27.1 C
Cepu

Mengenal Kratom: Daun Surga Asal Kalimantan yang Banyak Diburu Dunia

KABARCEPU.ID – Kratom, atau Mitragyna speciosa, adalah tanaman tropis yang berasal dari Asia Tenggara, terutama Indonesia, yang tumbuh subur di wilayah Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat, dan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat selama berabad-abad.

Daunnya yang berwarna hijau pekat dengan urat-urat menonjol, menyimpan potensi yang kini menarik perhatian dunia, khususnya dunia medis. Namun, popularitas kratom yang melonjak juga memicu perdebatan sengit mengenai manfaat dan risikonya.

Bagi masyarakat Kalimantan, kratom bukanlah sekadar tanaman liar. Ia memiliki sejarah panjang sebagai tanaman herbal untuk obat tradisional dan stimulan alami.

Secara tradisional, daun kratom segar dikunyah oleh para petani dan pekerja lapangan untuk meningkatkan stamina, menghilangkan rasa sakit, dan meredakan kelelahan setelah seharian bekerja keras. Konon, kratom juga membantu mengurangi rasa lapar saat persediaan makanan menipis.

Selain itu, kratom juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit, seperti diare, batuk, demam, dan luka.

Caranya beragam, mulai dari mengunyah langsung daun segar, merebusnya menjadi teh, hingga menumbuknya menjadi pasta untuk dioleskan pada luka.

Pengetahuan mengenai penggunaan kratom diturunkan dari generasi ke generasi, menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya masyarakat Kalimantan. Mereka memahami bagaimana cara memanfaatkan kratom dengan bijak, menghormati tanaman ini sebagai anugerah alam.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Kandungan Senyawa Aktif dalam Kratom
Kekuatan kratom terletak pada kandungan senyawa aktifnya, terutama “mitraginin” dan “7-hydroxymitragynine”. Kedua alkaloid ini berinteraksi dengan reseptor opioid di otak, menghasilkan efek analgesik (pereda nyeri), stimulan, dan relaksan.

– Mitraginin: Merupakan alkaloid yang paling dominan dalam kratom. Ia memiliki efek stimulan pada dosis rendah, meningkatkan energi, fokus, dan kewaspadaan. Pada dosis yang lebih tinggi, mitraginin memiliki efek analgesik dan relaksan, membantu meredakan nyeri dan kecemasan.

– 7-hydroxymitragynine: Meskipun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan mitraginin, 7-hydroxymitragynine memiliki efek analgesik yang lebih kuat. Senyawa ini juga berperan dalam memberikan efek euforia dan relaksasi.

Selain kedua alkaloid utama tersebut, kratom juga mengandung berbagai senyawa lain, seperti flavonoid, alkaloid indol, dan alkaloid oksindol, yang berkontribusi terhadap efek farmakologisnya.

Kratom di Pasar Global
Seiring dengan perkembangan teknologi dan kemudahan akses informasi, popularitas kratom menyebar ke seluruh dunia. Di negara-negara Barat, kratom banyak digunakan sebagai alternatif alami untuk mengatasi nyeri kronis, kecemasan, depresi, dan kecanduan opioid.

Beberapa manfaat kratom yang diklaim oleh penggunanya meliputi:
– Pereda Nyeri: Kratom efektif meredakan berbagai jenis nyeri, mulai dari nyeri otot hingga nyeri neuropatik.

– Peningkatan Energi dan Fokus: Pada dosis rendah, kratom dapat meningkatkan energi, fokus, dan produktivitas.

– Pengurangan Kecemasan dan Depresi: Kratom memiliki efek menenangkan dan dapat membantu mengurangi gejala kecemasan dan depresi.

– Penanganan Kecanduan Opioid: Kratom dianggap sebagai alat potensial untuk membantu individu yang kecanduan opioid mengurangi dosis dan mengatasi gejala penarikan.

Melansir dari portal INDONESIA.GO.ID, selain digunakan untuk kebutuhan medis, popularitas kratom juga memicu perdebatan sengit. Pasalnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) mengkategorikan daun kratom mengandung zat adiktif karena bisa menimbulkan efek kecanduan, rasa euforia hingga muntah, mual jika dipakai dengan dosis tinggi.

Risiko dan efek samping yang paling umum meliputi:
– Mual dan Muntah: Terutama pada dosis tinggi atau saat pertama kali mengonsumsi kratom.

– Sembelit: Kratom dapat menyebabkan sembelit karena efeknya pada sistem pencernaan.

– Pusing dan Sakit Kepala: Kratom dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala, terutama pada dosis tinggi.

– Insomnia: Meskipun beberapa orang menggunakan kratom untuk membantu tidur, pada orang lain, kratom justru dapat menyebabkan insomnia.

– Ketergantungan: Penggunaan kratom secara teratur dalam jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis.

Selain itu, ada kekhawatiran mengenai potensi interaksi kratom dengan obat-obatan lain dan efek jangka panjangnya yang belum sepenuhnya dipahami.

Status Hukum Kratom di Berbagai Negara
Status hukum kratom bervariasi di berbagai negara. Beberapa negara telah melarang kratom sepenuhnya, sementara yang lain mengizinkannya dengan pembatasan tertentu. Di beberapa negara, kratom masih legal dan dapat dibeli dengan bebas.

Di Amerika Serikat, status hukum kratom bervariasi di tingkat negara bagian dan lokal. Beberapa negara bagian telah melarang kratom, sementara yang lain mengizinkannya dengan regulasi yang ketat.

Di Indonesia, kratom secara legal masih diperbolehkan untuk diekspor, namun terdapat wacana untuk melarangnya karena kekhawatiran mengenai penyalahgunaan dan efek sampingnya. Pemerintah Indonesia sedang melakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan kebijakan yang tepat terkait kratom.

Di satu sisi, kratom memiliki potensi besar sebagai obat alami untuk mengatasi berbagai penyakit. Di sisi lain, ada risiko penyalahgunaan dan efek samping yang perlu diwaspadai.

Untuk memaksimalkan manfaat kratom dan meminimalkan risikonya, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek farmakologisnya, dosis yang aman, dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain.

Selain itu, diperlukan regulasi yang tepat untuk memastikan bahwa kratom digunakan dengan bertanggung jawab dan tidak disalahgunakan.

Dengan penelitian dan regulasi yang tepat, kratom dapat menjadi aset berharga bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Namun, tanpa pengawasan yang ketat, kratom dapat menjadi sumber masalah yang serius.

Kratom adalah tanaman yang kompleks dengan potensi manfaat dan risiko. Sejarah panjang penggunaannya di Kalimantan menunjukkan bahwa kratom dapat memberikan manfaat tertentu jika digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab.

Namun, popularitas tanaman kratom yang melonjak di pasar global juga memicu kekhawatiran mengenai penyalahgunaan dan efek sampingnya.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA

Berita Terbaru

spot_img

Berita Terkait