Cepu – Bulan Suro tahun ini, di Cepu hanya ada satu pasangan yang menikah. Pernikahan warga asal Kelurahan Cepu ini akan dilangsungkan tanggal 7 Oktober 2017 yang akan datang. Demikian disampaikan Penghulu Kantor Urusan Agama (KUA) Cepu Ahmad Imam Syaifuddin Zuhri, Rabu (27/09/2017).
Ketika ditemui di kantornya, penghulu yang sudah menikahkan 3.000 lebih pasangan pengantin ini mengatakan, masyarakat Cepu bersikap menjaga adat istiadat. “Ya, masyarakat tidak memilih Bulan Suro untuk melangsungkan pernikahan karena melestarikan adat,” ujarnya. “Bulan Suro lebih banyak introspeksi diri,” tambah Imam.
Kepada KabarCepu.com, pria yang menjadi penghulu selama 15 tahun ini mengatakan, justru Suro atau Muharram ini sesungguhnya adalah bulan yang penuh kemuliaan. “Seharusnya masyarakat tidak perlu khawatir melakukan kegiatan apapun di bulan ini. Termasuk melangsungkan prosesi pernikahan,” pesannya.
Imam menambahkan, kekhawatiran yang berlebihan untuk melangsungkan pernikahan pada Bulan Muharram itu tidak perlu terjadi. “Peristiwa-peristiwa kemenangan nabi banyak terjadi di Bulan Muharram. Lalu, mengapa masyarakat itu takut dengan bulan yang penuh nilai-nilai kemuliaan ini?” ujarnya dengan penuh tanya.
Pria yang telah menyelesaikan Program S2 nya di UIN Walisongo Semarang ini berpesan, agar masyarakat tidak perlu menjadikan Bulan Suro ini sebagai beban dalam menjalani kehidupan. “Lagipula, tidak ada larangan untuk melangsungkan pernikahan di Bulan Suro. Ini perlu saya sampaikan,” tegas Imam. (*)
KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA