Misteri Gunung Lawu, Menelusuri Sejarah di Balik Legenda Prabu Brawijaya V

Misteri Gunung Lawu, Menelusuri Sejarah di Balik Legenda Prabu Brawijaya V
goodnewsfromindonesia.id

Brawijaya gagal membujuk Raden Patah untuk kembali ke kerajaannya dan menolak jika Kerajaan Demak menjadi bawahan Kerajaan Majapahit.

Berawal dari pemberontakan menantunya sendiri, Prabu Brawijaya pindah ke Kerajaan Demak.

Raden Patah bermaksud mengajak ayahnya untuk memeluk Agama Islam, tetapi Prabu Brawijaya menolak ajakan tersebut.

Prabu Brawijaya V tidak ingin terus berdebat yang mengakibatkan peperangan dengan anaknya sendiri, akhirnya memilih untuk melarikan diri bersama pengikutnya ke Karanganyar.

Peperangan antara pasukan Prabu Brawijaya V yang dalam pengasingannya ke Gunung Lawu, dan Adipati Cepu dari Majapahit, bermula saat Raden Gugur dikejar-kejar pasukan Kadipaten Cepu.

Pasukan Adipati Cepu kala itu diperintah oleh Girindrawardhana, raja Majapahit yang berhasil menggulingkan kedudukan Brawijaya.

Dengan pasukan yang tersisa, Brawijaya kemudian melawan dibantu dengan pasukan Wongso Menggolo dan Dipo Menggolo yang merupakan penggawa desa di Bagian Utara Gunung Lawu.

Saking dahsyatnya pertempuran di Bulak Peperangan itu, konon tak ada prajurit yang selamat.

Hanya Raden Gugur, Wongso Menggolo, dan Dipo Menggolo yang berhasil selamat. Kala itu Adipati Cepu yang berhasil lolos dari maut akhirnya memilih melarikan diri.

Geram terus dikejar pasukan Cepu, dalam persembunyiannya di puncak Gunung Lawu, Prabu Brawijaya mengeluarkan sumpah kepada Adipati Cepu: “Sawijining ono Anggone uwong Cepu utawi turunane Adipati Cepu pinarak sajroning Gunung Lawu bakale kengeng nasib ciloko lan agawe bisa lungo ing Gunung Lawu.”

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA