Arsip Tag: Bulan Rajab

Shalat Sunah Malam 27 Rajab: Waktu yang Tepat dan Doa yang Dibaca

KABARCEPU.ID – Salah satu waktu yang memiliki keistimewaan dalam konteks ibadah shalat sunah adalah malam 27 Rajab.

Tak terkecuali di malam 27 Rajab, shalat sunah merupakan salah satu amal ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.

Dalam menjalankan shalat sunah, umat Muslim memiliki kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan berbagai keutamaan serta pahala yang berlipat ganda.

Lantas, kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat sunah malam 27 Rajab serta doa yang dapat dibaca.

Keistimewaan Malam 27 Rajab

Malam 27 Rajab memiliki nilai spiritual yang sangat penting dalam kalender Islam. Banyak ulama sepakat bahwa malam ini merujuk pada peristiwa yang dikenal dengan Isra’ dan Mi’raj, di mana Nabi Muhammad SAW diangkat ke langit oleh Allah SWT untuk menerima wahyu yang memberikan petunjuk kepada umat Islam. Menurut sejarah, peristiwa ini merupakan momen yang sangat mendalam dalam perjalanan hidup seorang Nabi, dan hingga saat ini, peristiwa tersebut diperingati oleh banyak umat Islam di seluruh dunia.

Dalam hadis Nabi, terdapat anjuran untuk meningkatkan ibadah, termasuk shalat dan doa, pada malam yang penuh berkah ini. Allah SWT berjanji akan memberikan rahmat dan pengampunan bagi hamba-Nya yang mendekat kepada-Nya dengan harapan dan keikhlasan. Oleh karena itu, melaksanakan shalat sunah di malam 27 Rajab bukan hanya sekadar rutinitas semata, tetapi merupakan momen untuk memperbaharui niat dan meningkatkan kualitas ibadah kita.

Waktu yang Tepat untuk Shalat Sunah
Shalat sunah malam 27 Rajab bisa dilakukan setelah waktu Maghrib hingga menjelang waktu Subuh. Namun, waktu yang paling dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunah adalah di sepertiga malam yang terakhir. Sepertiga malam terakhir merupakan waktu yang penuh keberkahan dan merupakan saat-saat di mana Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Rasulullah SAW bersabda, “Tuhan kita Tabaaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam. Dia berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya; siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya; siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.’” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dirangkum dari berbagai sumber portal Islam, umat Muslim disarankan untuk menyisihkan waktu, terutama di malam 27 Rajab untuk melaksanakan shalat sunah dan berdoa kepada Allah SWT. Mendekatkan diri kepada Allah melalui shalat, terutama di waktu yang mustajab ini, diharapkan dapat mendatangkan berbagai kebaikan dan pahala.

Shalat sunah malam 27 Rajab umumnya dapat dilaksanakan dalam dua rakaat, di mana setiap dua rakaat diakhiri dengan salam. Namun, tidak ada batasan jumlah rakaat yang dapat dilakukan, sehingga seorang Muslim bisa melakukan lebih banyak rakaat sesuai dengan kemampuan.

Setelah melaksanakan shalat sunah, kita disarankan untuk berdoa dengan khusyuk dan tulus. Berikut adalah beberapa doa yang dapat dibaca:

1. Doa Memohon Ampunan:
“Allahumma inni as’aluka al-maghfirah, warahmatika, wa al-‘afiyah, wa al-zuhud fi al-dunya.”
(Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu, rahmat-Mu, keselamatan, dan zuhud di dunia.)

2. Doa Memohon Kebaikan:
“Allahumma inni as’aluka khairan fi hadhih al-lailah.”
(Ya Allah, aku memohon kebaikan pada malam ini.)

3. Doa untuk Diberikan Petunjuk:
“Allahuma ihdini li ahsan al-a’mal wa ahsan al-ahlak, la yahdii li ahsanih illa Anta.”
(Ya Allah, tunjukkanlah aku kepada amalan dan akhlak yang baik, dan tidak ada yang menunjukkan kepada yang terbaik kecuali Engkau.)

4. Doa Permohonan Khusus: Anda juga bisa mengucapkan doa-doa lain yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pribadi. Silakan berdoa dengan bahasa yang Anda kuasai, karena Allah SWT lebih mempedulikan keikhlasan hati daripada bahasa.

