KABARCEPU.ID – Musim hujan tiba, membawa kekhawatiran akan penyakit demam berdarah. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan dapat berkembang menjadi fatal jika tidak segera diobati.
Memahami tanda-tanda dan cara pencegahan demam berdarah adalah kunci untuk melindungi diri dan keluarga.
Artikel ini akan membahas secara detail mengenai gejala demam berdarah, fase-fasenya, dan langkah-langkah pencegahan yang efektif.
Dengan pengetahuan yang tepat, kita dapat bersama-sama memerangi demam berdarah dan menjaga kesehatan masyarakat.
Musim hujan yang hampir setiap hari mengguyur wilayah Indonesia tak pelak akan menciptakan beberapa genangan air.
Genangan air tersebut yang lama tidak dibuang akan menjadi sarang nyamuk demam berdarah, atau biasa disebut Aedes aegypti.
Biasanya gejala DBD akan muncul mulai empat hingga 10 hari setelah mendapat gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.
Penyakit ini bisa menyebabkan demam tinggi hingga 40 derajat Celsius. Selain itu, beberapa gejala demam berdarah, antara lain:
- Sakit kepala
- Nyeri otot, tulang, atau sendi
- Mual dan muntah
- Sakit di belakang mata
- Kelenjar bengkak
- Ruam
Kemudian, sekitar 1 dari 20 orang yang sakit demam berdarah akan mengalami demam berdarah yang parah.
Tanda-tanda peringatan biasanya dimulai dalam 24-48 jam setelah demam menghilang.
Tanda-tanda peringatan DBD yang parah dan merupakan keadaan darurat dapat berkembang dengan cepat.
Contoh tanda-tanda demam berdarah mulai parah:
- Sakit perut, nyeri saat ditekan
- Muntah (minimal 3 kali dalam 24 jam)
- Pendarahan dari hidung atau gusi
- Muntah darah, atau darah dalam tinja
- Merasa lelah, gelisah, atau mudah tersinggung
DBD yang parah terjadi ketika pembuluh darah menjadi rusak dan bocor. Kondisi ini akan menyebabkan jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) dalam aliran darah turun.
Hal ini dapat menyebabkan syok, perdarahan internal, kegagalan organ, dan bahkan kematian.
Demam berdarah dibagi menjadi beberapa fase karena setiap fase memiliki risiko dan penanganan yang berbeda.
Fase ini dimulai dari gejala yang muncul pertama kali sampai tahap pemulihan.
1. Fase Pertama
Fase ini dimulai dengan demam tinggi hingga 40 derajat Celcius yang biasanya berlangsung selama 2-7 hari. Selain itu, akan muncul juga bintik-bintik kemerahan di kulit selama fase ini.
Biasanya, jumlah trombosit akan mengalami penurunan dengan cepat sampai kurang dari 100.000 per mikroliter darah yang terjadi dalam waktu singkat (2-3 hari).
2. Fase Kedua
Pada fase ini, para penderita akan merasa sudah pulih karena suhu tubuh menurun.
Namun, sebenarnya fase ini memasuki fase kritis karena detak jantung dan tekanan darah mungkin berfluktuasi, dan dalam kasus yang parah, turun ke tingkat yang sangat rendah yang merusak organ vital, seperti ginjal dan hati.
Hal ini amat berbahaya karena dapat memicu komplikasi dan berpotensi mengancam nyawa. Fase ini terjadi dalam 3-7 hari sejak demam dan akan berlangsung selama 24-48 jam.
3. Fase Ketiga
Setelah melewati masa kritis, datanglah fase pemulihan yang akan terjadi dalam periode 48-72 jam setelah fase kritis.
Saat masa pemulihan DBD, cairan yang keluar dari pembuluh darah dapat masuk kembali ke pembuluh darah.
***