32.5 C
Cepu
BerandaBloraMasa Depan Petani Tebu Blora: APTRI...

Masa Depan Petani Tebu Blora: APTRI Bersurat ke DPRD

KABARCEPU.ID – Pengurus Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Blora berkomitmen dan bertekad bulat memperjuangkan nasib petani tebu Blora agar kesejahteraannya meningkat.

Terlebih lagi atas desakan serta jeritan arus bawah berkaitan dengan penutupan sepihak musim giling tebu 2025 oleh pihak managemen PT. GMM Bulog pada Rabu 24 September 2025, kemarin.

“Menyikapi situasi itu maka tadi siang, Senin Wage 29 September 2025, kami telah memutuskan untuk berkirim surat, wadul atau curhat kepada Ketua DPRD Kabupaten Blora guna mendapatkan solusi terbaik atas persoalan yang saat ini sedang melilit para petani tebu Blora, yang tebunya belum tertebang,” terang Ketua APTRI Blora Drs. H. Sunoto, Senin (29/9/2025).

Gayung bersambut, surat dari APTRI secepatnya direspon oleh Ketua DPRD Blora H.Mustopa, S.Pd.I., yang intinya akan digelar audiensi antara pengurus APTRI dengan Ketua DPRD, hari Rabu 1 Oktober 2025 jam 13.00 WIB.

Dengan menghadirkan berbagai pihak terkait di antaranya, Ketua HKTI HM. Kusnanto, SH, mantan Ketua DPRD dan petani tebu Blora lebih dari 50 orang.

Ketua DPRD Blora sendiri ternyata juga kena dampak langsung dari penutupan giling tebu 2025 karena tebu miliknya sendiri yang luas lebih dari 15 ha belum tertebang sehingga Ia juga akan berjuang gas pol pada saat audiensi nanti bisa ada solusi terbaik yang menguntungkan bagi para petani tebu di bumi Blora Mustika.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Menurut laporan dari Direktur operasional PT. GMM Bulog,Krisna Murtiyanto bahwa pentupan giling tebu tahun 2025 karena terjadinya kerusakan boiler.

Luas lahan tebu yang belum tertebang kurang lebih mencapai 1100 ha dan prediksi kalau tebu tidak tertebang nilai kerugian petani tebu mencapai kurang lebih Rp55 miliar.

Ketua APTRI Blora Sunoto menjelaskan langkah pengurus APTRI mengirim surat untuk beraudiensi kepada Ketua DPRD Kabupaten Blora sebenarnya sebagai tindak lanjut dari hasil pertemuan dengan Bupati Blora pada Kamis 25 September 2025 yang salah satu hasilnya agar pihak PT GMM Bulog segera mencari solusi untuk mengatasi penebangan tebu milik petani yang saat ini belum tertebang. Namun realitanya sampai saat surat dikirimkan belum ada langkah konkrit untuk mengatasi hal tersebut.

Bahkan informasi dari Drs H. Sunoto selaku ketua APTRI belum pernah diajak rembugan sama sekali oleh pihak PT. GMM Bulog untuk mengatasi tebu yang belum tertebang.

“Apalagi saat ini curah hujan masih cukup tinggi sehingga tingkat kesulitan untuk melaksanakan penebangan tebu semakin terkendala,” ungkapnya.

Lain halnya yang diungkapkan oleh Sekretaris APTRI Anton Sudibdyo mantan anggota DPRD dan Petani Jangkar yang dulu berjuang mati-matian untuk mewujudkan berdirinya Pabrik Gula GMM dieranya Direktur Utama Lie Kama Jaya yang sangat peduli dengan petani tebu selalu didengar aspirasinya.

Ia juga mengutarakan petani tebu Blora sejak dikelola oleh PT. GMM Bulog belum pernah mendapatkan pembinaan dan selalu dirugikan selain karena mesin pabrik gula sering rusak juga harga pembelian tebu kurang bersaing dengan harga tebu dari pabrik gula diluar kabupaten Blora.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA

Baca Juga

Berita Terbaru