Menjelang Pilkada Blora 2024, Dukungan Ormas Islam Terhadap Arief Rohman Semakin Kuat

KABARCEPU.ID – Arief Rohman jelang Pilkada Blora 2024 meraih dukungan signifikan dari berbagai organisasi Islam di Kabupaten Blora dalam survei yang dilakukan oleh Citra Publik Indonesia-Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (CPI-LSI Denny JA).

Hasil ini menunjukkan, posisi Arief Rohman sebagai kandidat terkuat dalam Pilkada Blora 2024.

Direktur CPI-LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas menjelaskan, di segmen pemilih yang berafiliasi dengan organisasi Islam, Arief Rohman memperoleh dukungan terbesar di ormas NU (64,4%), Muhammadiyah (25%), Persatuan Islam (66,7%), dan organisasi Islam lainnya (33,3%).

“Pemilih yang merasa tidak berafiliasi dengan ormas Islam juga memberikan dukungan sebesar 27,3% untuk Arief Rohman,” ungkapnya di Blora Rabu 7 Agustus 2024.

Survei tersebut dilakukan 4 bulan sebelum dilaksanakan Pilkada, berlangsung pada 15-20 Juli 2024 dengan menggunakan metode multistage random sampling dan melibatkan 440 responden. Margin of error survei ini adalah ±4,84%.

Hanggoro Doso Pamungkas menyampaikan, hasil survei dari sejumlah bakal calon, menunjukkan bahwa jika pemilihan kepala daerah dilakukan hari ini, Arief Rohman berada di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 61,4%.

Di posisi kedua, Abu Nafi memperoleh 7,7%, sedangkan Prayogo Nugroho dan Tri Yulisetyowati masing-masing mendapatkan 2,5% pada urutan ketiga. Aan Rochayanto dan Siswandi berada pada posisi keempat dengan angka yang sama yaitu 1,8%.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Sebagian besar kandidat lainnya memperoleh elektabilitas di bawah 1,1%, dengan 16,8% responden yang masih belum menentukan pilihan mereka. “Ada gap yang jauh dengan penantangnya. Perlu usaha yang cukup besar untuk menantang. Kecuali ada tsunami politik,” kata Hanggoro Doso Pamungkas.

Lebih lanjut dia menyampaikan, menurut hasil survei, alasan utama pemilih memilih Arief Rohman adalah karena pengalamannya dalam memerintah, yang mendapatkan dukungan sebesar 21,14%. Sementara itu, untuk calon lain seperti Abu Nafi, Prayogo Nugroho, dan Tri Yulisetyowati, alasan utama memilih adalah kepribadian kandidat, dengan persentase masing-masing 32,4%, 36,3%, dan 27,2%.

Survei tersebut juga menguji simulasi tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati. Dalam simulasi ini, pasangan Arief Rohman-Sri Setyorini unggul dengan 64,3% melawan pasangan Tri Yuli Setyowati-Abu Nafi yang memperoleh 7%, Prayogo Nugroho-Siswanto sebesar 5,2%, dan menyisakan 23,5% swing voter.

Simulasi pasangan lain menunjukkan Arief Rohman-Sri Setyorini memperoleh 63,9%, melawan M. Dasum-Abu Nafi yang mendapatkan 8,2%, Tri Yuli Setyowati-Siswanto 4,3%, dan 23,6% pemilih yang belum menentukan pilihan.

Selanjutnya, Arief Rohman menunjukkan keunggulan yang merata di berbagai segmen pemilih. Di segmen gender, Arief Rohman unggul di pemilih laki-laki (63,2%) dan perempuan (59,5%). Di segmen umur, ia unggul di semua kelompok umur: di bawah 19 tahun (33,3%), 20-29 tahun (71%), 30-39 tahun (63,1%), 40-49 tahun (55,8%), dan 50 tahun ke atas (63%).

Di segmen pendidikan, Arief Rohman mendominasi di semua level pendidikan dengan angka tertinggi pada pemilih pernah kuliah atau di atasnya (77,3%). Di segmen pendapatan, ia juga unggul di berbagai kelompok pendapatan: di bawah 1 juta (60,1%), 1 juta-1,9 juta (63%), dan 2 juta ke atas (61,5%).

Menurut Anggoro, ada lima alasan utama mengapa Arief Rahman unggul dalam elektabilitasnya. Pertama, Arief Rahman adalah kandidat yang paling dikenal dengan persentase 85,2% dibandingkan kandidat lain.

Kedua, ia adalah kandidat yang paling disukai dengan persentase 88,6% di antara yang mengenal dirinya. Ketiga, mayoritas publik merasa puas dengan kinerjanya sebagai bupati, dengan 71,2% menyatakan sangat puas atau puas.

Keempat, 74,8% publik ingin Arief Rohman kembali menjabat sebagai bupati Blora, sementara hanya 11,1% yang tidak menginginkannya. Kelima, publik menilai pemerintah Kabupaten Blora berhasil mengatasi persoalan masyarakat, dengan 64,7% menilai sangat berhasil atau berhasil.

“Ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai posisi dan preferensi pemilih menjelang pemilihan kepala daerah yang akan datang,” ungkap Anggoro.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA

Berita Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terkait