25.9 C
Cepu

Kuliner Wonosobo, dari Tempe Kemul hingga Tempe Atos

KABARCEPU.ID – Wonosobo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan destinasi wisata unggulannya, yakni Dataran Tinggi Dieng.

Tempat wisata ataran Tinggi Dieng, menjadi salah satu situs bersejarah yang banyak dikunjungi di Indonesia.

Selain itu, Kabupaten Wonosobo juga terkenal dengan kuliner khasnya yang gurih dan nikmat, sangat cocok dinikmati di tengah udara dingin di kawasan pegunungan.

Salah satu makanan khas yang menjadi favorit adalah tempe kemul.

Tempe kemul terbuat dari tempe yang digoreng dengan balutan gandum, pati, atau tepung singkong, juga tepung beras, biasanya disajikan dengan daun kucai sebagai pelengkap.

Makanan ini umumnya disajikan dalam keadaan panas. Di Wonosobo, tempe kemul menjadi teman setia dalam berbagai momen.

Baik sebagai pelengkap makan berat maupun sebagai cemilan yang sempurna dinikmati bersama kopi atau teh hangat.

Di Wonosobo, tempe kemul banyak dijual di warung kaki lima, serupa dengan penjualan bakso atau mie ongklok, namun terkadang juga dijual secara terpisah.

“Kemul” sendiri dalam bahasa Indonesia berarti “selimut”, sehingga tempe kemul menggambarkan tempe yang dilapisi dengan tepung dan digoreng dengan tambahan bumbu serta daun kucai untuk meningkatkan cita rasa gurih setiap gigitannya.

Masyarakat Wonosobo menghadirkan inovasi baru dari tempe kemul ini.

Mengingat tempe kemul tidak dapat bertahan lebih dari 2 hari, masyarakat Wonosobo menciptakan terobosan baru bernama “Petos Tempe Atos”.

Petos ini dapat dibeli langsung di pusat jajanan oleh-oleh khas Wonosobo.

Harganya berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per kilogram di tingkat produsen.

Bahkan, di toko oleh-oleh biasanya dikemas dalam plastik tebal dengan ukuran seperempat kilogram, seperti keripik kentang Dieng, dan harganya cukup terjangkau, yakni Rp 15.000 hingga Rp 20.000.

Proses pembuatan petos tidak jauh berbeda dengan tempe kemul, hanya saja irisan tempe yang lebih tipis dan jenis tepung yang berbeda digunakan agar petos memiliki tekstur yang lebih garing dan renyah, menyerupai keripik tempe.

Berbeda dengan tempe kemul yang hanya digoreng sekali seperti mendoan, petos digoreng hingga dua kali untuk memastikan ketahanannya yang lebih lama, bahkan hingga lebih dari satu bulan dalam suhu ruangan normal.

Berita Terbaru

Berita Terkait