KABARCEPU.ID – Batu Al Naslaa mungkin terlihat tidak lebih dari sebuah bongkahan batu besar bagi sebagian orang, namun itu adalah salah satu formasi geologis yang paling menarik dalam sejarah.
Terletak di Oasis Tayma di Arab Saudi, lokasi pemukiman manusia tertua di Arab Saudi, batu Al Naslaa adalah sebuah batu yang terlihat kembar karena ada celah di tengahnya.
Jika saja belahannya tidak seperti itu, mungkin batu ini tidak akan mendapat perhatian khusus dari banyak orang.
Namun, justru yang membuat batu ini menjadi terkenal adalah bahwa batu ini terbelah sempurna di bagian tengahnya dengan ketepatan seperti terbelah oleh sinar laser.
Para ilmuwan tidak dapat menjelaskan secara pasti bagaimana fenomena batu tersebut terbentuk.
Batu yang berusia 4.000 tahun itu terbelah menjadi dua bagian, namun batu-batu besar yang berdampingan masing-masing memiliki tinggi 20 kaki (6 meter).
Batu tersebut memiliki daya tarik tambahan berupa petroglif yang terlihat berjumlah ribuan.
Hal unik lainnya terdapat pada kedua sisi formasi batu yang meskipun sangat berat, namun ia tampak berdiri tegak tidak tergoyahkan, seimbang di atas alasnya yang mungkin terlalu kecil untuk bobot batu sebesar itu. Terlihat aneh, dan cukup mustahil.
Beberapa Teori tentang Pembentukan Batu Al Naslaa
Teori Dewa atau Alien Kuno
Beberapa orang percaya bahwa ini adalah ciptaan para dewa atau alien kuno.
Mengingat formasi tersebut terlihat seperti telah dipotong oleh laser yang diarahkan dengan baik.
Beberapa orang percaya bahwa alien turun ke Oasis Tayma dan menghancurkan batu tersebut dengan teknologi canggih yang tidak tersedia bagi manusia dalam pembentukannya.
Teori Garis Patahan
Yang lain percaya batu itu berada di garis patahan. Teori ini berpendapat bahwa perpecahan pada batuan terjadi ketika titik lemah dipengaruhi oleh pergeseran lempeng tektonik.
Teori Manusia Purba
Pendapat menarik lainnya adalah bahwa manusia purba bertanggung jawab atas retakan yang menakjubkan ini.
Masih ada bukti bahwa peradaban kuno yang tidak diketahui mengukir gambar pada batu, jadi mungkin saja orang-orang yang sama ini menggunakan alat untuk membagi batu menjadi dua bagian besar, mungkin sebagai ekspresi artistik.
Apa pun penyebab perpecahannya, bagian tepinya yang sangat halus mungkin dulunya bergerigi, kemudian rusak dan dipoles oleh hembusan pasir selama ribuan tahun. Alam mungkin adalah seniman yang paling kreatif.