BerandaBloraNilainya Rp9,9 Miliar: 7 Daerah Irigasi di Blora Dapat...

Nilainya Rp9,9 Miliar: 7 Daerah Irigasi di Blora Dapat Proyek Inpres Irigasi Kementerian PU

KABARCEPU.ID – Kabupaten Blora mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat melalui program proyek irigasi yang dibiayai berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) dan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU.

Total nilai proyek Inpres Irigasi dari Kementerian Pekerjaan Umum yang dialokasikan mencapai Rp9,9 miliar dan mencakup tujuh daerah irigasi di wilayah Kabupaten Blora.

Pembangunan infrastruktur irigasi merupakan salah satu pilar penting dalam upaya peningkatan ketahanan pangan, peningkatan produktivitas pertanian, dan pengembangan wilayah.

Irigasi adalah prasarana vital yang memungkinkan pengelolaan air secara efektif untuk mendukung kegiatan pertanian. Di banyak daerah, infrastruktur irigasi yang memadai berbanding lurus dengan kemampuan petani untuk menghasilkan panen yang stabil sepanjang tahun.

Kabupaten Blora, yang sebagian besar wilayahnya tergolong dataran rendah, memiliki potensi pertanian yang signifikan. Namun, keterbatasan jaringan irigasi kerap menjadi hambatan dalam meningkatkan produktivitas lahan pertanian.

Instruksi Presiden (Inpres) yang menjadi dasar pengalokasian proyek ini dikeluarkan untuk mempercepat pelaksanaan program prioritas nasional. Inpres diarahkan untuk memperbaiki sistem penyediaan air irigasi, rehabilitasi jaringan yang rusak, dan penguatan kemampuan pengelolaan air pada tingkat lokal.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Blora, kebutuhan rehabilitasi irigasi mendesak karena beberapa faktor:
– Usia infrastruktur yang sudah tua dan mengalami degradasi fungsi.
– Perubahan pola curah hujan akibat variabilitas iklim yang memengaruhi ketersediaan air.
– Kebutuhan peningkatan efisiensi distribusi air untuk mendukung tanam padi ganda dan diversifikasi komoditas.
– Keterbatasan kapasitas pengelolaan di level masyarakat/petani.

Pemberian proyek senilai Rp9,9 miliar bagi tujuh daerah irigasi di Blora merupakan bagian dari upaya mempercepat pemulihan dan peningkatan layanan irigasi yang memberi manfaat langsung kepada petani.

Meskipun angka ini relatif kecil bila dibandingkan skala nasional, alokasi Rp9,9 miliar tersebut diharapkan mampu memberikan perbaikan signifikan pada unit-unit irigasi prioritas yang selama ini menjadi kendala produktivitas pertanian lokal.

Pelaksanaan proyek irigasi ini diharapkan memberikan beberapa manfaat nyata, antara lain:
– Peningkatan produktivitas pertanian: Dengan suplai air yang lebih andal dan teratur, petani dapat menanam lebih dari satu musim (misalnya padi gadu menjadi padi sawah), atau beralih ke varietas dengan hasil lebih tinggi.

– Ketahanan pangan lokal: Ketika produksi naik, ketergantungan pada pasokan pangan dari luar wilayah menurun, meningkatkan ketahanan pangan Kabupaten Blora.

– Peningkatan pendapatan petani: Produktivitas yang lebih tinggi biasanya berujung pada pendapatan yang lebih baik dan stabilitas ekonomi keluarga petani.

– Penciptaan lapangan kerja: Pembangunan infrastruktur dan pemeliharaan jangka panjang membuka peluang kerja lokal, baik selama konstruksi maupun pada tahap operasional.

– Pengurangan risiko bencana: Perbaikan saluran dan drainase dapat mengurangi risiko banjir lokal dan erosi lahan pertanian.

– Pemberdayaan komunitas: Kegiatan pelatihan dan pembentukan kelompok pengelola air memperkuat kapasitas lokal dalam pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.

Nilai Rp9,9 miliar dialokasikan untuk seluruh paket pekerjaan ini. Jumlah anggaran tersebut mencerminkan pekerjaan skala kecil-menengah yang difokuskan pada perbaikan dan rehabilitasi, bukan pembangunan bendungan besar atau proyek struktural besar lainnya.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Ir. Surat, ST., MT., mengatakan proyek inpres irigasi dari Kementerian PUPR tersebut baru-baru ini sudah disosialisasikan.

“Jadi Kabupaten Blora juga mendapatkan proyek inpres irigasi sebanyak tujuh Daerah Irigasi dengan nilai lebih kurang Rp9,9 miliar. Proyek inpres irigasi itu untuk Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi dengan output Lining Saluran Irigasi sepanjang 5514 meter, dengan outcome untuk meningkatkan layanan fungsi sawah beririgasi seluas 580.81 Ha,” jelasnya, Senin (15/9/2025).

Surat menambahkan, pengerjaan tujuh proyek inpres irigasi tersebut akan dilaksanakan pada bulan September 2025.

“Untuk leading sektornya adalah Kementerian PUPR dan BBWS Pemali Juawana. Kalau kami memberikan fasilitasi dan koordinasi,” tambah Surat.

Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pekerjaan Umum atas proyek yang telah diberikan kepada Kabupaten Blora.

Adapun lokasi ke tujuh daerah irigasi di Blora yang mendapat proyek inpres irigasi adalah :
1. DI. Tempuran kec. Blora/Kec. Jepon.
2. DI. Geneng Kec. Jepon.
3. DI. Watumalang Kec. Jepon.
4. DI. Karanganyar 1 Kec. Bogorejo.
5. DI. Rondokuning Kec. Kunduran.
6. DI. Kemiri Kec. Kunduran.
7. DI. Patihan Kec. Todanan.

Alokasi Rp9,9 miliar untuk rehabilitasi dan pembangunan tujuh daerah irigasi di Kabupaten Blora merupakan langkah penting yang menunjukkan perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian dan ketahanan pangan.

Keberhasilan proyek ini tidak hanya diukur dari rampungnya konstruksi fisik, tetapi juga dari peningkatan produktivitas, pendapatan petani, dan keberlanjutan pengelolaan irigasi di masa mendatang yang dapat memicu perubahan besar dalam perekonomian pedesaan.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terbaru

Berita Terkait