Batik Sambiloto: Kreasi Kreatif Seorang Guru TK di Bojonegoro Pertahankan Warisan Budaya Lokal di Era Milenial

KABARCEPU.ID – Batik Sambiloto merupakan karya seorang Guru TK di Bojonegoro yang memiliki kecintaan terhadap seni dan kultur Indonesia di tengah tren fashion ala Korean Style yang menggempur generasi milenial saat ini.

Dengan keahliannya dalam mengelola warna dan motif, Guru TK di Bojonegoro ini sukses menciptakan desain batik yang unik dan memikat yang diberi nama Batik Sambiloto.

Adalah Tatik, seorang Guru TK dari Desa Sambiroto, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur yang telah menciptakan kreasi kreatif Batik Sambiloto yang unik dan menarik ini.

Nama Batik Sambiloto, kreasi kreatif Tatik seorang Guru TK di Bojonegoro ini terinspirasi dari Daun Sambiloto yang kaya akan manfaat untuk kesehatan, kecantikan hingga pengobatan.

Ide ini muncul dari keinginan Tatik pada tahun 2020 untuk memperkenalkan budaya lokal kepada anak-anak usia dini, agar mereka dapat menghargai dan melestarikan warisan nenek moyang.

Hal ini dikatakan oleh Tatik pada Senin, 3 Juni 2024 di Bandung saat mengisi acara Media Gathering 2024 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina.

Ia menuturkan bahwa nama Batik Sambiloto terinsipirasi dari Daun Sambiroto dan juga plesetan dari Desa Sambiroto, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

“Saya memilih nama ini karena Daun Sambiloto lebih familiar di masyarakat Indonesia,” ungkap Tatik.

“Selain itu, motif dari kain batik ini juga dibuat sama persis seperti bentuk Daun Sambiloto agar terlihat unik dan khas,” imbuhnya.

Batik Sambiloto Kreasi Kreatif Seorang Guru TK di Bojonegoro Pertahankan Warisan Budaya Lokal di Era Milenial
Tatik saat wawancara dengan wartawan usai menjadi narasumber di acara Media Gathering 2024 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina (dok foto by Fahrir A/KabarCepu).

Dengan semangat kreatif dan innovative, Tatik seorang Guru TK di Bojonegoro ini berhasil menciptakan Batik Sambiloto yang unik dan menarik.

Proses pembuatan batik ini pun tidaklah mudah, mulai dari memilih kain yang berkualitas hingga teknik pewarnaan yang sesuai agar motif dan warna batik tetap terjaga.

Melalui kegiatan ini, anak-anak TK di Bojonegoro tidak hanya belajar tentang seni Batik, namun juga mengenal nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang harus dijaga.

Mereka diajarkan untuk menghargai proses dan hasil karya, serta mencintai warisan budaya yang ada di sekitar mereka.

Tidak hanya itu, Batik Sambiloto juga menjadi sarana untuk mengenalkan dan mempromosikan keunikan budaya Bojonegoro ke masyarakat luas, terutama generasi muda.

Dengan semangat kolaborasi dan kebersamaan, sang guru dan anak-anak TK berhasil menciptakan kreasi yang memukau dan menginspirasi.

Melalui kreasi-kreasi seperti Batik Sambiloto, Tatik membuktikan bahwa tradisi dan budaya lokal bisa tetap relevan dan menarik di tengah arus globalisasi yang kian tumbuh pesat dan cepat.

Tatik lantas memiliki ide untuk mengembangkan potensi Batik Sambiloto ini agar memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar selain mengenalkan warisan budaya lokal kepada peserta didiknya.

Ia menularkan ilmu dan keterampilan membatiknya kepada ibu rumah tangga di desanya agar memiliki nilai manfaat dan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat sekitar, khususnya di Desa Sambiroto, Bojonegoro.

Namun, kendala yang dihadapi Tatik dalam memproduksi dan mengolah Batik Sambiloto ini adalah terbatasnya modal untuk mengembangkan usaha batiknya.

Untungnya, Pertamina EP Cepu hadir sebagai mitra yang peduli terhadap perkembangan industri kreatif di Indonesia, khususnya di Bojonegoro dan sekitarnya.

Melalui program CSR yang dilaksanakan oleh Pertamina EP Cepu, Tatik, Guru TK ini mendapatkan bantuan modal untuk memperluas produksi Batik Sambiloto.

Selain itu, Tatik juga menerima pelatihan dan pendampingan dalam pengelolaan bisnis, pemasaran, dan manajemen produksi.

Dengan dukungan yang komprehensif dari Pertamina EP Cepu, Batik Sambiloto kini mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional.

Keberhasilan Batik Sambiloto tidak hanya berdampak positif bagi sang guru TK sebagai pengusaha, tetapi juga bagi masyarakat Bojonegoro secara keseluruhan, khususnya di Desa Sambiroto.

Dengan semakin dikenalnya Batik Sambiloto, industri batik lokal semakin berkembang dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar.

Keberhasilan kreasi Batik Sambiloto dari Tatik ini juga menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha kreatif lainnya untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait.

Kreasi Kreatif Seorang Guru TK di Bojonegoro Pertahankan Warisan Budaya Lokal di Era Milenial
Proses pembuatan Batik Sambiloto oleh Tatik seorang Guru TK di Bojonegoro dan ibu-ibu rumah tangga Desa Sambiroto dengan dukungan dari Pertamina EP Cepu (dok foto by Pertamina EP Cepu).

Dengan adanya kerjasama antara pelaku usaha kreatif seperti Tatik Guru TK dari Bojonegoro dan perusahaan BUMN seperti Pertamina EP Cepu, potensi industri kreatif Indonesia semakin terbuka lebar.

Tatik, seorang Guru TK di Bojonegoro melalui contoh sukses Batik Sambiloto ini, kita semua dapat belajar betapa pentingnya kolaborasi antara sektor publik, swasta, dan masyarakat dalam memajukan industri kreatif di Indonesia.

Di masa depan, diharapkan semakin banyak pelaku usaha kreatif lokal yang mendapatkan dukungan seperti yang diterima oleh Tatik, seorang Guru TK di Bojonegoro ini dengan produk Batik Sambiloto-nya.

Dengan adanya bantuan modal, pelatihan, dan pendampingan, industri kreatif Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik.

Dukungan dari perusahaan-perusahaan baik swasta maupun BUMN seperti melalui program CSR yang dilakukan oleh Pertamina EP Cepu adalah kunci keberhasilan dalam memajukan industri kreatif di tanah air.***

Back to top button