KABARCEPU.ID – Guru berstatus Non ASN pada tahun 2025 ini mendapat kenaikan tunjangan guru Non ASN dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Kemendikdasmen telah menerbitkan aturan terkait pemberian tunjangan guru Non ASN bagi guru-guru berstatus Non ASN, baik yang memiliki SK Inpassing (penyetaraan) maupun tidak memiliki.
Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Sekretaris Jenderal (Persesjen) Kemendikdasmen Nomor 1 Tahun 2025 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Penyaluran Tunjangan Profesi dan Tunjangan Khusus Guru Bukan Aparatur Sipil Negara Tahun Anggaran 2025.
Melalui Persesjen Kemendikdasmen tersebut, sekaligus menjadi payung hukum bagi guru-guru berstatus Non ASN yang mengajar di satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan di satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah terkait pemberian tunjangan tersebut di tahun 2025 ini.
Tunjangan bagi guru berstatus Non ASN tahun 2025 tersebut antara lain, Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan Tunjangan Khusus Guru (TKG).
Dilansir dari Puslapdik Kemendikdasmen, persyaratan untuk mendapat tunjangan Guru Non ASN adalah sebagai berikut:
– Guru Non ASN yang memiliki satu atau lebih sertifikat pendidik.
– Tercatat pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
– Memiliki Nomor Registrasi Guru (NRG).
– Aktif mengajar sesuai dengan sertifikat pendidik yang dimiliki.
– Memenuhi beban kerja guru sebanyak 24 jam per minggu.
Besaran tunjangan bagi guru Non-ASN penerima TPG dan atau TKG yang belum memiliki SK Inpassing adalah sebesar Rp2 juta per bulan.
Sedangkan besaran tunjangan bagi guru Non-ASN penerima TPG dan atau TKG yang memiliki SK Inpassing adalah setara gaji pokok PNS, dengan rincian sebagai berikut:
Gaji Pokok PNS Golongan 1a: Rp1.685.700-Rp2.522.600.
Gaji Pokok PNS Golongan 1b: Rp1.840.800-Rp2.670.700.
Gaji Pokok PNS Golongan 1c: Rp1.918.700-Rp2.783.700.
Gaji Pokok PNS Golongan 1d: Rp1.999.900-Rp2.901.400.
Gaji Pokok PNS Golongan 2a: Rp2.184.000-Rp3.643.400.
Gaji Pokok PNS Golongan 2b: Rp2.385.000-Rp3.797.500.
Gaji Pokok PNS Golongan 2c: Rp2.485.900-Rp3.958.200.
Gaji Pokok PNS Golongan 2d: Rp2.591.100-Rp4.125.600.
Gaji Pokok PNS Golongan 3a: Rp2.785.700-Rp4.575.200.
Gaji Pokok PNS Golongan 3b: Rp2.903.600-Rp4.768.800.
Gaji Pokok PNS Golongan 3c: Rp3.026.400-Rp4.970.500.
Gaji Pokok PNS Golongan 3d: Rp3.154.400-Rp5.180.700.
Gaji Pokok PNS Golongan 4a: Rp3.287.800-Rp5.399.900.
Gaji Pokok PNS Golongan 4b: Rp3.426.900-Rp5.628.300.
Gaji Pokok PNS Golongan 4c: Rp3.571.900-Rp5.866.400.
Gaji Pokok PNS Golongan 4d: Rp3.723.000-Rp6.114.500.
Gaji Pokok PNS Golongan 4e: Rp3.880.400-Rp6.373.200.
Puslapdik juga mengimbau agar guru guru yang telah memenuhi persyaratan menerima tunjangan wajib menginput dan/atau memperbarui data guru melalui Dapodik secara berkala, dan guru harus memastikan data terinput dengan benar.
Lebih lanjut, kesalahan dalam penginputan data dan keterlambatan dalam memperbarui data dalam Dapodik akan berakibat tidak lancarnya proses pencairan tunjangan.
Sementara data yang perlu diinput dan/atau diperbarui yakni data terutama mengenai nama lengkap guru, satuan administrasi pangkal, beban kerja, golongan ruang, masa kerja, NUPTK, tanggal lahir, dan status kepegawaian.
Pemberian tunjangan bagi Guru Non ASN ini bertujuan untuk memberikan penghargaan atas profesionalitas Guru Non ASN, serta
memberikan kompensasi atas kesulitan hidup yang dihadapi bagi guru Non ASN yang melaksanakan tugas di Daerah Khusus.
Dengan hadirnya tunjangan guru Non ASN ini, diharapkan memberikan motivasi para guru berstatus Non ASN untuk terus mengembangkan potensi siswa semakin meningkat, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.***