KABARCEPU.ID – Sinar senja perlahan meredup, menyelimuti Kota Cepu dengan balutan jingga nan lembut.
Udara malam yang sejuk mulai menyapa, membelai lembut kulit wajah.
Di sudut kota, derap kaki kuda memecah keheningan, membawa sebuah kereta kayu yang dihiasi lampu-lampu warna-warni.
Ya, itulah delman berlampu, ikon wisata malam Kota Cepu yang siap membawa Anda berkelana ke lorong waktu yang menawan.
Bayangkan, duduk nyaman di atas kursi delman, merasakan ayunan lembut kereta yang ditarik oleh kuda yang gagah.
Di sekeliling Anda, lampu-lampu kota mulai berkerlipan, menciptakan suasana romantis dan penuh pesona.
Lampu-lampu delman yang Anda tumpangi pun ikut bersinar, seolah menjadi bintang-bintang kecil yang memandu perjalanan Anda.
Suara gemerincing lonceng kuda berpadu dengan alunan musik keroncong yang samar-samar terdengar dari angkringan pinggir jalan.
Aroma kopi dan jajanan khas Jawa Tengah menggelitik hidung, menambah nikmatnya suasana malam yang syahdu.
Perjalanan Anda akan menyusuri jalan-jalan utama Kota Cepu, melewati sejumlah bangunan tua peninggalan zaman Belanda yang berdiri kokoh.
Rasanya seperti terlempar ke masa lalu, menyaksikan jejak sejarah yang tersimpan di setiap sudut kota.
Anda akan berjumpa dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan aneka ragam kuliner, serta merasakan denyut nadi kehidupan malam Kota Cepu yang tak pernah padam.
Lebih dari sekadar transportasi wisata, delman berlampu menawarkan sensasi nostalgia yang tak terlupakan.
Rasakan bagaimana hidup di era lampau, ketika kuda menjadi moda transportasi utama, dan lampu jalanan masih menjadi barang langka.
Nikmati keindahan malam Kota Cepu yang dibalut dengan lampu-lampu delman, biarkan perasaan kagum dan takjub mengalir dalam diri Anda.
Berbatasan dengan Bojonegoro, Jawa Timur, kota Cepu menawarkan pesona alam dan budaya yang memikat, serta destinasi wisata yang menarik untuk dijelajahi.
Salah satu tempat wisata alternatif yang sangat terkenal di Kota Cepu adalah Taman Seribu Lampu.
Berbeda dengan taman-taman kota lainnya, Taman Seribu Lampu menawarkan pengalaman yang unik dengan berbagai instalasi lampu sebagai daya tarik utamanya.
Meskipun tidak baru, tempat ini telah menjadi primadona bagi warga Cepu dan Kabupaten Blora secara keseluruhan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Taman Seribu Lampu telah mengalami perubahan yang signifikan melalui perawatan yang intensif.
Hal ini membuatnya semakin indah dan menawan. Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati wisata berkeliling Kota Cepu dengan naik kereta kuda atau delman, menciptakan suasana seperti di negeri dongeng.
Delman, sebagai kereta kuda tradisional, menjadi salah satu daya tarik utama dalam menjelajahi Kota Cepu.
Pengalaman menaiki delman membawa kita kembali ke masa lalu, di mana kuda masih menjadi alat transportasi utama.
Sekarang, delman telah dihiasi dengan lampu warna-warni yang memukau, memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan.
Bentuk delman yang unik dan khas, dengan kursi di atas kereta yang ditarik oleh kuda, memberikan sensasi berbeda bagi para wisatawan.
Perjalanan malam di Kota Cepu dengan delman, dimulai dari Taman Tuk Buntung, akan membawa pengunjung melintasi seluruh wilayah jalan utama kota, menghadirkan pengalaman yang santai dan nyaman.
Kasnan, salah satu pemilik delman, dengan bangga mengangkut penumpang mengelilingi perkotaan Cepu.
Delman yang dihias dengan lampu hias memberikan pesona tersendiri.
Dengan dua roda berbahan kayu, delman ini masih mempertahankan keaslian dan keunikan.
Jika pada masa lalu kereta kuda digunakan oleh raja sebagai alat transportasi, kini delman menjadi sarana untuk berwisata keliling perkotaan.
Rute perjalanan delman dimulai dari Taman Tuk Buntung, melintasi Plaza Cepu, dan kembali lagi.
Dengan tarif sebesar Rp30.000 sekali angkut, dengan maksimal 3 penumpang dewasa, pengunjung dapat menikmati keindahan jalanan Kota Cepu yang masih dipenuhi dengan bangunan tua dan ragam angkringan.
Andri, salah satu koordinator wisata, menjelaskan bahwa wisata ini dikelola oleh kelompok.
Setiap minggu, terdapat dua kelompok yang bertugas dengan jumlah delman yang berbeda-beda.
“Saat malam minggu, seluruh delman berkumpul menjadi satu, menambah keseruan dalam menjelajahi Kota Cepu,” ujar Andri.