KABARCEPU.ID – Di tengah hiruk pikuk kuliner modern, hidangan sederhana seperti Pecel Gendar tetap memegang tempat istimewa di hati masyarakat Jawa, terutama di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Lebih dari sekadar makanan, Pecel Gendar adalah manifestasi dari tradisi kuliner lokal yang bijak, memadukan cita rasa gurih, pedas, dan manis dalam satu sajian merakyat yang murah meriah.
Apa sebenarnya yang membuat Pecel Gendar begitu khas? Jawabannya ada pada perpaduan dua komponen utamanya yang kaya sejarah: Gendar dan Pecel.
Gendar: Kisah Nasi Sisa yang “Naik Kasta”
Keberadaan gendar, yang berfungsi sebagai pengganti nasi, tidak terlepas dari filosofi Jawa yang anti-mubazir.
- Asal-Usul Gendar: Awalnya, gendar diciptakan sebagai cara cerdas untuk memanfaatkan sisa nasi yang sudah tidak terpakai. Nasi sisa diolah kembali agar dapat dinikmati dan tidak terbuang sia-sia.
- Proses Pembuatan: Nasi tersebut diolah hingga menjadi sejenis ‘puli’ atau nasi tumbuk yang padat dan kenyal. Untuk menciptakan tekstur yang khas, seringkali digunakan bahan seperti obat bleng (garam alkalin) atau ragi. Hasilnya adalah blok nasi kenyal yang lembut, mirip seperti lontong atau jadah. Gendar inilah yang kemudian dipotong-potong sebelum disiram bumbu pecel.
Pecel: Legenda Bumbu Kacang Sejak Abad ke-9
Jika gendar membawa kearifan lokal, pecel membawa sejarah panjang peradaban kuliner Jawa.
- Nama dan Makna: Kata Pecel sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti ditumbuk merujuk pada proses pembuatan bumbu kacang yang dihaluskan secara tradisional.
- Sejarah Bangsawan: Hidangan pecel sayuran bersaus kacang ini bukan makanan baru. Konon, pecel sudah tercatat dalam naskah kuno Kakawin Ramayana yang berasal dari abad ke-9 Masehi. Bahkan, cerita rakyat juga menyebutkan bahwa pecel sudah disajikan untuk para bangsawan pada masa Kerajaan Mataram.
Lahirnya Pecel Gendar
Perpaduan antara gendar yang gurih dan kenyal dengan pecel sayuran segar bersiram sambal kacang yang pedas-manis menciptakan harmoni rasa yang unik.
Gendar yang tadinya merupakan hasil olahan nasi sisa, kini menjadi fondasi yang kokoh untuk menampung cita rasa sayuran rebus dan bumbu kacang legendaris. Hasilnya adalah hidangan yang lengkap, mengenyangkan, dan sangat terjangkau.
Untuk menambah kelezatannya, Pecel Gendar sering dilengkapi dengan taburan atau campuran mi kuning dan aneka gorengan.
Kombinasi ini menjadikannya pilihan sarapan atau makan siang yang sederhana, murah, dan merakyat yang hingga kini masih mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional dan warung makan di pelosok Jawa.
Pecel Gendar benar-benar sebuah warisan kuliner yang patut dilestarikan!