KABARCEPU.ID – Kelenjar getah bening adalah bagian penting dari sistem imun tubuh, kadang terjadi pembengkakan sebagai respons terhadap infeksi atau kondisi medis lainnya.
Pembengkakan kelenjar getah bening ini, yang secara medis dikenal sebagai limfadenopati, bisa menjadi indikator masalah yang serius, sehingga penting untuk memahami penyebab, gejala, dan pengobatannya.
Berikut ulasan terkait kelenjar getah bening yang dirangkup dari chanel Kata Dokter.
Penyebab Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan kelenjar getah bening paling sering disebabkan oleh infeksi. Infeksi ini dapat berupa:
Infeksi lokal:
Infeksi di area dekat kelenjar getah bening akan menyebabkan pembengkakan kelenjar tersebut. Contohnya:
- Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA): Infeksi tenggorokan, hidung, atau telinga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, di bawah rahang, atau di atas tulang selangka (klavikula).
- Infeksi kulit: Luka, bisul, atau abses pada kaki dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.
- – Infeksi gigi:Infeksi gigi dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di rahang.
Infeksi sistemik:
Beberapa infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di berbagai area. Contohnya:
- Mononukleosis infeksius (penyakit mononucleosis atau “penyakit cium”): Infeksi virus ini sering menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan ketiak.
- Tuberkulosis (TBC): TBC dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher.
- HIV/AIDS: Infeksi HIV dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening yang persisten.
- Sifilis: Penyakit menular seksual ini juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.
Selain infeksi, kondisi medis lainnya juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, antara lain:
Kanker:
Beberapa jenis kanker, seperti limfoma (kanker sistem limfatik) dan leukemia (kanker darah), dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Kanker lainnya juga dapat menyebar ke kelenjar getah bening (metastasis).
Kondisi autoimun:
Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan lupus, dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.
Reaksi terhadap obat-obatan:
Beberapa obat dapat memicu reaksi alergi atau hipersensitivitas yang menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.
Gejala Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Gejala pembengkakan kelenjar getah bening bervariasi tergantung pada penyebabnya, tetapi beberapa gejala umum meliputi:
- Benjolan atau pembengkakan: Ini adalah gejala paling umum. Benjolan bisa terasa lunak atau keras, kecil atau besar, dan bisa terjadi di satu atau beberapa area.
- Nyeri atau rasa tidak nyaman: Pembengkakan seringkali disertai rasa nyeri tekan atau rasa tidak nyaman di area tersebut.
- Peradangan: Kulit di sekitar kelenjar getah bening yang membengkak bisa kemerahan dan terasa hangat.
- Demam: Infeksi seringkali disertai demam.
- Kelelahan: Kelelahan umum dapat terjadi, terutama pada infeksi atau kondisi medis yang lebih serius.
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja: Ini bisa menjadi tanda kanker atau kondisi medis kronis lainnya.
- Berkeringat malam: Berkeringat berlebihan di malam hari bisa menjadi gejala limfoma.
- Gatal: Pada beberapa kasus, mungkin terjadi rasa gatal di area sekitar kelenjar getah bening yang membengkak.
Pengobatan Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Pengobatan pembengkakan kelenjar getah bening bergantung pada penyebabnya.
- Infeksi: Infeksi bakteri biasanya diobati dengan antibiotik. Infeksi virus biasanya sembuh dengan sendirinya, meskipun pengobatan simptomatik seperti obat pereda nyeri dan demam dapat membantu meredakan gejala.
- Kanker: Pengobatan kanker dapat meliputi kemoterapi, radiasi, imunoterapi, atau transplantasi sumsum tulang.
- Kondisi autoimun: Pengobatan kondisi autoimun bervariasi tergantung pada kondisi spesifiknya, dan dapat meliputi obat-obatan imunosupresan atau terapi lainnya.
Kapan Harus ke Dokter?
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami pembengkakan kelenjar getah bening, terutama jika:
- Pembengkakan berlangsung lebih dari 2-4 minggu.
- Pembengkakan disertai demam tinggi atau menggigil.
- Pembengkakan keras, tidak nyeri, dan tetap membesar.
- Anda mengalami penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
- Anda mengalami keringat malam yang berlebihan.
- Anda mengalami kelelahan yang ekstrem.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, dan mungkin juga meminta pemeriksaan penunjang seperti tes darah, biopsi kelenjar getah bening, atau pencitraan (misalnya, USG, CT scan) untuk menentukan penyebab pembengkakan dan memberikan pengobatan yang tepat.
Jangan menunda konsultasi medis, karena diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk hasil yang optimal. Ingat, informasi ini hanya untuk edukasi dan tidak menggantikan saran medis profesional.