Ada Lokomotif Tua di Stasiun Solo Balapan

lokomotif tua stasiun solo balapan

Sebanyak 80 unit lokomotif ini diproduksi oleh pabrik Krupp di Jerman pada tahun 1962.

Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, yang turut hadir dalam acara peresmian, menyampaikan terima kasih kepada KAI dan Pemerintah Kota Surakarta atas kerjasama yang menghasilkan Monumen Lokomotif ini.

Menurutnya, monumen ini bukan hanya menjadi daya tarik estetika di depan Stasiun Solo Balapan tetapi juga memiliki nilai edukatif yang tinggi.

Masyarakat lokal dan pengunjung dapat memahami sejarah perkembangan perkeretaapian di Indonesia melalui monumen ini, yang juga telah menjadi landmark di beberapa stasiun lainnya di wilayah Jawa Timur.

Selain Monumen Lokomotif, Stasiun Solo Balapan juga mengalami peningkatan fasilitas. Toilet baru di zona 3, loket dan layanan pelanggan yang direvitalisasi, serta penambahan signage yang jelas, semuanya ditujukan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan.

Terlebih lagi, Daop 6 Yogyakarta telah mendirikan ruang publik non-komersial di Hall Stasiun Solo Balapan.

Hall ini dapat digunakan untuk berbagai kegiatan masyarakat seperti pertunjukan seni, menciptakan lingkungan yang ramah dan mengundang kerjasama di antara berbagai elemen masyarakat.

Stasiun Solo Balapan bukan hanya sebuah tempat transit penting bagi perjalanan kereta api, tetapi juga pintu gerbang menuju pesona Kota Solo dan sekitarnya.

Dengan sejumlah layanan kereta api seperti Argo Wilis, Argo Dwipangga, Turangga, Sancaka, Gajayana, dan Bima, stasiun ini menghubungkan para pelancong dengan berbagai destinasi di pulau Jawa.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA