KABARCEPU.ID – Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai sosial dan keagamaan, Pondok Pesantren Al-Ittihad Tambakromo Cepu bekerja sama dengan tenaga medis profesional dari Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Soeprapto Cepu (RSUD Cepu) menyelenggarakan kegiatan Sunatan Massal yang berhasil diikuti oleh 30 peserta.
Kolaborasi Ponpes Al-Ittihad dan RSUD Cepu ini tidak hanya memastikan pelaksanaan prosedur medis yang aman dan higienis melalui pengawasan tenaga kesehatan berkompeten, tetapi juga menekankan pentingnya edukasi pasca-operasi kepada keluarga sehingga risiko komplikasi dapat diminimalkan, sementara aspek sosial dari kegiatan tersebut memberikan ruang bagi penguatan solidaritas komunitas dan pengakuan atas peran lembaga pendidikan keagamaan dalam memfasilitasi layanan publik.
Keberhasilan Sunatan Massal yang dihelat Ponpes Al-Ittihad Cepu pada Sabtu (6/9/2025) pukul 19.30 WIB ini bukan hanya memberikan manfaat langsung kepada anak‑anak dan keluarga mereka, tetapi juga memperkuat peran lembaga pendidikan keagamaan sebagai pusat layanan sosial di komunitas.
Sunatan atau khitan merupakan bagian dari tradisi dan ajaran banyak komunitas Muslim di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Selain bernilai religius, prosedur ini juga memiliki aspek kesehatan jika dilakukan dengan benar oleh tenaga medis yang kompeten.
Di banyak daerah, keterbatasan akses terhadap fasilitas medis atau biaya yang menjadi kendala menyebabkan beberapa keluarga menunda atau mencari praktik yang kurang aman. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, beberapa pesantren secara rutin menginisiasi sunatan massal sebagai bentuk layanan sosial sekaligus pendidikan sanitasi dan pasca operasi.
Pondok Pesantren Al‑Ittihad Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah melihat kebutuhan ini sebagai tanggung jawab sosial untuk membantu masyarakat sekitar, terutama keluarga kurang mampu. Dengan menggandeng RSUD Cepu, pesantren memastikan bahwa prosedur dilakukan secara aman, higienis, dan sesuai standar medis.

Kolaborasi ini menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga keagamaan dan fasilitas kesehatan pemerintah dalam memberikan layanan yang berpihak pada masyarakat. Keterlibatan RSUD Cepu menjadi jaminan bahwa kegiatan berjalan dengan standar medis yang tepat dari Dokter dan Perawat berkompeten yang sudah terbiasa melakukan prosedur khitan secara medis.
Hal ini penting demi menghindarkan praktik khitan tradisional yang berisiko, serta memastikan pasien, terutama anak‑anak, mendapatkan perlakuan yang aman dan nyaman dengan dukungan alat operasi, antiseptik, obat‑obatan dan peralatan untuk penanganan darurat yang disiapkan sesuai protokol.
Beberapa orang tua menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas terselenggaranya program ini. Mereka merasa lebih tenang karena anak‑anak ditangani oleh tenaga medis berpengalaman. Suasana pada hari pelaksanaan berjalan penuh kehati‑hatian: ruangan steril, alur peserta terjaga, serta suasana yang ramah anak sehingga ketegangan berkurang. Tenaga medis juga berusaha menjelaskan prosedur dalam bahasa yang mudah dipahami sehingga orang tua merasa dilibatkan.
Sementara itu, staf pesantren Fatkur Rohman (Pengurus Yayasan Ittihadiyyah Tambakromo) menggarisbawahi bahwa kegiatan Sunatan Massal ini merupakan bagian dari komitmen Ponpes Al-Ittihad Cepu untuk mendukung kesejahteraan santri dan warga kurang mampu, terutama di wilayah Kabupaten Blora dan sekitarnya.
Acara yang dirancang untuk meringankan beban ekonomi keluarga sekaligus memperkuat nilai-nilai kebersamaan ini tidak hanya menyediakan layanan medis gratis dan purna perawatan yang profesional tetapi juga dimeriahkan oleh penampilan hiburan hadroh sebagai upaya mempertahankan dan mengangkat tradisi keagamaan lokal, sehingga suasana menjadi hangat dan khidmat.
Selain itu panitia menyiapkan ragam hadiah menarik bagi para peserta dan keluarga yang hadir mulai dari paket sembako, perlengkapan sekolah, hingga bingkisan bernilai guna mendukung kesejahteraan anak-anak pasca-tindakan sehingga menumbuhkan rasa kepercayaan dan kepuasan di kalangan masyarakat.

Ketua Panitia Sunatan Massal 2025 Ponpes Al-Ittihad Cepu, Rif’at Fadlurrohmani mengemukakan bahwa sebanyak 30 peserta sunatan berasal dari wilayah Kecamatan Cepu dan kecamatan tetangga.
“Peserta Sunatan Massal berasal dari Kecamatan Jepon, Jiken, Kedewan, Kedungtuban, dan Cepu. Maaf kepada pendaftar yang tidak bisa kami terima karena keterbatasan kuota,” ujar Rif’at.
Sunatan Massal, lanjutnya dikatakan, diselenggarakan dalam rangka memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad. “Kami membatasi jumlah peserta, agar kami bisa memberikan pelayanan terbaik kepada mereka,” katanya.
Rif’at menambahkan, momen Sunatan Massal ini sebagai bentuk kepedulian pondok pesantren terhadap masyarakat yang membutuhkan. “Ada sebagian masyarakat yang membutuhkan, maka kami belajar peduli dan berbagi,” tandasnya.
Kegiatan Sunatan Massal yang diselenggarakan Pondok Pesantren Al‑Ittihad Tambakromo Cepu bersama tenaga medis RSUD dr. R. Soeprapto Cepu merupakan contoh nyata bagaimana sinergi antar lembaga dapat menghasilkan manfaat besar bagi masyarakat.
Keberhasilan 30 peserta yang mendapatkan tindakan medis aman dan terpantau menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor yaitu antara institusi pendidikan agama dan fasilitas kesehatan dapat menjawab kebutuhan sosial sekaligus meningkatkan standar pelayanan kesehatan di tingkat lokal yang berdampak bagi banyak pihak.***




