KABARCEPU.ID – Wabah nyamuk demam berdarah di musim penghujan di bulan Februari hingga awal maret ini diprediksi akan mengintai.
Musim penghujan sendiri pada bulan tersebut juga menjadi berkah tersendiri bagi para kaum petani.
Setelah sekian lama menunggu datangnya hujan untuk mengolah ladang dan sawah, ahirnya penantian panjang melewati ketigo kembar (red,kemarau panjang) petani saat ini bisa tersenyum lega lantaran mereka bisa bercocok tanam kembali.
Di sisi lain tanpa kita sadari, hujan yang dianggap berkah bagi petani ternyata membawa dampak buruk juga bagi masyarakat.
Ya, ancaman wabah Demam Berdarah saat ini melanda.
Hampir setiap hari pasien yang dilarikan ke rumah sakit adalah pasien Deman Berdarah.
Nyamuk Aedes aegypti adalah jenis nyamuk yang mengintai korbannya di pagi hari. Jadi wajar jika anak sekolah yang rata-rata menjadi korban.
Anak sekolah mulanya digigit oleh se-ekor nyamuk Aedes aegypti, tapi karena faktor penularannya begitu cepat sehingga siswa yang lain juga ikut tertular.
Oleh karena itu penting diadakan penyuluhan dari dinas kesehatan untuk meminimalisir menyebaran wabah Demam Berdarah.
Meskipun Dinas Kesehatan sudah melakukan tindakan foging untuk membasmi nyamuk dewasa, namun jentik nyamuk tidak bisa matikan begitu saja.
Kita masih butuh bubuk abate serta upaya lainnya supaya lingkungan tetap bersih.
Selain itu perlu dibentuk kelompok kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik) yang di tunjuk langsung oleh pemerintah, dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan sebagai pembina.
KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA