Kue Dumbeg Rembang, Rasa dan Bentuknya Unik, Mirip Terompet

KABARCEPU.ID – Kue Dumbeg Rembang adalah jajanan tradisional yang dapat kita temui di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Dipercaya telah ada sejak zaman Walisongo, Kue Dumbeg Rembang ini juga terkenal sebagai salah satu camilan favorit para wali saat berkunjung ke wilayah pesisir utara Jawa.

Kue Dumbeg Rembang berasal dari campuran tepung beras, tepung ketan, gula merah, dan santan, yang dibungkus daun lontar berbentuk lonjong menyerupai terompet.

Bentuk dan Filosofi Kue Dumbeg Rembang

Bentuk dumbeg yang khas, lonjong dan spiral, ternyata memiliki makna filosofis.

Menurut sejarawan Edi Winarno, dumbeg sering dihubungkan dengan simbol kesuburan laki-laki, yaitu lingga.

Dumbeg juga biasa disandingkan dengan jadah, makanan yang melambangkan yoni, sebagai simbol kesuburan dan kelahiran.

hut blora 275 bpe scaled

Bukan hanya itu, daun lontar yang digunakan sebagai pembungkus dumbeg memiliki makna religius.

Daun ini selalu tumbuh menunduk, yang dalam tradisi Jawa diartikan sebagai simbol tawadu’ atau kerendahan hati.

Bentuk spiral dumbeg, dari kecil hingga besar, melambangkan perjalanan hidup manusia yang harus dijalani dengan tekun dan sabar, mulai dari hal-hal kecil hingga besar.

Kegunaan dalam Acara Tradisional

Kue dumbeg tidak hanya menjadi makanan sehari-hari, tetapi juga memiliki peran penting dalam berbagai acara adat di Rembang, seperti sedekah bumi, sedekah laut, dan acara pernikahan.

Makanan ini sering disajikan kepada tamu yang datang ke acara-acara tersebut sebagai simbol penghormatan dan rasa syukur.

Pada beberapa tradisi, dumbeg bahkan dianggap sebagai makanan wajib yang harus ada di meja tamu.

Proses Pembuatan Kue Dumbeg

Proses pembuatan dumbeg diawali dengan mencampurkan santan kental, gula, dan garam, yang kemudian direbus hingga mendidih.

Adonan tepung dicampur dengan air kapur sirih untuk memberikan tekstur kenyal, lalu disatukan dengan campuran santan dan gula.

Adonan ini dimasukkan ke dalam daun lontar berbentuk kerucut dan dikukus hingga matang.

Meskipun dumbeg memiliki nilai sejarah dan filosofi yang mendalam, jajanan ini tetap populer hingga sekarang dan mudah kita temui di pasar-pasar tradisional serta tempat wisata di Rembang, seperti Lasem.

Kue dumbeg Rembang dijual dengan harga terjangkau, sekitar Rp2.000 per corong. Ini menjadikannya jajanan favorit bagi semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga lansia.***

Back to top button