk kerusakan hati dan limpa, ketulian atau gangguan pendengaran, penyakit kuning, kerusakan mata, masalah penglihatan, diare, muntah, masalah makan, dan ruam kulit.

Mungkin, ada juga hubungan antara infeksi toksoplasma dengan ketidaksuburan dan keguguran pada wanita.

Peluang mendapatkan toksoplasma pada ibu hamil secara umum sangat rendah.

Namun, tidak ada salahnya untuk berhati-hati mengingat risiko kesehatan yang besar dari penyakit ini.

Hindari minum air mentah, hindari mengganti pasir kucing.

Bila harus melakukannya, gunakan sarung tangan dan cuci tangan setelahnya.

Selain itu, menjaga kucing peliharaan tetap di dalam rumah juga sangat berpengaruh agar kucing tidak keluar dan membawa parasit toksoplasma di dalam dirinya.

Memeriksakan toksoplasma sebelum memulai program hamil sangat penting.

Pasalnya, bila kamu terinfeksi untuk pertama kali sebelum hamil, sistem daya tahan tubuh akan melawan infeksi tersebut dan membentuk imunitas terhadap infeksi tersebut.***

sumber: yankes kemenkes

Cat Lovers Simak! Ini 6 Tips Merawat Bulu Kucing Agar Tidak Gampang Rontok

KABARCEPU.ID – Memiliki kucing dengan bulu yang sehat dan indah adalah impian setiap pemilik kucing.

Namun, seringkali bulu kucing yang mudah rontok dan membuat pemiliknya merasa khawatir.

Rontoknya bulu kucing dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya perawatan, pola makan yang tidak sehat, atau kondisi kesehatan yang buruk.

Untuk itu, penting bagi pemilik kucing untuk mengetahui tips merawat bulu kucing agar tidak gampang rontok.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam merawat bulu kucing Anda.

1. Beri Makanan Berkualitas Tinggi
Pertama-tama, pastikan kucing Anda mendapatkan makanan berkualitas tinggi yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan bulu.

Makanan kucing yang kaya akan protein, asam lemak omega-3, dan omega-6 dapat membantu menjaga bulu kucing tetap sehat dan mengurangi risiko rontok.

2. Rutin Menyikat Bulu
Menyikat bulu kucing secara rutin dengan sikat khusus kucing adalah langkah penting dalam merawat bulu kucing.

Menyikat bulu dapat membantu mengurangi rontoknya bulu kucing, menghilangkan bulu mati, dan merangsang produksi minyak alami pada kulit kucing yang dapat menjaga bulu tetap sehat dan berkilau.

3. Mandikan Kucing Secara Teratur
Mandikan kucing secara teratur juga dapat membantu dalam merawat bulu kucing.

Pastikan untuk menggunakan sampo khusus kucing yang tidak mengandung bahan kimia keras yang dapat merusak bulu kucing.

Selain itu, pastikan untuk menyikat bulu kucing sebelum dan setelah mandi untuk mengurangi risiko keguguran bulu.

4. Perhatikan Kesehatan Kucing
Kesehatan kucing yang baik juga memainkan peran penting dalam keindahan bulu.

Pastikan kucing Anda mendapatkan vaksinasi yang diperlukan, perawatan gigi yang rutin, dan periksa kesehatan secara berkala.

Kucing yang sehat cenderung memiliki bulu yang lebih sehat dan tidak gampang rontok.

5. Hindari Stres
Stres juga dapat mempengaruhi kesehatan bulu kucing. Usahakan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi kucing Anda.

Berikan mainan, tempat persembunyian, dan interaksi yang cukup untuk mengurangi stres pada kucing.

6. Konsultasikan dengan Dokter Hewan
Jika Anda mengalami masalah yang serius terkait rontoknya bulu kucing, segera konsultasikan dengan dokter hewan.

Dokter hewan dapat membantu menentukan penyebab rontoknya bulu kucing dan memberikan perawatan yang tepat untuk kucing Anda.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat membantu menjaga bulu kucing Anda tetap sehat dan indah.

Ingatlah bahwa perawatan bulu kucing membutuhkan kesabaran dan konsistensi.***