Ragam  

Klenteng Caow Eng Bio: Kekayaan Budaya Religi Dinasti Kuno Tertua di Pulau Dewata

Klenteng Caow Eng Bio Kekayaan Budaya Religi Dinasti Kuno Tertua Di Pulau Dewata

Orang-orang yang menganut Konghucu di daerah Kabupaten Badung dan sekitarnya sering berkunjung ke klenteng ini, terutama pada saat-saat istimewa seperti saat merayakan Tahun Baru Imlek.

Klenteng ini merupakan satu-satunya tempat di Indonesia yang mempunyai patung Dewi Laut atau Shui Wei Shen Niang, yang hanya ada di empat negara lain di dunia, termasuk Singapura, Malaysia, Thailand, dan Tiongkok.

Di bagian utara Thailand, hampir setiap rumah yang dihuni oleh keturunan Hainan memiliki sebuah tempat persembahan bagi Dewi Shui Wei Shen Niang.

Orang-orang dari keturunan Hainan menyebutnya dengan sebutan Caw Mae Thab Thim, tetapi orang-orang dari keturunan yang tinggal di Pasar Wang Thong di Provinsi Phitsanulok lebih sering menyebutnya dengan sebutan Caw Mae Thong Kham.

Shui Wei Sheng Niang adalah dewi yang dihormati oleh orang-orang Hainan di seluruh dunia, terutama di wilayah-wilayah pesisir.

Orang-orang Konghucu yang berasal dari Hainan menghormatinya bersama-sama dengan Ma Zu atau Tian Shang Sheng Mu, dewi baik hati yang membantu para nelayan di laut dan melindungi komunitas Tiongkok di Asia Tenggara.

Dewi Laut Shui Wei Shen Niang merayakan ulang tahunnya setiap tanggal 15 bulan 10 Imlek dan sering dihormati oleh umatnya bersama dengan 108 Xiongdi Gong atau 108 Pahlawan Suci.

Tidak hanya patung Dewi Laut, 108 Xiongdi Gong, dan Ma Zu yang ada di Caow Eng Bio, tetapi juga terdapat altar penghormatan untuk beberapa dewa atau dewi lain seperti Naga, Cao Eng Kik Liek, dan Kwan Im.

Menurut sumber di Chinatownology, Caow Eng Bio didirikan oleh pelaut-pelaut Hainan yang berasal dari Desa Dong Chiao, Kabupaten Wenchang, Tiongkok pada tahun 1548.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA