Nikah Muda Bukan Sekadar Soal Cinta, Ini 7 Resiko Dibaliknya

|

KABARCEPU.IDMenikah muda sering kali dianggap romantis oleh sebagian orang. Alasannya beragam, mulai dari ingin cepat membangun keluarga hingga mengikuti dorongan cinta yang menggebu.

Namun di balik itu, menikah di usia muda bukan tanpa risiko. Ada banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan.

Secara hukum, Indonesia telah menetapkan batas usia minimal menikah melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yakni 19 tahun untuk laki-laki dan perempuan.

Meski begitu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki pandangan berbeda tentang “nikah muda”. Menurut lembaga ini, pernikahan yang dilakukan sebelum usia 21 tahun sudah termasuk kategori nikah muda.

Nah, sebelum Anda berpikir untuk segera melangsungkan pernikahan di usia belasan atau awal 20-an, ada baiknya memahami dulu berbagai risiko yang mungkin muncul. Berikut penjelasannya.

1. Gangguan Psikologis
Menikah di usia muda kerap membuat seseorang belum siap secara mental menghadapi tanggung jawab baru. Akibatnya, tidak sedikit pasangan muda yang mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi. Tekanan untuk menjadi suami atau istri yang ideal sering kali terasa berat ketika kematangan emosional belum terbentuk sepenuhnya.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

2. Komplikasi Kehamilan
Secara medis, kehamilan di usia dini tergolong berisiko tinggi. Ibu muda berpotensi mengalami preeklamsia, anemia, hingga komplikasi saat persalinan, sedangkan bayi berisiko lahir prematur, stunting, atau memiliki berat badan rendah (BBLR). Kondisi ini bisa berakibat fatal jika tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat.

3. Masalah Ekonomi
Pernikahan membutuhkan kesiapan finansial yang stabil. Sayangnya, pasangan muda sering kali belum memiliki penghasilan tetap atau tabungan yang cukup. Kondisi ini dapat menimbulkan tekanan ekonomi dan bahkan menciptakan lingkaran kemiskinan baru dalam keluarga muda.

4. Kekerasan Rumah Tangga
Kematangan emosional yang belum terbentuk bisa memicu konflik dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Pasangan muda lebih rentan bertengkar, saling menyalahkan, bahkan melakukan kekerasan fisik atau verbal.

5. Tingginya Risiko Perceraian
Banyaj kasus menunjukkan bahwa pasangan yang menikah sebelum usia 20 tahun memiliki peluang bercerai hingga 50 persen lebih tinggi dibanding mereka yang menikah di usia matang. Kurangnya kesiapan mental, tekanan ekonomi, dan kurangnya komunikasi menjadi penyebab utama retaknya rumah tangga muda.

6. Terhambatnya Pendidikan dan Karier
Menikah di usia muda sering kali membuat seseorang harus mengorbankan pendidikan atau karier. Banyak perempuan muda yang akhirnya berhenti sekolah atau tidak melanjutkan kuliah setelah menikah. Padahal, pendidikan dan karier yang mapan bisa menjadi bekal penting dalam membangun keluarga yang sejahtera.

7. Masalah Sosial dan Pergaulan
Pasangan yang menikah muda cenderung mengalami keterbatasan dalam pergaulan sosial.Mereka mungkin sulit menyesuaikan diri dengan teman sebaya yang masih menempuh pendidikan atau berkarier. Hal ini bisa menimbulkan perasaan terisolasi dan berujung pada masalah psikologis seperti rendah diri atau kesepian.

Itulah tujuh risiko menikah muda yang perlu Anda pertimbangkan sebelum mengambil keputusan besar dalam hidup. Semoga bermanfaat!

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terkait

Berita Terbaru