25.4 C
Cepu
BerandaNasionalMasa Orientasi Sekolah Rakyat Dimulai, Gus Ipul: Jadikan Tiap...

Masa Orientasi Sekolah Rakyat Dimulai, Gus Ipul: Jadikan Tiap Kelas Ruang Penuh Kasih Sayang

KABARCEPU.ID – Masa Orientasi Sekolah Rakyat (MOSR) sebagai momentum penting dalam pembukaan tahun ajaran baru, telah resmi dimulai pada Senin, 14 Juli 2025.

Masa Orientasi Sekolah Rakyat ini tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada peserta didik baru, tetapi juga sebagai kesempatan strategis untuk menanamkan nilai-nilai positif dan semangat kebersamaan dalam proses belajar mengajar.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menitipkan sejumlah pesan kepada para guru dan kepala Sekolah Rakyat di seluruh wilayah Indonesia.

Pesan utama yang disampaikan oleh Gus Ipul adalah menjadikan ruang kelas sebagai tempat penyembuh luka sosial. Sebab, para siswa memiliki latar belakang beragam.

Perihal tersebut disampaikan oleh Gus Ipul saat memberikan pembekalan secara daring di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Jumat (11/7/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul menekankan agar setiap kelas dijadikan sebagai ruang yang penuh dengan kasih sayang, sehingga menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan karakter anak didik secara menyeluruh.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

“Semua harus dengan kasih sayang. Pastikan juga wali asuh dan wali asrama mengerti tugas dan tanggungjawabnya,” ucap Gus Ipul.

Disampaikan, peran wali asuh dan wali asrama di Sekolah Rakyat memang sangat sentral. Kehadiran mereka untuk memastikan siswa merasa aman dan nyaman baik di ruang kelas maupun asrama. Bebas dari perundungan, kekerasan seksual maupun intoleransi.

Gus Ipul mengingatkan, bahwa jabatan kepala sekolah, guru, wali asuh dan wali asrama bukanlah penghargaan tapi panggilan pengabdian.

Ia menuturkan bahwa pendidik yang baik tidak hanya menyalakan lilin di ruang kelas, tapi juga menyalakan api semangat dalam jiwa anak-anak miskin.

“Jika pendidikan adalah cahaya, maka Sekolah Rakyat adalah obor kecil yang kita bawa ke tempat-tempat tergelap di negeri ini, agar tiap anak tahu bahwa mereka tidak dilupakan,” tuturnya.

Soal kedisiplinan siswa, lanjutnya dikatakan, juga menjadi perhatian utama. Gus Ipul ingin tiap anak memiliki jadwal ketat sejak bangun tidur sampai tidur kembali.

“Perlu sekali untuk bekerja sama dengan TNI/Polri setempat untuk mengajak anak-anak kita dalam satu sampai tiga hari ke depan latihan disiplin, untuk membiasakan mereka kebiasaan baru,” ujarnya.

Lebih lanjut, Gus Ipul menekankan terkait aspek kelengkapan dan fungsionalitas sarana prasarana juga harus menjadi atensi utama para kepala sekolah.

Mereka wajib memastikan kesiapan perlengkapan primer mulai dari bangunan, air, listrik, tempat tidur hingga perlengkapan kelas. Gus Ipul meminta mereka mengecek semua kesiapannya satu per satu.

Terakhir, Gus Ipul mengatakan banyak sekali yang mungkin akan dihadapi dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat.

“Kita mungkin akan ketemu siswa yang masih suka ngompol, mungkin akan ketemu siswa yang tidak bisa tidur, mungkin akan ketemu siswa yang keranjingan gadget,” katanya.

Oleh sebab itu, Gus Ipul mengajak para kepala sekolah dan guru untuk fokus ke solusi, bukan terjebak pada masalah, sehingga tantangan yang hadir dapat diatasi.

“Kepada para sekolah rakyat saya ucapkan terima kasih, kita semua besok memulai sesuatu yang baru, baru buat kepala sekolah, baru buat para guru, baru buat para siswa, dan baru buat tenaga kependidikan,” tandas Gus Ipul.

Pembentukan lingkungan belajar yang ramah dan hangat sangat esensial untuk mendorong siswa agar mampu beradaptasi dengan baik serta merasa dihargai dan diterima di dalam komunitas sekolah.

Hal ini diharapkan dapat meminimalisir stres dan kecemasan yang sering kali dialami oleh para siswa baru, sekaligus meningkatkan motivasi belajar yang berkelanjutan.

Dengan pendekatan yang humanis dan penuh empati, sekolah tidak hanya menjadi tempat untuk memperoleh ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai wadah pembentukan karakter dan nilai-nilai moral yang akan membekali peserta didik untuk menghadapi tantangan kehidupan di masa depan dengan sikap yang positif dan optimis.

Oleh karena itu, MOSR bukan sekadar tradisi formalitas, melainkan sebuah upaya fundamental dalam membangun fondasi pendidikan yang berorientasi pada pemberdayaan siswa secara holistik dan inklusif, di mana kasih sayang menjadi elemen sentral yang menghubungkan semua komponen dalam lingkungan pendidikan.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA
spot_img

Berita Terbaru

spot_img
spot_img

Berita Terkait