Menantang Maut di Gunung Lawu, Menyingkap Misteri Sumpah Prabu Brawijaya V, Ada Kaitanya dengan Cepu Blora?

Yunita
Menantang Maut di Gunung Lawu, Menyingkap Misteri Sumpah Prabu Brawijaya V, Ada Kaitanya dengan Cepu Blora?
tiket.com

Tak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, gunung ini juga menyimpan cerita mistis yang melekat kuat.

Dijuluki sebagai salah satu “Seven Summits of Java” (Tujuh Puncak Pulau Jawa), Gunung Lawu tak hanya menjadi tujuan pendakian untuk menikmati panorama alam, tetapi juga untuk berziarah dan melakukan ritual.

Konon, gunung ini memiliki kekuatan spiritual yang tinggi, dihubungkan dengan keberadaan Prabu Brawijaya V, raja terakhir Kerajaan Majapahit.

Puncak Hargo Dalem di Gunung Lawu diyakini sakral karena menjadi tempat Prabu Brawijaya V menghilang saat dikejar pasukan pemberontak.

Mitos yang masih dipegang teguh oleh sebagian masyarakat ini menyebutkan bahwa siapa pun dari daerah Cepu atau keturunan Adipati Cepu yang mendaki Gunung Lawu akan celaka.

Cerita ini berakar dari pertarungan sakti antara Prabu Brawijaya V dengan pasukan Bojonegoro dan Cepu pada tahun 1400 Masehi.

Dikisahkan, Prabu Brawijaya melarikan diri ke gunung untuk menghindari kejaran pasukan Adipati Cepu.

Prabu Brawijaya kemudian mengikrarkan sumpah: siapa saja orang-orang dari Cepu atau keturunan Adipati Cepu akan celaka jika naik ke Gunung Lawu.

Terlepas dari berbagai mitos yang beredar, Gunung Lawu dengan ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut (mdpl) tetap menjadi salah satu gunung favorit para pendaki.

Terdapat lima jalur pendakian yang dapat dipilih, yaitu via Cemoro Sewu, Cemoro Kandang, Candi Ceto, Tambak, dan Singolangu.

Pendakian di Gunung Lawu tak hanya menghadirkan panorama alam yang menakjubkan, tetapi juga pengalaman spiritual yang tak terlupakan. Para pendaki diajak untuk merenungkan kekuatan spiritual yang menyelimuti gunung ini di setiap langkah pendakian, bukan hanya menaklukkan medan yang menantang.***

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA