• Hubungi Kami
  • Redaksi
Minggu, Oktober 26, 2025
  • Kuliner
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Zodiak
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Ragam
  • Profil
  • Opini
  • Kuliner
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Zodiak
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Ragam
  • Profil
  • Opini
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Ragam

Sejarah CAP GO MEH: Tarian Singa dan Pelepasan Lampion Untuk Mengusir Roh Jahat

Fahril A Lolo by Fahril A Lolo
19 Februari 2024 11:02
Sejarah Cap Go Meh

KABARCEPU.ID – Cap Go Meh salah satu festival budaya yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.

Festival budaya Cap Go Meh ini biasanya dirayakan pada hari ke-15 bulan pertama dalam kalender Cina atau lunar.

Perayaan Cap Go Meh sendiri memiliki arti hari ke-15 dalam bahasa Hokkian yang bertepatan dengan hari purnama.

Pada tahun 2024 ini, perayaan Cap Go Meh jatuh pada hari Sabtu, 24 Februari 2024 berdasarkan penanggalan atau kalender Cina.

Sejarah Cap Go Meh sendiri memiliki akar yang cukup panjang dan kaya akan makna.

BACA JUGA:

Tak Disangka, Kue Apem Ternyata Punya Jejak dari Tanah Suci

Tak Disangka, Kue Apem Ternyata Punya Jejak dari Tanah Suci

10 Oktober 2025 16:23
Kisah Nasi Sisa yang Naik Kasta, Kenyal Gurih Pecel Gendar

Kisah Nasi Sisa yang Naik Kasta, Kenyal Gurih Pecel Gendar

10 Oktober 2025 08:45

Festival ini bermula dari tradisi Tionghoa kuno yang dipercaya berasal dari Dinasti Tang di Tiongkok.

Pada masa itu, Cap Go Meh dijadikan sebagai hari perayaan keberhasilan dalam menyelesaikan tugas-tugas keagamaan selama 15 hari sejak perayaan Tahun Baru Imlek.

Di Indonesia, perayaan Cap Go Meh juga memiliki sejarah yang cukup unik.

Festival ini pertama kali diperkenalkan oleh masyarakat Tionghoa yang tinggal di daerah Batavia (sekarang Jakarta) pada abad ke-18.

Pada masa itu, Cap Go Meh dijadikan sebagai ajang perayaan bersama antara masyarakat Tionghoa dan pribumi setempat.

Selama berabad-abad, Cap Go Meh terus berkembang dan menjadi salah satu festival budaya yang sangat dihargai oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia.

Festival ini tidak hanya dijadikan sebagai ajang perayaan, tetapi juga sebagai momen untuk mempererat hubungan antar keluarga dan komunitas.

Salah satu tradisi yang masih dilestarikan dalam perayaan Cap Go Meh adalah pertunjukan atau atraksi Barongsai.

Barongsai merupakan tarian singa yang dilakukan oleh sekelompok penari yang mengenakan kostum singa.

Tarian ini dipercaya dapat membawa keberuntungan dan keberkahan bagi masyarakat yang menyaksikannya.

Selain Barongsai, Cap Go Meh juga dikenal dengan tradisi pelepasan lentera atau lampion.

Masyarakat Tionghoa percaya bahwa dengan melepas lampion ke udara, mereka dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan bagi tahun yang akan datang.

Dengan berbagai tradisi dan makna yang terkandung dalam perayaan Cap Go Meh, festival ini terus menjadi bagian penting dari warisan budaya masyarakat Tionghoa.

Tradisi ini dapat terus dilestarikan dan dirayakan oleh generasi mendatang sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan nenek moyang.***

Tags: Cap Go MehPerayaan Cap Go MehSejarah Cap Go Meh

POSTINGAN TERKAIT

Tak Disangka, Kue Apem Ternyata Punya Jejak dari Tanah Suci
Ragam

Tak Disangka, Kue Apem Ternyata Punya Jejak dari Tanah Suci

10 Oktober 2025 16:23
Kisah Nasi Sisa yang Naik Kasta, Kenyal Gurih Pecel Gendar
Ragam

Kisah Nasi Sisa yang Naik Kasta, Kenyal Gurih Pecel Gendar

10 Oktober 2025 08:45
Sejarah Panjang Kue Putu Bumbung, dari Dinasti Ming hingga Naskah Jawa Kuno
Ragam

Sejarah Panjang Kue Putu Bumbung, dari Dinasti Ming hingga Naskah Jawa Kuno

7 Oktober 2025 12:42
Leave Comment

TERPOPULER

  • Kuliner Cepu

    12 Rekomedasi Kuliner Cepu yang Melegenda, Cita Rasanya Bikin Nagih!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Silaturahmi, Langkah Nyata Program FKPP Menyatukan Ponpes di Kabupaten Blora

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SD Terbaik di Bojonegoro Berdasarkan Koleksi Medali di Puspresnas, Nomor 1 dan 11 Tembus Internasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

BERITA TERBARU

Peluang Bisnis Ikan Lele di Blora Masih Terbuka, Pemkab Gelar Pelatihan dan Bantuan untuk Pokdakan
Blora

Peluang Bisnis Ikan Lele di Blora Masih Terbuka, Pemkab Gelar Pelatihan dan Bantuan untuk Pokdakan

by Sampurno Ahmad
24 Oktober 2025 08:35

Read moreDetails
Bupati Blora Dorong Swasembada Lele, Bantuan Sarana dan Pelatihan Diberikan ke Pokdakan Gedongsari dan Palon
Blora

Bupati Blora Dorong Swasembada Lele, Bantuan Sarana dan Pelatihan Diberikan ke Pokdakan Gedongsari dan Palon

by Sampurno Ahmad
24 Oktober 2025 08:31

Read moreDetails
Blora Semarakkan Hari Santri Nasional 2025, Ribuan Santri Khozinatul Ulum Pawai Kebangsaan 
Blora

Blora Semarakkan Hari Santri Nasional 2025, Ribuan Santri Khozinatul Ulum Pawai Kebangsaan 

by Redaksi
23 Oktober 2025 12:37

Read moreDetails
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Pasang Iklan dan Kerjasama
CREATIVA NETWORK

© 2025 All rights reserved. KabarCepu is a registered trademark of PT. Creativa Digital Network®

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Blora
  • Cepu
  • Cepu Raya
  • Bojonegoro
  • Tuban
  • Ngawi
  • Entertainment
  • Gaya Hidup
  • Kuliner
  • Wisata
  • Teknologi
  • Zodiak
  • Ragam
  • Profil
  • Opini

© 2025 All rights reserved. KabarCepu is a registered trademark of PT. Creativa Digital Network®