KABARCEPU.ID – Semburan minyak, gas bercampur air dan lumpur di sumur minyak tua di Kedinding Blora yang dikelola KSO Kvell Blora Energi terjadi bukan hanya kali ini saja.
Sebelumnya peristiwa semburan di sumur minyak tua di lapangan Kedinding 10, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, juga pernah terjadi pada tahun 2014 silam.
“Setahu saya, peristiwa tersebut sudah 3 kali. Bahkan saat Aceh tsumami 2004, sumur ini juga kontak,” ujar Yanto warga Dukuh Kedinding, Desa Ngraho, Jumat (14/2/2025).
Yanto yang berusia 36 tahun tersebut menceritakan, sebelumnya sumur yang mengeluarkan semburan pada Kamis (13/2/2025) pukul 22.15 wib tersebut, pernah dibor oleh warga untuk mencari sumber air. Dan ternyata yang keluar malah minyak.
” Dulu dibor untuk mencari air. Ternyata yang keluar malah minyak dan kemudian ditutup,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, semburan gas bercampur lumpur dan air setinggi 1 meter terjadi di sumur Kedinding 10 Wilayah Kerja Pertambangan Pertamina EP-KSO K-Vell Blora Energi.
Material semburan pun mengalir deras ke Sungai Kedinding yang menuju ke Kali Sogo yang berada di jalur provinsi Cepu-Randublatung. Peristiwa tersebut diketahui warga sekitar lokasi, pada Kamis (13/2/2025) sekitar pukul 07.30 WIB.
Pada Kamis (13/2/2025) sekitar pukul 22.15 WIB, sumur lain yang terletak sekitar 50 meter dari semburan awal, mengeluarkan semburan minyak mentah atau lanthung. Material semburan pun mengalir ke sungai dan merusak tanaman jagung milik warga.
Pihak Pertamina EP Field Cepu Zona 11, Satpol PP, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup Blora dan Polsek Kedungtuban yang mengecek lokasi semburan pun segera memasang garis polisi.
Saat ini petugas dari Kvell Blora Energi sedang melakukan pencegahan dengan sistem sifon untuk memisahkan air dan minyak yang mengalir ke sungai.***