Malam 27 Rajab adalah waktu yang penuh berkah dan keutamaan yang sangat dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunah dan berdoa.

Dengan memahami makna dari malam ini serta melaksanakan ibadah dengan penuh keikhlasan, kita dapat meraih pahala yang melimpah dan mendapat rahmat dari Allah SWT serta mendapatkan hidayah dan kemudahan dalam menjalankan ibadah, khususnya pada malam-malam yang penuh keberkahan seperti malam 27 Rajab.***

Keutamaan Malam 27 Rajab: Amalan Sunnah dan Kegiatan Baik yang Dianjurkan

KABARCEPU.IDMalam 27 Rajab memiliki makna dan keistimewaan tersendiri dalam tradisi Islam di seluruh dunia.

Bulan Rajab merupakan salah satu bulan suci dalam kalender Hijriyah, di mana umat Islam dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan baik sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.

Banyak ulama membahas lebih dalam mengenai keutamaan malam 27 Rajab, serta amalan sunnah dan kegiatan baik yang dianjurkan untuk dilakukan pada malam yang istimewa ini.

Keutamaan Malam 27 Rajab

Malam 27 Rajab dikenal oleh sebagian umat Islam sebagai malam Isra’ Mi’raj, yaitu peristiwa agung ketika Nabi Muhammad SAW diangkut dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis, dan kemudian naik ke langit untuk menerima wahyu langsung dari Allah SWT. Peristiwa ini menjadi salah satu momen penting dalam sejarah Islam yang menguatkan iman dan keyakinan umat Muslim.

Sebagaimana dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra (17:1):
“Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang Kami berkati sekelilingnya, untuk Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Kami. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Peristiwa ini bukan hanya sebagai bukti akan kekuasaan Allah, tetapi juga menegaskan pentingnya salat sebagai tiang agama, di mana Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk melaksanakan salat lima waktu. Dalam hal ini, malam 27 Rajab menjadi simbol pengingat bagi umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah dan amal kebaikan.

Dalam memperingati malam 27 Rajab, ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam yang dikutip dari Kementerian Agama RI dan sejumlah sumber. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Shalat Malam (Tahajjud)
Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada malam-malam istimewa adalah shalat sunnah, terutama shalat tahajjud. Melaksanakan shalat tahajjud di malam ke-27 Rajab dapat menjadi sarana untuk bermunajat kepada Allah SWT, memohon ampunan, dan meminta petunjuk-Nya. Rasulullah SAW bersabda: “Seutama-utama salat setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR. Muslim)

2. Membaca Al-Qur’an
Malam istimewa ini juga sangat tepat untuk meningkatkan bacaan Al-Qur’an. Membaca dan memahami isi Al-Qur’an adalah cara yang baik untuk mendekatkan diri kepada Allah. Setiap huruf yang dibaca akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Selain itu, renungan terhadap makna ayat-ayat serta perintah Allah di dalamnya sangat disarankan.

3. Berdoa dan Beristighfar
Malam ke-27 Rajab adalah waktu yang tepat untuk berdoa. Umat Islam diajarkan untuk meluangkan waktu untuk memohon ampun atas segala dosa yang telah diperbuat, baik dosa kecil maupun besar. Memperbanyak istighfar, baik secara lisan maupun dalam hati, menjadi suatu amalan yang mulia dan diharapkan dapat mendatangkan maghfirah dari Allah.

4. Mengadakan Kegiatan Sosial
Selain ibadah individual, penting untuk mengingat sesama umat manusia. Mengadakan kegiatan sosial seperti berbagi makanan, memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan, atau mendukung panti asuhan merupakan bentuk ibadah yang dicintai Allah. Kegiatan semacam ini menunjukkan kepedulian kita terhadap sesama dan memperkuat tali persaudaraan.

5. Menghadiri Majelis Ilmu
Dalam rangka memperingati malam ini, umat Islam juga dapat menghadiri majelis ilmu yang membahas tentang Isra’ Mi’raj dan pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa tersebut. Melalui majelis ilmu, kita dapat memperdalam pemahaman agama dan mengaplikasikan nilai-nilai yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

6. Zikir dan Dzikir
Mengisi malam ke-27 Rajab dengan zikir dan dzikir adalah amalan yang sangat dianjurkan. Mengingat Allah melalui zikir, baik dengan melafazkan kalimat-kalimat tasbih, tahmid, dan takbir, maupun melalui dzikir qalbi dapat menghadirkan ketenangan jiwa dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Malam ke-27 Bulan Rajab adalah momentum yang sangat berharga bagi umat Islam untuk memperkuat iman dan amal ibadah. Dengan merayakan malam ini melalui berbagai amalan sunnah dan kegiatan baik, kita bukan hanya menghormati peristiwa Isra’ Mi’raj, tetapi juga meningkatkan kualitas diri sebagai umat yang taat kepada perintah Allah SWT.

Penting untuk diingat bahwa setiap amalan yang dilakukan harus diiringi dengan niat yang tulus. Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari peristiwa besar ini dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, serta memanfaatkan malam 27 Rajab ini dengan sebaik-baiknya, agar menjadi bekal kebaikan di dunia dan akhirat.***

Amalan Sunah di Malam 27 Bulan Rajab yang Dianjurkan Para Ulama

KABARCEPU.IDMalam 27 Bulan Rajab menyimpan makna yang dalam dan menjadi momentum penting bagi umat Islam.

Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan Haram, di mana kegiatan ibadah dan amal kebaikan sangat dianjurkan.

Selain itu, malam 27 Bulan Rajab juga dikenal sebagai malam Isra dan Mi’raj, yaitu peristiwa bersejarah di mana Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan diangkat ke langit.

Para ulama sepakat untuk mendorong umat Islam memanfaatkan malam yang istimewa ini dengan melakukan berbagai amalan sunah sebagai bentuk penghayatan atas peristiwa bersejarah tersebut.

Sejarah Singkat Isra dan Mi’raj
Isra dan Mi’raj merupakan peristiwa yang terjadi satu tahun sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Dalam perjalanan Isra, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem. Setelah itu, melalui Mi’raj, beliau diangkat ke langit dan menghadap Allah SWT, di mana beliau menerima wahyu mengenai pelaksanaan shalat lima waktu.

Peristiwa ini bukan hanya menjadi landasan dalam ajaran Islam, tetapi juga merupakan momen penting dalam perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, mengenang malam ke-27 Rajab dan memperbanyak amal ibadah di malam tersebut memiliki makna yang sangat penting bagi kita sebagai umatnya.

Amalan Sunah di Malam 27 Bulan Rajab

Berikut adalah beberapa amalan sunah yang dianjurkan oleh para ulama untuk dilakukan pada malam 27 Rajab yang dirangkum dari Kementerian Agama RI dan sejumlah sumber:

1. Shalat Tahajud
Shalat Tahajud adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan di malam hari, terutama pada sepertiga malam terakhir. Malam 27 di Bulan Rajab menjadi waktu yang tepat untuk melakukan shalat tahajud dengan niat memohon ampunan dan rahmat Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: “Seutama-utamanya shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim). Dengan melaksanakan shalat ini, seorang hamba dapat lebih dekat dengan Allah dan mendapatkan ketenangan hati.

2. Membaca Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an di malam yang penuh berkah ini juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Setiap huruf yang dibaca dalam Al-Qur’an akan mendatangkan pahala yang tidak terhingga. Para ulama menyarankan untuk membaca surat-surat tertentu, seperti Surah Al-Isra dan Surah Al-Mi’raj, guna mengingat kembali peristiwa Isra dan Mi’raj. Selain itu, harapan untuk bisa lebih memahami isi Al-Qur’an akan semakin mendalam dengan menekuni bacaan yang penuh hikmah ini.

3. Dzikir dan Doa
Dzikir dan berdoa merupakan cara yang sangat efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pada malam ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, khususnya dengan mengucapkan kalimat-kalimat tahlil, tasbih, dan tahmid. Dalam setiap dzikir yang diucapkan, diharapkan hati menjadi tenang, dan doa-doa yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah. Beberapa ulama juga menyebutkan bahwa ada baiknya untuk memanjatkan doa dan permohonan khusus pada malam ini, karena Allah SWT berjanji untuk mendengarkan doa hamba-Nya.

4. Merenungkan Makna Isra dan Mi’raj
Malam ke-27 Rajab juga sebaiknya dimanfaatkan untuk merenungkan makna dari peristiwa Isra dan Mi’raj. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan ini, antara lain pentingnya shalat sebagai tiang agama, keutamaan masjid sebagai tempat ibadah, dan penguatan iman kepada Allah. Dengan merenungkan makna peristiwa ini, diharapkan umat Islam dapat meraih hikmah dan pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Bersedekah
Selain ibadah yang bersifat ritual, dianjurkan pula untuk melakukan kebajikan sosial seperti bersedekah pada malam ini. Dalam Islam, setiap kebaikan yang diberikan kepada sesama akan mendapatkan balasan berlipat ganda dari Allah SWT. Dengan bersedekah, kita tidak hanya mengharapkan pahala, tetapi juga mampu membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan.

6. Mengikuti Majelis Ilmu
Bergabung dalam majelis ilmu untuk mendalami ilmu agama pada malam ke-27 Bulan Rajab dapat menjadi amalan yang sangat bermanfaat. Dalam majelis ini, kita tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga bisa menguatkan ukhuwwah (persaudaraan) di antara sesama. Ulama sering kali menyampaikan berbagai hikmah dan manfaat peristiwa Isra dan Mi’raj, sehingga kita dapat semakin memahami pentingnya peristiwa tersebut dan aplikasi ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

Malam ke-27 Bulan Rajab adalah momen berharga bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan merenung atas peristiwa besar dalam sejarah Islam. Dengan melaksanakan berbagai amalan sunah yang telah dijelaskan, diharapkan kita dapat mengambil hikmah dan mengimplementasikannya dalam hidup. Mari kita isi malam ini dengan berbagai amal kebaikan, memohon maghfirah, kebahagiaan, dan rahmat dari Allah SWT.***

Sejarah dan Keutamaan Isra Miraj: Malam 27 Bulan Rajab yang Penuh Keistimewaan

KABARCEPU.IDIsra Miraj adalah dua peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada malam 27 bulan Rajab.

Peristiwa Isra Miraj ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah bagi umat Islam, tetapi juga mengandung pelajaran dan keutamaan yang mendalam.

Berikut sejarah tentang Isra Miraj, makna di balik peristiwa tersebut, serta keutamaan yang dapat diambil dari malam yang penuh berkah ini yang dikutip dari Kementerian Agama RI dan sejumlah sumber.

Sejarah Isra Miraj

Isra Miraj terjadi pada tahun kesepuluh kenabian Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada malam 27 Rajab. Peristiwa ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu Isra dan Miraj. Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW didampingi oleh Jibril AS. Dalam waktu yang singkat, beliau menempuh perjalanan yang sangat jauh, yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT.

Setelah sampai di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW melakukan shalat bersama para nabi yang lain. Peristiwa ini menandakan pengakuan Allah SWT terhadap kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin para nabi. Setelah shalat, Nabi Muhammad SAW kemudian melanjutkan perjalanan ke langit dalam peristiwa yang dikenal sebagai Miraj. Dalam perjalanan ini, beliau melewati berbagai tingkatan langit dan bertemu dengan para nabi sebelumnya, hingga akhirnya sampai di Sidratul Muntaha, tempat yang sangat tinggi di mana Allah SWT memberikan perintah shalat lima waktu kepada umat Islam.

Makna di Balik Isra Miraj
Isra Miraj bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga memiliki makna yang dalam. Peristiwa ini mengajarkan kita tentang pentingnya ibadah, keteguhan iman, dan pengakuan terhadap kekuasaan Allah SWT.

Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW diberikan wahyu mengenai kewajiban shalat, yang merupakan salah satu rukun Islam yang paling utama. Shalat menjadi sarana komunikasi antara hamba dan Tuhannya, dan melalui shalat, umat Islam diajarkan untuk selalu mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selain itu, Isra Miraj juga mengajarkan kita tentang pentingnya persatuan umat. Dalam shalat yang dilakukan di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW menjadi imam bagi para nabi lainnya, yang menunjukkan bahwa semua nabi adalah bagian dari satu umat yang sama. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan di antara umat Islam, terlepas dari perbedaan yang ada.

Keutamaan Isra Miraj
Malam 27 Rajab memiliki banyak keutamaan yang seharusnya kita syukuri dan peringati. Beberapa keutamaan tersebut antara lain:

1. Peningkatan Iman dan Takwa: Isra Miraj menjadi momentum bagi umat Islam untuk memperkuat iman dan takwa kepada Allah SWT. Dengan mengenang peristiwa ini, kita diingatkan akan kekuasaan Allah dan pentingnya menjalankan perintah-Nya.

