BerandaNasionalKABAR BAIK! Mendikdasmen Abdul Mu'ti Pastikan Gaji dan Tunjangan Guru Tidak Terpangkas...

KABAR BAIK! Mendikdasmen Abdul Mu’ti Pastikan Gaji dan Tunjangan Guru Tidak Terpangkas Efisiensi Anggaran

KABARCEPU.ID – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti memastikan gaji dan tunjangan guru, tidak terimbas efisiensi anggaran pemerintah.

Mendikdasmen Abdul Mu’ti juga memastikan Tunjangan Hari Haya atau gaji ke-13 guru akan dipenuhi dan tidak terimbas dari efisiensi anggaran.

Perihal tersebut disampaikan Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI pada Rabu, 12 Februari 2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

Ia menyampaikan bahwa, pembayaran gaji guru ASN maupun Non-ASN, baik PNS maupun PPPK tidak terdampak oleh efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Belanja gaji dan tunjangan ASN tetap sebesar Rp1,64 triliun,” katanya dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu, (12/2/25).

Lebih lanjut, Mendikdasmen juga memastikan anggaran tunjangan guru Non-ASN sebesar Rp11,5 triliun tetap akan diberikan, dan tidak akan terpengaruh efisiensi anggaran.

Tunjangan guru non-ASN tetap kita amankan sebesar Rp11,5 triliun,” ujar Mendikdasmen Abdul Mu’ti.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Abdul Mu’ti juga menjelaskan nilai tersebut sudah termasuk kenaikan tunjangan guru Non-ASN yang dinaikkan dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per orang per bulan, sesuai janji Presiden RI Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya efisiensi dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kepada seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.

Hal ini disampaikan Presiden saat Penyerahan Secara Digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) 2025 serta Peluncuran Katalog Elektronik Versi 6.0, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/12/2024).

“Kita harus sekali lagi saya tekankan, hemat, kita harus kurangi kebocoran dari anggaran. Saya bertekad untuk memerangi kebocoran di semua tingkat,” ucap Presiden.

Presiden juga mengimbau seluruh jajarannya, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk memastikan anggaran digunakan secara efisien dan mengurangi pengeluaran yang tidak produktif demi kepentingan rakyat.

“Saya mengajak seluruh unsur untuk mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang bersifat seremoni, kurangi yang bersifat terlalu banyak kajian, seminar, dan sebagainya. Sekarang saatnya adalah mengatasi masalah langsung,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menegaskan bahwa ketahanan pangan merupakan prioritas utama pemerintah. Ia menekankan pentingnya negara menjamin kebutuhan pangan bagi seluruh rakyatnya.

“Saya berkeyakinan tidak ada negara yang aman kalau negara itu tidak bisa menjamin makan untuk seluruh rakyat Indonesia. Karena itu, masalah ketahanan pangan ini menjadi prioritas utama,” kata Presiden.

Presiden mendorong pengembangan lumbung pangan nasional hingga tingkat desa sebagai upaya mewujudkan kemandirian pangan. Ia menilai, lumbung pangan merupakan tradisi kearifan lokal yang telah diwariskan oleh nenek moyang bangsa Indonesia.

“Ini adalah kearifan bermasyarakat nenek moyang kita ribuan tahun. Kita belajar tiap desa punya lumbung desa, semua suku, semua daerah di nusantara ini. Lumbung desa adalah tradisi nenek moyang kita,” ujarnya.

Dilansir dari Sekretariat Kabinet RI, selain swasembada pangan, Presiden juga menyoroti pentingnya swasembada energi. Ia menyebutkan, hanya sedikit negara yang berpotensi mencapai swasembada energi, termasuk Indonesia, bersama Brazil dan Kongo.

“Kita harus pandai manfaatkan karunia ini. Kita tidak boleh lengah, kita tidak boleh malas, dan kita tidak boleh mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang mungkin tidak produktif,” tandasnya.

Sementara itu, terkait tunjangan guru berbentuk transfer langsung, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menjelaskan saat ini prosesnya sudah mencapai tahap verifikasi dan validasi data dari masing-masing guru, yang prosesnya melibatkan pemerintah daerah.

Mendikdasmen juga menekankan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan agar tunjangan tersebut bisa segera dicairkan.

“Mudah-mudahan kalau bisa cepat selesai sebelum Idul Fitri sudah cair, saya kira bisa memberikan kehormatan yang luar biasa bagi para guru untuk bisa ber-Hari Raya dengan gembira,” pungkas Mendikdasmen Abdul Mu’ti.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA

Berita Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terkait