KABARCEPU.ID – Es teh, minuman yang kian populer di pinggir jalan utama setiap kota di Indonesia, kini menjadi perbincangan hangat di Telaga Sarangan.
Para penyuka es teh mungkin tak terlalu terkejut dengan harga es teh yang biasanya berkisar antara Rp2500 hingga Rp5000.
Namun, baru-baru ini muncul video di TikTok yang menunjukkan seorang wisatawan kecewa dengan harga es teh sebesar Rp15.000 dan nasi putih seharga Rp26.000 di tempat wisata Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Kemudian menjadi viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 24 detik itu, terlihat keterangan harga beberapa makanan dan minuman di warung tersebut.
Sang wisatawan menyampaikan rasa kecewanya, menyebut warung tersebut “tidak pakai otak” dan memperingatkan para pengunjung Sarangan agar tidak membeli di sana jika tidak ingin menjadi “korban berikutnya”.
Ia menuliskan harga es teh Rp 15.000, nasi putih Rp 26.000, milo botol kecil Rp 20.000, rica-rica Rp 35.000, dan (air) mineral Rp 10.000.
Menanggapi video yang viral, Haryati, sang pemilik warung, memberikan klarifikasi bahwa harga es teh per gelas sebenarnya Rp10.000.
Pada saat itu, ada sekitar lima pembeli yang masing-masing memesan lima gelas es teh dan tambahan es batu sebanyak lima gelas pula.
Haryati menambahkan bahwa harga es batu tambahan sejumlah itu adalah Rp5.000, atau masing-masing es batu dihargai Rp1.000.
Namun, pembeli tersebut kabarnya buru-buru pergi sebelum klarifikasi ini dapat diberikan.
Haryati menduga adanya kesalahpahaman antara pembeli dan penjual.
Terkait masalah es batu, Haryati bahkan menyatakan kesiapannya untuk mengembalikan uang sebesar Rp5.000, meskipun pembeli tersebut sudah meninggalkan tempat tersebut.
Lebih lanjut, Haryati membantah bahwa pihaknya menaikkan harga makanan secara sepihak.
Ia menegaskan bahwa di rumah makannya, sudah terpampang menu beserta harga makanan dan minuman.
Beberapa contohnya adalah nasi goreng seharga Rp25.000, ayam bakar Rp35.000, dan sosis goreng Rp25.000.
Haryati menekankan bahwa menu dan harga sudah terpampang jelas, dan pembeli seharusnya memahami bahwa ini adalah lokasi wisata dengan rasa yang berbeda.***