2. Kewajiban Shalat: Sebagaimana disebutkan sebelumnya, perintah shalat lima waktu diturunkan dalam peristiwa Isra Miraj. Ini menunjukkan betapa pentingnya shalat dalam kehidupan seorang Muslim. Shalat bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan keberkahan-Nya.

3. Mendapatkan Ampunan dan Rahmat: Malam Isra Miraj juga diyakini sebagai malam yang penuh ampunan dan rahmat. Umat Islam dianjurkan untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT, karena malam ini merupakan waktu yang baik untuk mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

4. Meningkatkan Kesadaran Spiritual: Peringatan Isra Miraj dapat dijadikan sebagai sarana untuk merenungkan perjalanan spiritual kita. Seberapa dekat kita dengan Allah? Seberapa konsisten kita dalam menjalankan ibadah? Malam ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi dan memperbaiki diri.

5. Menguatkan Ukhuwah Islamiyah: Dengan mengenang Isra Miraj, kita diingatkan akan pentingnya ukhuwah atau persaudaraan di antara sesama umat Islam. Peristiwa ini mengajarkan kita untuk saling mendukung dan menjaga persatuan di tengah berbagai perbedaan.

Isra Miraj adalah peristiwa yang mengandung banyak hikmah dan pelajaran bagi umat Islam. Malam 27 Rajab seharusnya menjadi momen refleksi dan penguatan iman bagi kita semua.

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, mari kita terus berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, menjalankan perintah-Nya, dan menjaga hubungan baik dengan sesama. Semoga kita selalu mendapatkan keberkahan dan hidayah dari-Nya, serta dapat meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dalam setiap aspek kehidupan kita.***

5 Keutamaan Bulan Rajab yang Jarang Diketahui

KABARCEPU.ID – Bulan Rajab merupakan salah satu bulan istimewa dalam kalender Hijriyah yang memiliki berbagai keutamaan dan keberkahan dalam Islam.

Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalender Hijriyah dan termasuk dalam kategori bulan-bulan haram (bulan-bulan suci) selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.

Bulan Rajab diyakini sebagai waktu yang penuh dengan rahmat dan berkah dari Allah SWT, serta menjadi momentum penting untuk meningkatkan ibadah dan memperbaiki diri.

Berikut 5 keutamaan bulan Rajab:

1. Bulan Rajab, yang baik untuk berpuasa

Bulan Rajab, adalah bulan yang baik untuk berpuasa. Ini sebabnya dianjurkan untuk melakukan puasa Rajab.

Pada dasarnya, puasa sunah memang dianjurkan dilaksanakan untuk memperoleh kemuliaan dari Allah.

Berpuasa di bulan Rajab, juga bisa menjadi persiapan menyambut bulan Ramadan.

2. Bulan Rajab tercurahkan banyak nikmat

Bulan Rajab, juga dikenal sebagai ‘Rajab al-Asabb’ atau ‘Rajab yang Melimpah’.

Ini karena Allah mencurahkan banyak berkah dan nikmat-Nya di bulan ini. Serta rahmat-Nya yang melimpah.

Bulan Rajab, juga dikenal sebagai Bulan Tawbah atau pertobatan dan Bulan Istighfar atau emohon ampun.

3. Bulan Rajab adalah bulan memohon ampunan

Para ulama mengatakan bahwa Rajab adalah bulan untuk memohon ampunan.

Sya’ban adalah bulan untuk mendoakan Nabi Muhammad Saw, dan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an.

Di bulan Rajab, Allah membebaskan manusia dari neraka setiap jamnya. Bulan Rajab adalah bulan yang sangat baik untuk bertobat.

Sebesar apapun dosa yang dilakukan, jika bertaubat dengan ikhlas, maka insya Allah taubat akan diterima.

4. Bulan Rajab, bulan menyambut Ramadan

Bulan Ramadan akan datang setelah bulan Rajab dan Syaban.

Penting bagi seluruh umat Islam, untuk mulai mempersiapkan diri dari sekarang.

Meletakkan dasar-dasar kebiasaan yang baik dan membuat rencana tindakan untuk bulan yang penuh berkah ini.

5. Bulan Rajab, bulan tanpa perang

Bulan Rajab adalah bulan kedua dari bulan suci. Oleh karena itu, haram untuk berperang atau terlibat dalam konflik selama waktu ini.

