KABARCEPU.ID – Dalam rangka menyambut Hari Santri 2025, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sebuah penghargaan khusus yang bertajuk Pesantren Award.
Kegiatan ini dirancang sebagai bentuk apresiasi atas peran strategis pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang memegang peranan penting dalam pembentukan karakter dan pengembangan keilmuan keagamaan di Indonesia.
Pesantren Award tidak hanya bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada pesantren-pesantren yang berprestasi dalam berbagai aspek, seperti inovasi pendidikan, pengembangan dakwah, serta kontribusi sosial dan budaya, tetapi juga sebagai sarana untuk mendorong pesantren-pesantren lain dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan.
Inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat luas, khususnya generasi muda, untuk lebih mengenal dan menghargai peran pesantren dalam menjaga nilai-nilai keislaman sekaligus berkontribusi dalam pembangunan nasional.
Penyelenggaraan Pesantren Award di Hari Santri 2025 ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat dalam memajukan pendidikan Islam yang unggul dan berdaya saing di era globalisasi.
Direktur Pesantren pada Ditjen Pendidikan Islam, Basnang Said mengatakan ajang ini dihelat untuk memberikan penghargaan kepada semua pihak yang turut aktif berpartisipasi memajukan pesantren.
“Inisiasi Pesantren Awards ini merupakan salah satu bentuk penghargaan kami kepada semua pihak yang turut aktif berkontribusi memajukan dunia pesantren,” kata Basnang Said saat memberi sambutan pada Focus Group Discussion (FGD) yang membahas instrumen penilaian Pesantren Award, Rabu (30/7/2025) di Jakarta.
Basnang menambahkan bahwa Pesantren Awards disiapkan sebagai bagian dari perayaan Hari Santri 2025. “Awardingnya akan disampaikan sebelum malam puncak Hari Santri 2025 pada 22 Oktober mendatang,” sebutnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Arskal Salim menuturkan bahwa Pesantren Awards baru kali pertama akan diselenggarakan Kemenag. Untuk itu, persiapannya harus matang dan instrumen penilaiannya harus relevan.
“Ini penghargaan Pesantren Awards perdana kita selenggarakan, persiapannya harus matang dan tentunya relevan,” tutur Arskal
“Penilaian dalam Pesantren Awards ini harus terukur dan terbuka sehingga hasilnya pun objektif dan tidak dapat diganggu gugat,” lanjutnya.
Direktur BUMD, BLUD dan BMD Kementerian Dalam Negeri Yudia Ramli berharap ada kategori Kepala Daerah pada Pesantren Awards 2025. Kategori ini bisa menjadi wake up call para pemangku kebijakan di daerahnya masing masing untuk lebih memperhatikan pesantren. Sebab, pesantren menjadi entitas penting yang telah berkontribusi besar bagi Negara.
“Kami berharap Pesantren Awards ini bisa menjadi wake up call untuk Kepala Daerah sehingga eksistensi Pesantren lebih diperhatikan,” tutur Yudia.
Pesantren Awards akan menilai empat kategori Penghargaan, yaitu: Pesantren Transformatif, Santri Inspiratif, Kepala Daerah, dan Lifetime Achievement.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua Tim Penilai Pesantren Awards Alisa Wahid, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Arskal Salim, Direktur Pesantren Basnang Said, Direktur BUMD, BLUD dan BMD Kemendagri Yudia Ramli, Tim Ahli Pesantren Awards Darwis Hude dan Para Kasubdit di Lingkungan Direkorat Pesantren.***