Duta Literasi Blora 2025 Siap Gerakkan Gen-Z

|

KABARCEPU.ID – Enam finalis Duta Literasi Blora 2025 telah terpilih. Bunda Literasi Kabupaten Blora, Hj. Ainia Shalichah Arief Rohman mengatakan bahwa pemilihan Duta Literasi ini diikuti 170 peserta dan menyisakan 6 finalis.

“Duta Literasi diharapkan mampu menguatkan dan meningkatkan daya literasi di wilayah Blora, khususnya angkatan Gen-Z dan pelajar secara spesifik,” ungkap Ainia.

Pemilihan Duta Literasi ini adalah kolaborasi yang didukung banyak pihak, yakni Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, dan Bunda Literasi Blora.

Kegiatan ini juga didukung penuh oleh komunitas literasi Satupena Blora. Visi mereka menumbuhkan budaya literasi berbasis kearifan lokal di kalangan pelajar Blora.

Gunawan Trihantoro, Ketua Satupena Blora, dalam pembekalannya (8/11/2025), menekankan visi yang reflektif, realistik, dan berdampak.

“Penumbuhan budaya literasi memanfaatkan potensi budaya lokal,” ungkap Gunawan di hadapan para finalis Duta Literasi Blora 2025 yang mencermati paparannya.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Potensi itu seperti Budaya Samin, cerita rakyat (Sungai Lusi, Samin Surosentiko, Blora tempo dulu). “Juga seni Barongan, dan permainan tradisional beserta khasanah edukasionalnya,” lanjut Gunawan.

Contoh aksi nyatanya beragam. Misalnya, menghidupkan kembali tradisi membaca dongeng rakyat Blora, mendorong pelajar menuliskan karya dengan jelas dan inspiratif, serta meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan baca kreatif digital.

Duta Literasi Blora 2025 Siap Gerakkan Gen-Z 2

Sementara itu Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Blora, Mohamad Toha Mustofa, menegaskan bahwa prioritas kegiatan ini adalah membangun peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). “Literasi adalah salah satu komponen penting yang memengaruhi IPM,” katanya.

Sebab, lanjut Toha, kemampuan literasi yang baik akan mendukung peningkatan IPM. Ini berkaitan erat dengan pendidikan dan pengetahuan yang lebih luas.

Di Indonesia, pengukuran literasi diwakili oleh Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM). IPLM berfungsi mengukur sejauh mana pemerintah daerah membina dan mengembangkan perpustakaan, serta mengukur efektivitas program dalam menumbuhkan budaya literasi.

Inilah yang dijawab DPK Blora melalui strategi nyata dengan menegaskan pentingnya jumlah koleksi, pengunjung, dan layanan perpustakaan (SD, MI, MTs, SMP, hingga Perpustakaan Desa). “Idealnya jumlah koleksi buku sejumlah 2 kali jumlah penduduk Blora,” ujar Toha.

Harapannya, kebutuhan buku akan tercapai dalam waktu yang tidak lama. Karena substansi peningkatan kegemaran membaca masyarakat adalah satu, yaitu meningkatnya jumlah masyarakat pembaca buku.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terkait

Berita Terbaru