Selama bulan Rajab, Allah melarang berlangsungnya peperangan. Bulan Rajab disebut juga ‘Rajab al-Asamm’, yang berarti Rajab yang Membungkam.

Hal ini, karena siapapun tidak dapat mendengar peperangan pedang, karena pertempuran dilarang.***

5 Keistimewaan Bulan Rajab, Selain Peristiwa Isra Mikraj

KABARCEPU.ID – Selain adanya peristiwa Isra Mikraj, bulan Rajab memiliki sederet keistimewaan.

Dalam peristiwa Isra Mikraj 27 Rajab, Nabi Muhammad SAW menerima perintah melaksanakan Sholat 5 waktu bagi umatnya.

Isra Mikraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW, dari Mekah ke Yerusalem.

Kemudian melalui 7 lapis langit untuk bertemu Allah dan mendapat perintah menjalankan salat 5 waktu tersebut.

Pada bulan Rajab ini, umat muslim dianjurkan untuk banyak beribadah. Sebagaimana diketahui, 1 Rajab 1444 H bertepatan pada tanggal 23 Januari 2023.

Satu ibadah yang baik dilakukan saat bulan Rajab adalah puasa.

Selain untuk mempersiapkan diri untuk  menyambut bulan Ramadan, puasa Rajab juga memiliki keistimewaan bagi yang melaksanakannya.

Tidak ada ketentuan jumlah hari, yang harus dipenuhi dalam puasa Rajab.

Puasa Rajab, bisa dilaksanakan satu hari saja, tujuh hari, delapan hari, hingga 10 hari.

Hukum puasa rajab, termasuk puasa sunah. Yang bisa dilakukan berapapun harinya.  Karena ini merupakan bulan yang mulia.

Diketahui, bulan Rajab merupakan salah satu dari 4 bulan haram. Yaitu Zulkadah, Zulhijjah, dan Muharram.

Berikut 5 keistimewaan bulan Rajab:

1. Bulan Rajab, yang baik untuk berpuasa
Bulan Rajab, adalah bulan yang baik untuk berpuasa. Ini sebabnya dianjurkan untuk melakukan puasa Rajab.

Pada dasarnya, puasa sunah memang dianjurkan dilaksanakan untuk memperoleh kemuliaan dari Allah.

Berpuasa di bulan Rajab, juga bisa menjadi persiapan menyambut bulan Ramadan.

2.  Bulan Rajab tercurahkan banyak nikmat
Bulan Rajab, juga dikenal sebagai ‘Rajab al-Asabb’ atau ‘Rajab yang Melimpah’.

Ini karena Allah mencurahkan banyak berkah dan nikmat-Nya di bulan ini. Serta rahmat-Nya yang melimpah.

Bulan Rajab, juga dikenal sebagai Bulan Tawbah atau pertobatan dan Bulan Istighfar atau emohon ampun.

3. Bulan Rajab adalah bulan memohon ampunan
Para ulama mengatakan bahwa Rajab adalah bulan untuk memohon ampunan.

Sya’ban adalah bulan untuk mendoakan Nabi Muhammad Saw, dan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an.

Di bulan Rajab, Allah membebaskan manusia dari neraka setiap jamnya. Bulan Rajab adalah bulan yang sangat baik untuk bertobat.

Sebesar apapun dosa yang dilakukan, jika bertaubat dengan ikhlas, maka insya Allah taubat akan diterima.

4. Bulan Rajab, bulan menyambut Ramadan
Bulan Ramadan akan datang setelah bulan Rajab dan Syaban.

Penting bagi seluruh umat Islam, untuk mulai mempersiapkan diri dari sekarang.

Meletakkan dasar-dasar kebiasaan yang baik dan membuat rencana tindakan untuk bulan yang penuh berkah ini.

5. Bulan Rajab, bulan tanpa perang
Bulan Rajab adalah bulan kedua dari bulan suci.  Oleh karena itu, haram untuk berperang atau terlibat dalam konflik selama waktu ini.

Selama bulan Rajab, Allah melarang berlangsungnya peperangan. Bulan Rajab disebut juga ‘Rajab al-Asamm’, yang berarti Rajab yang Membungkam.

Hal ini, karena siapapun tidak dapat mendengar peperangan pedang, karena pertempuran dilarang.***