24.1 C
Cepu
Jumat, Februari 21, 2025
BerandaRagamHindari Kebiasaan Ini! 9 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Kembali

Hindari Kebiasaan Ini! 9 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Kembali

-

KABARCEPU.IDMakanan adalah bagian penting dalam kehidupan kita dan seringkali merupakan hasil dari usaha yang berharga.

Namun, tidak semua makanan yang telah dimasak matang dapat dipanaskan kembali dengan aman.

Memanaskan kembali makanan dapat menjadi pilihan yang praktis untuk menghindari pemborosan, tetapi ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dihangatkan kembali.

Berikut adalah beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak Anda panaskan kembali yang dikutip dari DetikFood.

1. Ayam
Ayam adalah salah satu makanan yang populer dan seringkali disimpan untuk dimakan di lain waktu. Namun, jika tidak dipanaskan dengan benar, ayam dapat menjadi sumber keracunan makanan.

Selama pemanasan ulang, bakteri berbahaya seperti Salmonella dapat berkembang biak jika suhu tidak mencapai titik aman. Jika Anda ingin menghangatkan ayam, pastikan untuk memanaskannya hingga suhu internal mencapai 74 derajat Celcius.

2. Nasi
Nasi yang telah dimasak dan kemudian disimpan juga berisiko ketika dipanaskan ulang. Nasi dapat mengandung spora bakteria Bacillus cereus yang tidak mati bahkan setelah proses memasak.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Ketika nasi didinginkan dan disimpan, spora ini dapat berkembang biak jika nasi tidak didinginkan dengan cepat. Jika nasi harus dipanaskan kembali, pastikan untuk memanaskannya hingga sangat panas dan segera konsumsi setelahnya.

3. Kentang
Seperti nasi, kentang juga dapat berbahaya jika dipanaskan kembali. Kentang yang disimpan dalam kondisi tidak tepat dapat menumbuhkan bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Alternatif yang lebih aman adalah mengolah kentang segar daripada menyimpan kentang yang sudah dimasak.

4. Telur
Telur rebus dan telur yang dimasak lainnya sebaiknya tidak dihangatkan kembali. Proses pemanasan ulang dapat menyebabkan perubahan tekstur telur dan mengurangi kualitas rasanya. Selain itu, telurnya bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri jika tidak didinginkan secara tepat setelah dimasak.

5. Makanan Laut
Makanan laut seperti ikan dan kerang sangat rentan terhadap pertumbuhan bakteri jika disimpan dan dipanaskan kembali. Memanaskan makanan laut dapat mengubah tekstur dan meningkatkan risiko keracunan makanan. Makanan laut yang sudah dimasak sebaiknya dimakan segera atau dibekukan jika tidak akan dimakan dalam waktu dekat.

6. Bayam
Bayam adalah sayuran hijau yang mengandung berbagai zat gizi seperti vitamin A, vitamin C, beta karoten, dan zat besi. Namun, saat mengonsumsi bayam, sebaiknya langsung dihabiskan. Hindari memanaskan bayam yang sudah dimasak berkali-kali.

Bayam mengandung nitrat yang bila dipanaskan pada suhu tinggi bercampur dengan senyawa asam amino, kemudian berubah menjadi nitrosamine (senyawa yang diketahui bersifat karsinogenik), artinya dapat memicu perkembangan kanker.

7. Wortel
Wortel merupakan jenis sayuran yang bermanfaat untuk kesehatan berkat kandungan gizi didalamnya seperti vitamin A, serat, dan protein. Wortel biasanya diolah dengan cara direbus, ditumis, atau dicampur menjadi sup.

Akan tetapi, wortel juga termasuk sayuran yang tidak boleh terlalu sering dipanaskan. Ini karena proses pemanasan kembali dapat membuat kandungan zat gizi wortel berkurang. Sayuran ini mengandung nitrat yang bisa berubah menjadi nitrosamine ketika terkena suhu panas terlalu sering.

8. Jamur
Jamur juga termasuk makanan yang tidak boleh dipanaskan kembali dan idealnya dimasak untuk satu kali makan. Pasalnya, jika jamur dipanaskan pada suhu tinggi, kandungan protein yang terdapat di dalam jamur akan rusak.

Kandungan protein yang rusak tersebut tidak hanya dapat menyebabkan rasa makanan berubah, tetapi juga dapat menurunkan manfaat protein di dalamnya.

9. Gorengan
Gorengan merupakan makanan yang mengandung lemak jenuh. Jika dipanaskan kembali dengan minyak, kandungan lemak jenuh dalam gorengan akan meningkat.

Konsumsi makanan seperti gorengan yang mengandung lemak jenuh tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan kolesterol tinggi.

Menyimpan makanan untuk dipanaskan ulang memang praktis, tetapi penting untuk memperhatikan jenis makanan yang akan dipanaskan kembali. Untuk menjaga kesehatan dan mencegah potensi keracunan makanan, sebaiknya konsumsi makanan yang baru dimasak.

Dengan memahami risiko yang ada, kita dapat lebih bijak dalam mengelola sisa makanan dan menjaga kesehatan di atas segalanya. Selalu ingat, ketelitian dalam mengolah dan menyimpan makanan adalah kunci untuk menikmati hidangan yang aman dan berkualitas.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terbaru

spot_img

Trending Minggu Ini

Artikel Terkait