Nglaras Jagat Ngloram, Membumikan Banawa Sekar

KABARCEPU.ID – Festival Nglaras Jagat Ngloram Ke-2 tahun 2023, yang mengangkat Banawa Sekar, menjelma sebagai bentuk nyata pelestarian nilai dan jalan kebudayaan di Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.

Festival yang berlangsung di Cagar Budaya Situs Ngloram, bukan hanya sebuah perayaan biasa.

Ini adalah upaya dalam gerakan memperindah bumi yang sudah indah, seperti yang tergambar dalam tema festival, “memayumhayuning bawana” (menghias dunia). Sabtu, 16 Desember 2023, menjadi momen spesial dengan dimulainya rangkaian acara oleh Kirab Banawa Sekar.

Banawa Sekar, yang secara harfiah berarti bahtera bunga atau kapal yang dirangkai dari bunga, memiliki makna dalam karya sastra “Kakawin Banawa Sekar” yang ditulis oleh Mpu Tanakung pada tahun 1351 Masehi.

Kakawin ini menggambarkan sebuah upacara pesta srāddha yang meriah, dengan berbagai persembahan. Ada persembaahan ragam kesenian, berupa tari, puisi dan lainnya. Termasuk persembahan berupa kapal bunga yang diartikan sebagai hasil bumi.

“Kirab Banawa Sekar, sebagai ikon utama festival, merupakan upaya nyata masyarakat Ngloram untuk meneladani nilai-nilai leluhur,” ujar Ketua Hayat institute, Ahmad Rouf.

Dia menjelaskan, ini juga menjadi simbol Rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah bumi subur menjadi inti dari kirab ini.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Dilakukan dalam dua titik pemberangkatan, rombongan dari Dukuh Nglinggo dan Dukuh Ngloram serta Dukuh Putuk bertemu di pintu masuk Situs Ngloram, menciptakan Bebrayan Agung yang menggambarkan persatuan warga.

Selanjutnya, Kirab Banawa Sekar dipimpin oleh Kepala Desa Ngloram, Diro Beni Susanto, menuju Situs Ngloram.

Prosesi penyatuan air dan tanah dari masing-masing Dukuh, yaitu Dukuh Nglinggo, Dukuh Ngloram, dan Dukuh Putuk, menjadi simbol harapan dan rasa syukur terhadap keberlimpahan tanah subur.

Acara ditutup dengan grebek gunungan, mencerminkan kegembiraan masyarakat dalam menikmati hasil bumi.

Lebih lanjut, Ahmad Rouf Menjelaskan, Kirab Banawa Sekar bukan sekadar pawai tradisional, melainkan perwujudan pemajuan kebudayaan sesuai amanat Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Undang-Undang No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Pemajuan kebudayaan diarahkan untuk meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tingkat global.

Kebudayaan, sebagai sistem pengetahuan yang mengatur perilaku dan sikap masyarakat, menjadi modal sosial yang memaksa dan mengarahkan pendukungnya sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan tersebut.

Festival Nglaras Jagat Ngloram Ke-2 tahun 2023 menjadi peristiwa yang mengupayakan membumikan nilai-nilai leluhur dan menjadikan kebudayaan sebagai tata acuan nilai-nilai hidup.

Raymond William, seorang tokoh pemikiran budaya, menggambarkan tiga wilayah ranah budaya. Pertama, “ranah konsep” yang mencakup sistem kepercayaan dan keyakinan tentang arti atau makna hidup.

Kedua, “ranah catatan dokumentasi praktik kehidupan”, yang mencatat struktur imajinasi, pengalaman, dan pemikiran manusia. Ketiga, “ranah penanda” sebagai jagat hidup yang mencerminkan adat, kebiasaan, dan struktur mentalitas.

Kirab Banawa Sekar pada Festival Nglaras Jagat Ngloram Ke-2 tahun 2023 menjadi implementasi dari upaya menjaga dan mengembangkan adat, tradisi, dan budaya masyarakat Desa Ngloram.

Sebagai perjalanan bermartabat, kebudayaan menjadi tata acuan nilai-nilai hidup yang mampu menginspirasi kehidupan sehari-hari masyarakat.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terkait